Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa yang Akan Dibidik Kabinet Bentukan Joe Biden

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berminggu-minggu menunggu, pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin, 23 November 2020, akhirnya ‘membersihkan jalan’ agar presiden terpilih Joe Biden mengambil alih transisi pemerintahan.

Trump memberikan akses kepada Biden untuk memberikan pengarahan dan pendanaan, namun saat yang sama perjuangan Trump untuk membuktikan hasil pemilu presiden (pilpres) AS, tidak surut.

Biden memenangkan 306 suara elektoral atau lebih dari 270 suara yang dibutuhkan untuk lolos sebagai orang nomor satu di AS. Sedangkan Trump, yang berasal dari Partai Republik, mendapatkan 232 suara.   

 

Dengan sikap Trump yang membolehkan Biden mengambil alih pemerintahan, maka tim bentukan Biden sekarang bisa mendapatkan pendanaan federal dan sebuah kantor untuk menjalankan pemerintahan transisi hingga Biden secara resmi dilantik pada 20 Januari 2020.

Joe Biden sekarang ini sudah mulai memilih-milih nama yang akan masuk dalam timnya (kabinet), diantaranya ajudan terpercayanya Anthony Blinken sebagai calon orang nomor satu di Kementerian Luar Negeri AS.

Nama lain yang disebut dalam tim Biden adalah Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, seorang perempuan kulit hitam. Dia juga dikenal sebagai diplomat veteran AS.

Sejumlah analis menilai, dengan pemilihan Thomas-Greenfield diharapkan bisa membantu Washington menjadi negara pemimpin dunia, yang saat ini memudar. Thomas-Greenfield juga diharapkan bisa membuat AS lebih tegas dalam menghadapi Cina.

Jika prediksi analis ini benar, maka Thomas-Greenfield akan menjadi Duta Besar AS untuk PBB kedua kalinya setelah di pemerintahan Trump dia dipercaya untuk menduduki posisi tersebut usai ditinggalkan Nikki Haley.

Thomas-Greenfield, 35 tahun, adalah veteran di Layanan Luar Negeri AS yang sudah bertugas di empat benua, yang sebagian besar di benua Afrika.   

  

“Ibu saya mengajarkan kekuatan kebaikan dan kasih sayang untuk membuat dunia menjadi sebuah tempat yang lebih baik,” kata Thomas-Greenfield.

Joe Biden. REUTERS/Kevin Lamarque

Biden pada Senin, 23 November 2020, waktu setempat, juga mengungkap orang yang bakal dipilihnya untuk duduk di kursi Kepala Keamanan Nasional (DHS), yakni Alejandro Mayorkas.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mayorkas yang kelahiran Kuba adalah mantan Wakil Menteri DHS, yang Biden sekarang nominasikan untuk memimpin departemen itu. Dia nantinya akan mendapat tugas untuk membangun ulang sebuah badan yang di era pemerintahan melakukan kebijakan-kebijakan keras pada imigran, diantaranya pemisahan keluarga di wilayah perbatasan Meksiko – AS   

"Alejandro Mayorkas adalah sebuah pilihan bersejarah dan dia orang yang berpengalaman untuk memimpin sebuah badan yang amat membutuhkan reformasi," kata Julián Castro, mantan Menteri Perumahan Rakyat dan Urbanisasi AS.  

Menurut Castro, Mayorkas adalah seorang imigran dan pencetus program DACA sehingga dipandang cocok untuk memperbaiki kerusakan yang dibuat Trump dan membantun sebuah agenda imigrasi yang lebih masuk akan dan berbelas kasih.

Biden juga bakal memilih Avril Haines, sebagai Direktur Intelijen Nasional AS. Haines adalah seorang perempuan dan mantan pejabat tinggi CIA serta Wakil Penasehat Keamanan Nasional AS. Semua nama-nama yang disorongkan Biden itu, jika disetujui Senat akan mencetak sejarah.

Para penjaga pantai Venice, Los Angeles antre untuk memilih presiden Amerika Serikat (5/11). Foto: AP/Reed Saxon

Biden bergerak cepat untuk menyusun pemerintahannya yang akan datang meskipun Trump terus berupaya untuk membalikkan hasil pemilihan dan memperparah transisi. CNN melaporkan berdasarkan sumber, Biden diharapkan menunjuk Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan. Jika nanti terpilih, Yellen akan menjadi perempuan pertama di AS yang menjabat sebagai Menteri Keuangan.

Apa yang sebenarnya akan disasar oleh Biden lewat pemilihan menteri-menterinya itu, belum ada yang tahu pasti jawabnya. Namun dari beberapa nama yang muncul, terlihat Biden memilih orang-orang yang bisa dipercaya olehnya dan kapabel untuk mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi.   

Sebelumnya,  Suzie S Sudarman dosen di Jurusan llmu Hubungan Internasional FISIP dan Ketua Pusat Studi Amerika Universitas Indonesia berpandangan secara ekonomi, Biden mungkin bakal memberlakukan pajak tinggi pada perusahaan-perusahaan sehingga dampaknya bisa mendorong banyak perusahaan lari ke luar negeri.  

Biden adalah politikus yang berasal dari Partai Demokrat, dan Suzie menilai pemerintahan Partai Domokrat modelnya kompromi atau tidak mengancam-ancam. Dengan begitu, Biden mungkin akan meminta konsesi ke Cina agar jangan sampai Amerika dirugikan. Saat yang sama, Biden juga mungkin akan mempertahankan sikap kritisnya pada Cina, tetapi dia tidak akan berperang dengan Cina.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-usa-election/biden-names-team-to-steer-u-s-foreign-policy-in-post-trump-era-idUSKBN2830EB   

https://edition.cnn.com/2020/11/23/politics/joe-biden-foreign-policy-national-security-cabinet/index.html

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-un-analysis/analysis-bidens-pick-for-u-n-envoy-will-find-waning-american-influence-idUSKBN2832VX

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Walau Sudah Kehabisan Pendanaan, Amerika Serikat Pastikan Tetap Dukung Ukraina

4 jam lalu

Menteri Pertahanan A.S. Lloyd Austin menghadiri Sesi Pleno Pertama Dialog Shangri-La IISS ke-20 di Singapura, 3 Juni 2023. REUTERS/Caroline Chia
Walau Sudah Kehabisan Pendanaan, Amerika Serikat Pastikan Tetap Dukung Ukraina

Amerika Serikat tetap mendukung Ukraina walau sulit untuk mengucurkan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina karena pendanaan menipis


Golkar Minta 5 Kursi Menteri, Pengamat: Bukti Kabinet Disusun karena Politik Bukan Kapasitas

5 jam lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/2/2024). ANTARA.
Golkar Minta 5 Kursi Menteri, Pengamat: Bukti Kabinet Disusun karena Politik Bukan Kapasitas

Pengamat menilai permintaan jatah kursi oleh Golkar menunjukkan kabinet disusun bukan melihat kapasitas.


Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

1 hari lalu

Putin Menang Pemilu, Begini Reaksi Dunia

Kemenangan Putin sebagai presiden Rusia untuk kesekian kalinya ini memicu komentar, kebanyakan negatif, dari dunia internasional.


Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

Aksi Korea Utara menembakkan rudal balistik dilakukan di tengah kunjungan Antony Blinken ke Korea Selatan.


Israel Tolak Tunduk pada Tekanan Internasional untuk Hentikan Serangan ke Rafah

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Israel Tolak Tunduk pada Tekanan Internasional untuk Hentikan Serangan ke Rafah

PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan internasional untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza, termasuk Rafah.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

1 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

2 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


TikTok Makin Disukai sekaligus Tambah Dibenci di Amerika Serikat

2 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
TikTok Makin Disukai sekaligus Tambah Dibenci di Amerika Serikat

TikTok untuk kembali jadi objek perdebatan petinggi Amerika Serikat dan China setelah DPR AS meloloskan RUU pemblokirannya.


75 tahun Hubungan Diplomatik Amerika-Indonesia, Sutradara Razi Jafri Bikin Lokakarya

2 hari lalu

Razi Jafri, pembuat dan produser film dokumenter yang berbasis di Detroit, Amerika Serikat. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta
75 tahun Hubungan Diplomatik Amerika-Indonesia, Sutradara Razi Jafri Bikin Lokakarya

Bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Amerika-Indonesia, Razi Jafri, seorang sutradara dari Detroit didapuk memberi lokakarya.


Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

2 hari lalu

Seorang wanita bekerja di dalam toko ganja, di Khaosan Road, salah satu tempat wisata favorit di Bangkok, Thailand, 29 Maret 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa
Dilaporkan Berefek Buruk, Penggunaan Ganja Rekreasi di Thailand akan Kembali Dilarang

Rancangan undang-undang pemerintah Thailand yang melarang penggunaan ganja untuk rekreasi akan mendapat persetujuan kabinet akhir bulan ini.