Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Corona, Cina Kekurangan Masker Wajah, Amerika Ekspor

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, Beijing - Dominasi Cina dalam jalur suplai global lewat strategi harga kompetitif membuat negara itu sekarang kesulitan untuk mencari masker medis di tengah merebaknya wabah virus Corona di sana dan berbagai negara di dunia.  

Permintaan akan masker medis melonjak beberapa pekan terakhir, yang membuat stok di Cina habis. Namun, kondisi ini juga terjadi di banyak negara dari Bangkok, Thailand, hingga Boston, Amerika Serikat.

Penyebaran virus Corona ini terjadi terutama lewat bersin dan batuk  atau permukaan yang terinfeksi virus ini.

“Ini membuat masker medis sederhana menjadi barang yang paling dicari di Cina saat ini,” begitu dilansir South China Morning Post pada Ahad, 16 Februari 2020.

Pemerintah Cina telah mewajibkan warganya di sejumlah kota seperti Wuhan untuk mengenakan masker wajah saat beraktivitas di luar rumah.

Karena kekurangan stok di tengah menyebarnya virus Corona ini, pemerintah Cina bergegas memborong masker medis dari luar negeri. Ini dilakukan lewat jalur hubungan diplomatik hingga jalur swasta.

Namun, para dokter dan perawat yang bertugas di Kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran virus Corona, masih mengalami kekurangan masker wajah. Terutama mereka membutuhkan masker wajah jenis N95, yang memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan masker wajah biasa.

Saat ini, jumlah korban tewas akibat virus Corona ini, yang menyebabkan radang pernapasan, terus bertambah menjadi 1.868 orang dan 72.436 orang.

Mayoritas kasus infeksi virus Corona ini masih terjadi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina bagian tengah.

Seorang kepala otoritas kesehatan di Kota Dali di Provinsi Yunnan diberhentikan karena diduga menggelapkan masker wajah, yang sebenarnya diperuntukkan untuk Kota Chongqing dan Huanggang di Provinsi Hubei.

Pemerintah pusat juga mengambil alih kewenangan distribusi pembagian masker wajah ini ke Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional.

Ini merupakan lembaga perencanaan pembangunan yang berpengaruh di Cina. Sebelumnya, kewenangan itu ada di kementerian Industri dan Teknologi Informasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, pemerintah Cina belum mengumumkan berapa kekurangan masker wajah. Namun, permintaan akan masker ini terus bertambah di berbagai daerah.

Sejumlah pejabat lokal telah meminta perusahaan untuk membuat sendiri masker wajah bagi karyawan mereka. Ini menjadi syarat sebelum mereka bisa mengoperasikan kembali perusahaannya.

Saat ini, perusahaan pembuat masker di Cina hanya beroperasi dengan kapasitas 76 persen. Ini artinya, produksi harian masker ini sebanyak 15.2 juta buah dari kapasitas 20 juta. Ini diungkap oleh pejabat Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional saat jumpa pers baru-baru ini.

Sedangkan estimasi permintaan harian untuk masker ini mencapai 50 – 60 juta unit saat ini. Angka ini dilansir media Cina mengutip sumber dari perusahaan manufaktur masker.

Cina juga hanya bisa memproduksi masker N95 sebanyak sekitar 200 ribu per hari. Ini karena produksi masker jenis ini membutuhkan teknologi dan material lebih kompleks.

Untuk memenuhi kekurangan ini, pemerintah Cina telah mengadopsi cara penjatahan untuk masker kepada staf medis seiring berkembangnya berita soal pencurian, pembuatan masker palsu dan atau masker buatan industri rumahan.

Menurut Mike Bowen, pendiri dan wakil Presiden dari perusahaan pembuat masker Prestige Ameritech, dia telah memprediksi soal kekurangan ini sejak lama.

“Karena mereka menjadi pembuat masker utama, ini justru juga menjadi masalah bagi negara lain,” kata dia.

Menurut Bowen, harga masker di Cina sangat murah sehingga semua negara membeli dari sana. “Tapi orang tidak berpikir jika suatu hari terjadi wabah di Cina dan apakah mereka masih bisa membeli masker,” kata Bowen, yang juga juru bicara Asosiasi Pasokan Masker.

Menurut Bowen, pasokan masker dari Cina mengisi sekitar 50 persen pangsa pasar di Amerika Serikat. Awalnya, pasar ini dikuasai hingga 87 persen oleh perusahaan lokal Prestige Ameritech.

Saat ini, Prestige justru mulai menyuplai pasokan masker wajah ke Cina sebanyak 1 juta unit dalam dua pekan terakhir. Dia mengatakan perusahaan juga menjajaki penjualan ke Hong Kong, yang juga dilanda kepanikan akibat wabah virus Corona dengan satu orang meninggal.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

14 menit lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin disambut oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping dalam upacara di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 17 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Savostyanov/Pool via REUTERS
Pasca-Kemenangan Pilpres, Putin Dikabarkan Kunjungi Cina pada Mei

Negara pertama yang akan dikunjungi Putin setelah terpilih kembali sebagai Presiden Rusia adalah Cina.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

1 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

4 hari lalu

Halaman B&B dengan bunga plum yang mekar di Desa Ganyuan, Quchi, Wushan, Cina.  (dok. Istimewa. Foto: Wang Zhonghu)
Pemandangan Indah Bunga Plum Mekar jadi Daya Tarik Wisatawan ke Wushan

Hamparan bunga plum di sepanjang tepian Sungai Yangtze Wushan, menarik perhatian wisatawan d


6 Presiden Lajang di Dunia

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


PM Albanese: Australia Tak Berencana Larang TikTok Seperti AS

4 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
PM Albanese: Australia Tak Berencana Larang TikTok Seperti AS

PM Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya tidak berencana melarang platform media sosial TikTok seperti Amerika Serikat


Ilmuwan di Cina Kembangkan Chip Otak Seperti Neuralink, Sukses Uji di Ikan Zebra

4 hari lalu

Ikan Zebra (Wikipedia)
Ilmuwan di Cina Kembangkan Chip Otak Seperti Neuralink, Sukses Uji di Ikan Zebra

Chip otak yang dikembangkan mampu melacak aktivitas hingga 100 ribu sel yang bisa mengendalikan ikan zebra berenang walaupun dalam kondisi lumpuh.


Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

5 hari lalu

Pihak berwenang di kedua belah pihak mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Tiongkok terbalik pada dini hari di dekat kepulauan Kinmen yang dikuasai Taiwan, pada 14 Maret 2024. (Penjaga Pantai Taiwan melalui Reuters)
Taiwan dan Cina Kerja Sama Selamatkan Kapal Terbalik Dekat Wilayah Sengketa

Pihak berwenang Cina dan Taiwan mengirimkan perahu penyelamat setelah sebuah kapal penangkap ikan Cina terbalik. Dua selamat, dua tewas dan dua hilang


Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan konferensi pers di Berlin, Jerman, 12 Maret 2024. REUTERS/Liesa Johannssen
Kanselir Jerman Olaf Scholz Serukan Deeskalasi di Laut Cina Selatan

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan deeskalasi sengketa Laut Cina Selatan harus menjadi prioritas.


Honor Magic 6 Ultimate Berpeluang Jadi Ponsel Pertama Gunakan Sensor Kamera OmniVision OV50K

6 hari lalu

Honor Magic 6 Ultimate. huaweicentral.com
Honor Magic 6 Ultimate Berpeluang Jadi Ponsel Pertama Gunakan Sensor Kamera OmniVision OV50K

OmniVision OV50K adalah kamera 50 megapiksel yang akan menawarkan fotografi kelas flagship. Honor Magic 6 berpeluang jadi yang pertama gunakannya.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

6 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.