TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa, 19 Januari 2021, tinggal sehari lagi. Pada Rabu, 20 Januari 2021, empat tahun masa pemerintahnnya resmi berakhir dengan digantikan oleh Presiden terpilih Joe Biden dari Partai Demokrat.
Trump bisa dibilang tak ingin bergeser dari posisinya sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat setelah pemilu pada 3 November 2020. Itu terlihat dari upaya Trump membuktikan secara hukum hasil perhitungan suara di beberapa wilayah yang dicurigainya.
Pada akhirnya, Trump mengikuti aturan hukum. Menjelang bulan – bulan terakhir masa jabatannya, dia mencoba mencetak terobosan. Berikut, tiga terobosan yang coba dicetak Trump diakhir masa jabatannya:
1. Damaikan Arab Saudi dan Qatar
Trump berusaha mewujudkan resolusi menuju perdamaian diplomatik antara Arab Saudi dengan Qatar. Perdamaian kedua negara mengalami kemajuan setelah Kuwait mengumumkan ingin mengakhiri perselisihan dua negara Teluk.
Amerika Serikat dan Kuwait telah bekerja untuk mengakhiri perselisihan, di mana Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir, telah memberlakukan embargo diplomatik, perdagangan dan perjalanan di Qatar sejak pertengahan 2017.
Penasihat senior Presiden Amerika Serikat Donald Trump Jared Kushner mengadakan pembicaraan di Doha setelah kunjungan ke Arab Saudi.
"Kami telah membuat kemajuan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir berkat upaya berkelanjutan Kuwait tetapi juga berkat dukungan kuat dari Presiden Trump," kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, 6 Desember 2020.
Presiden AS Donald Trump berbicara tentang hasil awal dari pemilihan presiden AS 2020 di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, AS, Rabu, 4 November 2020. Trump mengklaim dirinya menang pemilu AS dari pesaingnya, Joe Biden, meski jutaan suara masih belum selesai dihitung. REUTERS/Carlos Barria
Baca juga: Israel Mau Bangun Permukiman Ilegal di Palestina Sebelum Joe Biden Dilantik
2. Berikan pengampunan pada tahanan
Di dalam negeri, Presiden Trump memberikan grasi kepada 15 tahanan di akhir-akhir masa jabatannya pada Selasa, 22 Desember 2020. Para terpidana ini masuk dalam gelombang pengampunan sebelum Natal yang diumumkan oleh Gedung Putih.
Pengampunan diberikan kepada warga sipil, mantan ajudan kampanyenya, hingga kontraktor keamaman yang terlibat dalam pembantaian 14 warga sipil Irak.
Trump memberi pengampunan penuh kepada George Papadopoulos, mantan asisten kampanye yang mengaku bersalah sebagai bagian dari penyelidikan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden 2016.
Ia mengampuni pula Duncan Hunter, mantan anggota kongres Partai Republik dari California yang mengaku bersalah karena menyalahgunakan dana kampanye pada tahun lalu.
Baca juga : Trump Peringatkan Israel untuk Tak Membangun Permukiman Baru
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
3. Distribusikan vaksin virus corona
Di bidang kesehatan, seorang pejabat senior pemerintah Amerika menyebut Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif pada Desember 2020. Itu untuk memastikan warga Amerika Serikat mendapat akses prioritas vaksin corona sebelum membantu negara lain.
Tinggalkan Gedung Putih
Trump tampak sudah legowo meninggalkan jabatannya. Sumber mengatakan Presiden Trump berencana untuk meninggalkan Gedung Putih pada Rabu pagi saat pelantikan Joe Biden, 20 Januari 2021.
Sumber itu mengatakan, Trump tidak berencana menghadiri pelantikan Biden, namun merencanakan perpisahan seremonial di Pangkalan Militer Gabungan Andrews, yakni sebuah pangkalan di luar Kota Washington tempat Air Force One bermarkas. Perpisahan itu bisa mencakup upacara penghormatan dengan salvo 21 senjata.