TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Moderna Inc mengumumkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan selama pemerintahan Donald Trump efektif 94,5 persen, harapan virus corona bisa dikalahkan lebih cepat mulai memunculkan optimisme.
Moderna Inc menyampaikan pada Senin bahwa vaksin eksperimentalnya 94,5% efektif mencegah penyakit berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir, Reuters melaporkan, 17 November 2020.
Pfizer Inc dan BioNTech SE pada 9 November mengumandangkan data awal yang menunjukkan bahwa kandidat mRNA mereka lebih dari 90% efektif.
Meskipun kedua vaksin tersebut tampaknya memiliki profil keamanan dan kemanjuran yang sangat mirip, vaksin Moderna memiliki keunggulan praktis yang signifikan dibandingkan Pfizer.
CNN melaporkan vaksin Covid-19 Pfizer harus disimpan pada suhu minus 75 derajat Celcius. Tidak ada vaksin lain di AS yang perlu disimpan sedingin itu, dan kantor dokter serta apotek tidak memiliki lemari es dengan suhu serendah itu.
Sementara vaksin Moderna dapat disimpan pada suhu minus 20 derajat Celcius. Vaksin lain, seperti vaksin cacar air, perlu disimpan pada suhu tersebut.
Bagi Amerika Serikat, polemik muncul bukan pada teknis penyimpanan vaksin, tetapi vaksin bisa menjadi senjata politik Donald Trump.
Segera setelah Moderna merilis berita tentang data awal yang menjanjikan pada Senin pagi, Presiden Donald Trump menulis di Twitter, mengatakan bahwa pengembangan vaksin "semua terjadi di bawah pengawasan saya!"
Ketika Moderna memang mengambil dana penelitian dan pengembangan dari pemerintahan Trump dan bekerja di bawah pengawasan National Institutes of Health, Pfizer mengembangkan vaksinnya secara mandiri, meskipun Pfizer mengambil pembayaran di muka sebesar US$ 1,95 miliar (Rp 27,3 triliun) untuk pengiriman vaksin di masa mendatang di bawah Operation Warp Speed, menurut CNN.
Operation Warp Speed juga memberikan dana kepada pemerintah AS untuk mendukung pengembangan klinis calon vaksin Covid-19 dalam tahap uji coba dari AstraZeneca, yang bermitra dengan Universitas Oxford, Johnson & Johnson, dan Novavax. Proyek ini juga mendanai terapi Covid-19 yang dikembangkan oleh Regegernon dan Eli Lilly, keduanya telah menerima otorisasi penggunaan darurat dari FDA, seperti dilaporkan Business Insider.
Presiden AS Donald Trump meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat ia menghadiri perayaan Hari Veteran di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, Rabu, 11 November 2020. Ini merupakan penampilan perdana Trump di muka umum setelah dinyatakan kalah dari Joe Biden dalam Pemilihan Pilpres AS. REUTERS/Carlos Barria
Kathleen Sebelius, mantan Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan di bawah Presiden Barack Obama, memberikan pujian atas upaya vaksin pemerintahan Trump pada hari Senin tetapi mengatakan pemerintah telah mengabaikan tanggung jawab penting lainnya dalam mengurangi penyebaran virus corona.
"Tidak diragukan lagi bahwa Operation Warp Speed telah sukses besar sampai ke titik dalam periode waktu yang sangat cepat dalam pembuatan vaksin," kata Sebelius pada Senin.
Namun, Sebelius juga menyalahkan pemerintahan Trump karena menghalangi kelancaran transisi ke pemerintahan Biden selama periode yang sangat berbahaya, terutama karena kasus Covid-19 di seluruh negeri terus meningkat.
Joe Biden dan para pembantunya mengatakan bahwa mereka tidak berhasil mendapatkan rincian tentang rencana distribusi vaksin yang sedang dikembangkan oleh pemerintahan Trump, ABC News melaporkan.
Kepala staf presiden Joe Biden mengindikasikan tim transisinya akan melanjutkan perencanaannya sendiri karena terhalang.
Joe Biden menyebut distribusi vaksin sebagai hal yang penting dan mengatakan bahwa jika timnya harus menunggu sampai dia menjabat untuk melihat rencana distribusi pemerintah, maka mereka akan tertinggal menangani Covid-19.
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
Penolakan Presiden Donald Trump untuk berkoordinasi dengan Presiden terpilih Joe Biden tentang vaksin Covid-19 membawa kemungkinan panglima tertinggi AS secara aktif berupaya untuk menyabotase penggantinya.
Penolakan Trump dibingkai dalam kekalahan pemilu, tuduhan tanpa bukti tentang kecurangan pemilu, dan menghambat transfer kekuasaan.
Mengingat keadaan darurat nasional saat ini, hambatan-hambatan ini berpotensi menyebabkan dampak praktis yang dapat merusak pemerintahan Joe Biden yang akan datang tidak hanya dalam arti politik. Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa penghambatan Trump akan memperlambat dan mempersulit pengiriman vaksin yang membawa prospek.
Operasi distribusi akan menjadi upaya vaksinasi publik yang sangat kompleks dan bersejarah yang menargetkan ratusan juta orang Amerika, jutaan di antaranya telah menolak mengikuti protokol keselamatan dasar seperti memakai masker karena Trump telah memberanikan mereka untuk tidak melakukannya.
Kampanye penyuntikan vaksin Covid-19 akan membutuhkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi dan akan melibatkan perdebatan etis yang tajam di antara para pejabat tentang siapa yang harus mendapatkan vaksin terlebih dahulu. Seluruh program bisa rusak jika dipolitisasi. Tetapi kecuali ada perubahan, tim Biden mungkin menghadapi tugas untuk menangani masalah itu lagi, dalam operasi mengejar ketertinggalan.
Bukan hanya pada vaksin di mana Trump mengancam keberhasilan pemerintahan berikutnya melawan virus corona.
Joe Biden juga akan mewarisi konsekuensi dari serangan politik Donald Trump dan pembantunya terhadap gubernur 50 negara bagian yang telah kewalahan dengan lonjakan kasus di wilayahnya.
Joe Biden pada Senin mengatakan akan lebih banyak orang yang meninggal jika Presiden Donald Trump terus memblokir transisi kekuasaan AS karena pandemi virus corona memburuk, dan dia mendesak Kongres untuk mengeluarkan undang-undang bantuan baru.
Joe Biden mengatakan para pemimpin bisnis dan buruh telah mengisyaratkan kesediaan untuk bekerja sama untuk mendukung ekonomi AS yang dilanda pandemi, tetapi menekankan Covid-19 terlebih dahulu harus dikendalikan.
Presiden terpilih dari Partai Demokrat itu menyampaikan pidato dan menjawab pertanyaan dari wartawan di Wilmington, Delaware, setelah berkonsultasi bersama dengan para CEO perusahaan dan pemimpin tenaga kerja AS pada hari Senin. Dia menyambut baik kemajuan lebih lanjut dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Joe Biden akan mewarisi ekonomi yang telah menderita jutaan kehilangan pekerjaan selama pandemi yang telah menewaskan lebih dari 246.000 orang di Amerika Serikat. Kasus Covid-19 AS melonjak ketika Biden bersiap untuk menjabat pada 20 Januari, di tambah kekhawatiran musim dingin dan liburan Natal bisa menambah lonjakan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.
Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/11/16/health/moderna-vaccine-results-coronavirus/index.html
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-vaccine-efficacy/explainer-shot-in-the-dark-early-covid-19-vaccine-efficacy-explained-idUKKBN27W28Q
https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election/more-people-may-die-biden-says-if-trump-blocks-cooperation-on-virus-planning-idUKKBN27W0II
https://www.abc.net.au/news/2020-11-17/biden-warns-he-needs-trump-pandemic-vaccine-plan-people-will-die/12890424