Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembelot Pemicu Memanasnya Korea Utara dan Korea Selatan

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan memanas lagi. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengakui bahwa tidak mudah menyelesaikan masalah kedua negara bertetangga ini.

Ketegangan antara Korea Utara – Korea Selatan kali ini dipicu oleh para pembelot Korea Utara yang berlindung ke Korea Selatan. Korea Utara marah besar dengan aksi pembelotnya di Korea Selatan.

Beberapa waktu terakhir, pembelot-pembelot tersebut rutin mengirimkan bantuan makanan, radio mini dan selebaran propaganda ke warga Korea Utara. Mereka mendorong warga Korea Utara supaya berani menentang rezim Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Di antara paket yang dikirimkan para pembelot ke Korea Utara itu juga ada USB yang berisi drama-drama Korea Selatan serta pemberitaan. USB-USB itu biasanya dikirim lewat balon yang diterbangkan ke wilayah perbatasan atau dimasukkan dalam botol yang biarkan mengalir ke sungai.

Situs reuters.com pada Selasa, 16 Juni 2020, mewartakan militer Korea Utara siap mengambil langkah jika kelompok-kelompok pembelot yang berlindung ke Korea Selatan masih melakukan kampanye mengirimkan selebaran propaganda ke Korea Utara. Pyongyang pun mengancam akan membatalkan kesepakatan militer dengan Korea Selatan apabila masalah pembelot tidak segera dituntaskan.

Korean People’s Army Korea Utara (KPA) dalam keterangan mengatakan pihaknya telah mempelajari sebuah rencana memasuki zona-zona yang sudah di militerisasi di bawah pakta inter-Korea 2018 dan mengubah pasukan di garda depan menjadi sebuah benteng.

“Militer kami akan dengan cepat dan menyeluruh menerapkan setiap keputusan dan perintah dari partai dan pemerintah,” demikian pernyataan KPA yang dipublikasi kantor berita KCNA.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, adik Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong menggertak Korea Selatan dengan mengatakan, respon militer akan ia gunakan apabila Korea Selatan tak kunjung menyelesaikan masalah pembelot tersebut. Kim Yo Jong memastikan abangnya sudah memberinya kuasa untuk mengendalikan militer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menghadapi ketegangan ini, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyerukan kepada Pyongyang agar mematuhi kesepakatan 2018, di mana militer kedua negara berjanji menghentikan semua tindakan permusuhan dan membongkar beberapa bangunan di sepanjang zona demiliterisasi ke dua negara.  

“Kami menangani situasi ini dengan serius. Militer kami dalam posisi siaga sehingga bisa merespon situasi apa pun,” kata Choi Hyun-soo, Juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan.  

Sebelumnya Presiden Moon mengingatkan penyelesaian lewat jalur militer tidak akan menyelesaikan masalah. Ia menganggap hal tersebut malah akan membawa Korea kembali ke era konfrontasi lama.Presiden Moon pun meminta Korea Utara agar lebih mengedepankan dialog dan tidak memperburuk tensi politik terkait masalah pembelot.

"Perjanjian damai di semenanjung Korea yang dibuat oleh Kim Jong Un di hadapan 80 juta penduduk kami tidak bisa dibatalkan," ujar Moon.

Ucapan Moon itu sekaligus untuk menyoroti pernyataan Kim Yo Jong yang mengancam tidak akan segan membatalkan kesepakatan militer antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Menurut Kim Yo Jong, kesepakatan yang diteken pada 2018 tersebut tidak membawa manfaat apapun untuk Korea Utara. Adapun kesepakatan yang diteken kala itu adalah soal denuklirisasi dan pengurangan aktivitas militer di semenanjung Korea.

Korea Selatan berencana mengambil langkah hukum terhadap dua kelompok pembelot dengan tuduhan tindakan mereka telah memantik ketegangan di kawasan, menempatkan warga yang tinggal di area perbatasan dalam risiko dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Namun kelompok-kelompok pembelot tersebut memastikan mereka tidak akan mundur setapak pun.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

8 menit lalu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia mengikuti senam dan berjemur di bawah sinar matahari saat menjalani karantina di Pangkalan Udara Militer (Lanud) Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu, 11 April 2020. Sebanyak 513 TKI yang berasal dari berbagai daerah di Sumut dan sekitarnya yang menjalani proses karantina COVID-19 sementara tersebut saat ini kondisi kesehatannya baik dan tidak ada menunjukan gejala infeksi seperti demam, batuk dan sesak nafas. ANTARA
4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Tank Korea Utara mengikuti latihan militer yang dipandu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Korea Utara, dalam gambar yang dirilis pada 14 Maret 2024. Latihan militer ini dirancang untuk memeriksa kemampuan tempur awak tank dan membuat mereka terbiasa dengan aksi tempur pada berbagai misi taktis. KCNA via REUTERS
Korea Utara Kirim Utusan ke Iran, Apa yang Dibahas?

Korea Utara mengirim delegasi ke Iran utnuk pertama kalinya sejak 2019. Selain ekonomi, keduanya diperkirakan akan menjalin kerja sama militer.


Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

2 hari lalu

Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam 2 Maret 2019. Berdasarkan sistem dinasti, ia berpotensi menjadi pemimpin Korea Utara menggantikan kakaknya. REUTERS/Jorge Silva
Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

4 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

5 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

7 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (ketiga kiri) berfoto bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (keempat kiri), Wamenhan M Herindra (kedua kanan), KASAL Laksamana TNI Yudo Margono (kiri), KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) dan KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kedua kiri) usai mengikuti acara Penyematan Bintang Kehormatan TNI di Kantor Kemenhan, Jakarta, Senin, 15 Agustus 2022. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI

Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


Hizbullah Serang Israel

8 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.