Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dilema Joe Biden di antara Jamal Khashoggi dan Mohammed bin Salman

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun lalu Joe Biden mengatakan tim pembunuh Jamal Khashoggi bertindak atas perintah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

"Mereka harus bertanggung jawab," kata Biden, jika dia terpilih, "Kita akan memaksa mereka membayar harga atas apa yang mereka lakukan dan bahkan, membuat mereka hina."

Tapi itu adalah janji yang disematkan Joe Biden saat debat pemilihan Primary Demokrat sebelum dia dinyatakan sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.

Pernyataaan kilas balik itu diterbitkan kolom majalah The New Yorker itu, hanya beberapa hari setelah laporan intelijen AS menyebut Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman merestui pembunuhan Jamal Khashoggi.

Pemerintahan Joe Biden telah dikritik oleh media AS dan aktivis HAM, dan bahkan penyelidik khusus PBB yang menyelidiki kasus Jamal Khashoggi.

Agnes Callamard, pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar hukum, yang memimpin penyelidikan PBB mengatakan sangat berbahaya bagi AS jika menyebut MBS menyetujui operasi pembunuhan tetapi tidak mengambil tindakan terhadapnya.

Callamard kembali menyerukan sanksi yang menargetkan aset putra mahkota, dikutip dari Reuters, 2 Maret 2021.

"Sangat problematis, menurut saya, jika tidak berbahaya, untuk mengakui kesalahan seseorang dan kemudian mengatakan 'tetapi kami tidak akan melakukan apa-apa, silakan lanjutkan seolah-olah kami tidak mengatakan apa-apa'," kata Callamard, menganalogikan sikap AS.

"Bagi saya itu adalah langkah yang sangat berbahaya di pihak AS," papar Callamard.

Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menyerukan agar pemimpin de facto Arab Saudi segera dihukum tanpa ditunda.

Hatice Cengis, tunangan Jamal Khashoggi, jurnalis dan kolumnis yang diduga tewas dibunuh di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Hatice Cengiz mengatakan, meskipun dia menyambut baik laporan tersebut, deklasifikasi laporan AS tidak cukup dan mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya harus diadili.

"Kebenaran - yang sudah diketahui - telah terungkap sekali lagi, dan sekarang telah dikonfirmasi. Namun ini tidak cukup, karena kebenaran hanya bisa bermakna jika keadilan bisa dicapai," kata Cengiz di Twitter, dikutip dari Sky News.

Adalah Washington Post yang juga gencar mengkritik sikap Joe Biden karena mengabaikan MBS.

Washington Post, surat kabar tempat Jamal Khashoggi menulis kolomnya, mengatakan dalam opini redaksi bahwa Joe Biden tidak boleh melepas Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

"Kejahatan keji terhadap penduduk tetap AS dan kolumnis yang berkontribusi untuk The Post tidak boleh dibiarkan begitu saja. Di bawah hukum AS, Mohammed bin Salman, atau MBS, begitu dia dikenal luas, harus dilarang bepergian ke Amerika Serikat dan dikenakan pembekuan aset," kata The Post.

Media Washington Post memasang iklan satu halama dengan gambar jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, untuk mendesak pengungkapan kasus pembunuhan ini. [Politico]

The Washington Post mengkritik Joe Biden telah memilih tidak menindaklanjuti sanksi lebih lanjut ke MBS, seperti dia janjikan. "Bahwa perubahan mendasar hubungan AS-Arab Saudi tidak termasuk meminta pertanggungjawaban penguasa yang sembrono, yang akibatnya tidak mungkin terhalang dari perilaku kriminal lebih lanjut," tulis The Post.

Opsi untuk tidak menghukum Pangeran Mohammed bin Salman secara langsung mencerminkan betapa rumit posisi Joe Biden untuk mengambil keputusan sebagai Presiden AS dibanding janji kampanye calon presiden. Seperti diketahui Arab Saudi adalah sekutu utama Amerika Serikat, di samping Israel, untuk melawan pengaruh Iran di Timur Tengah. Rusaknya hubungan Arab Saudi-AS akan menghambat operasi anti-Iran di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, hanya mengenakan sanksi kepada 76 warga Saudi yang terlibat dalam penindasan aktivis dan jurnalis, tanpa menyinggung MBS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan ketika daftar sanksi dari Departemen Keuangan AS menyebutkan mantan wakil kepala intelijen dan pasukan intervensi cepat Pengawal Kerajaan Saudi, putra mahkota tidak disebutkan.

Dua pejabat pemerintah mengatakan kepada CNN, bahwa memberi sanksi pada MBS tidak pernah benar-benar menjadi pilihan Joe Biden.

Dua pejabat itu mengatakan langkah seperti itu akan "terlalu rumit" dan dapat membahayakan kepentingan militer AS di Arab Saudi. "Alhasil, pemerintah bahkan tidak meminta Departemen Luar Negeri untuk menentukan pilihan bagaimana menargetkan MBS dengan sanksi," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri kepada CNN.

Saat meninggalkan Gedung Putih pada hari Sabtu, Biden mengatakan akan ada pengumuman pada hari Senin "tentang apa yang akan pemerintah lakukan dengan Arab Saudi secara umum."

Gedung Putih kemudian mengklarifikasi komentar Biden, dengan mengatakan Departemen Luar Negeri hanya akan memberikan rincian lebih lanjut tentang tindakan yang mereka umumkan sebelumnya.

Dua anak Jamal Khashoggi diundang oleh Raja Salman ke istana Al Yamamah di ibu kota Riyadh, Arab Saudi. Raja Salman ingin mengucapkan belasungkawa secara langsung.[english.alarabiya.net]

Pemerintah Arab Saudi telah menolak temuan laporan tersebut dan mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa pembunuhan Khashoggi adalah kejahatan keji oleh sekelompok agen Saudi yang beroperasi "nakal" di luar perintah MBS. Kontradiktif dengan klaim Kerajaan Saudi, laporan intelijen AS menilai individu yang terlibat pembunuhan Jamal Khashoggi tidak mungkin bertindak di luar perintah MBS, dan hanya dari putra mahkota mereka menerima perintah.

Dikutip dari Reuters, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi, mengatakan pada Senin bahwa laporan intelijen AS yang melibatkan penguasa de facto kerajaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tidak memberikan bukti yang kuat.

"Pangeran dengan berani menerima tanggung jawab moral, menyerahkan tertuduh ke sistem peradilan, dan berjanji untuk mereformasi organisasi intelijen. Kasus ditutup!" katanya di Twitter.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. [Courtesy TRT World/Handout via Reuters]

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, pada Senin mengatakan Amerika Serikat akan memberikan sanksi kepada putra mahkota di masa depan jika perlu.

Amerika Serikat fokus pada "perilaku masa depan" Arab Saudi dan mengharapkan Riyadh meningkatkan catatan hak asasi manusianya, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS.

Pernyataan ini, seperti yang diklarifikasi oleh Gedung Putih terkait komentar Biden, muncul setelah kegagalan Washington untuk menghukum putra mahkota telah dikritik oleh kelompok hak asasi manusia dan lainnya, menimbulkan pertanyaan tentang akuntabilitas dan janji pemerintahan Biden untuk menjadikan hak asasi manusia sebagai prioritas kebijakan luar negeri.

Baca juga: Tiga Nama Hilang Misterius dari Laporan Intelijen AS Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pangeran Mohammed, penguasa de facto berusia 35 tahun, telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, di mana delapan orang dipenjara di Arab Saudi tahun lalu, tetapi dia mengatakan dia memikul tanggung jawab utama karena itu terjadi dalam pengawasannya.

"Kami sangat fokus pada perilaku di masa depan dan itu adalah bagian dari mengapa kami menganggap ini bukan sebagai perpecahan, tetapi sebagai kalibrasi ulang dari hubungan AS-Saudi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan pada konferensi pers.

"Kami mencoba membahas masalah sistemik yang mendasari pembunuhan brutal Jamal Khashoggi," kata Price.

Jamal Khashoggi, seorang penduduk AS yang menulis kolom opini untuk Washington Post yang mengkritik kebijakan putra mahkota, dibunuh dan dimutilasi oleh tim operasi yang beranggotakan lingkaran dekat Pangeran Mohammed bin Salman di konsulat kerajaan di Istanbul pada Oktober 2018, dan sampai saat ini jenazah Khashoggi belum ditemukan.

REUTERS | THE NEW YORKER | WASHINGTON POST | CNN | SKY NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

10 menit lalu

Pengunjung berdoa di Raudhah atau taman surga saat berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar as Siddiq, dan Umar bin Kattab di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu 15 Juli 2023. Ziarah di makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya tersebut menjadi tujuan umat Islam yang beribadah di Masjid Nabawi. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.


Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.


5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 jam lalu

Sebuah foto sangat langka dari kegiatan Osama bin Laden, selama persembunyian di Afganistan berhasil ditemukan. Osama saat di foto menggunakan baju loreng, dan senapan favoritnya, AK-47. Jalalabad, 12 Maret 2015. Dailymail.co.uk
5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.


DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza berkumpul di perkemahan kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Los Angeles, California, AS, 29 April 2024. REUTERS/David Swanson
DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

6 jam lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

12 jam lalu

Ratusan umat muslim melakukan tawaf di kabah pada hari-hari terakhir ibadah haji di Masjidil Haram di kota suci Mekah, Arab Saudi 10 Juli 2022. Jemaah haji dari luar negeri kembali untuk haji setelah dua tahun terganggu akibat pandemi COVID-19. REUTERS/Mohammed Salem
Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.


Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

1 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat ditemui usai melaksanakan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.


Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.


Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

1 hari lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu


Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.