Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir menjelaskan dua hal yang menjadi fokus pemerintah dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi. Pertama, memberikan stimulus ekonomi yang manfaatnya nyata dirasakan masyarakat. Misalnya untuk masyarakat miskin berupa program bantuan sosial, dan dukungan kepada UMKM berupa subsidi suku bunga dan kredit. Kedua, percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat karya. Upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan dan membangun rasa aman di tengah pandemi.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) berbincang dengan Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) sebelum memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 20 Juli 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan/POOL
Salah satu kebijakan anyar yang tengah digodok pemerintah adalah dengan memberikan bantuan gaji kepada pekerja tertentu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai. Program ini akan berfokus kepada 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
Bantuan yang bakal diberikan kepada para pekerja tersebut sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan, dan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing. Mekanisme tersebut dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam penyalurannya. "Program stimulus ini sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan di bulan September 2020 ini," ujar Erick Thohir.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, penyaluran stimulus di tengah pandemi ini sangat bergantung kepada efisiensi dan kecepatan dana tersebut sampai di kantong masyarakat. Namun, bantuan tersebut tetap harus disalurkan dengan tata kelola yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan berbagai stimulus yang disiapkan pemerintah tersebut, Febrio berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2020 tak lagi negatif. “Kita tahu, positif-negatifnya pertumbuhan ekonomi itu berarti pengangguran dan orang miskin bertambah berapa. Itu concern pemerintah. Kami tidak mau orang miskin dan pengangguran bertambah lagi," kata dia.
CAESAR AKBAR | ANDI IBNU