Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani menambahkan kebijakan insentif yang bergulir selama ini, khususnya di sisi fiskal juga belum memberikan dampak ekonomi yang signifikan. “Karena rasio aplikasi insentif dengan penerima isnentifnya masih rendah,” ujarnya. “Dari sisi sistem juga masih belum ada penyempurnaan yang memadai dalam perizinan terintegrasi atau Online Single Submission (OSS), sehingga kendala yang dihadapi pelaku usaha di lapangan masih relatif sama.”
Menurut Shinta, ke depan Omnibus Law harus segera dituntaskan dan dipastikan memiliki konsistensi dalam pelaksanaannya di lapangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan tekanan terhadap perekonomian dan kinerja investasi beberapa waktu terakhir tak terlepas dari kondisi perlambatan ekonomi global. “Ini mempengaruhi turunnya volume perdagangan dan harga komoditas, dan ini tidak hanya dirasakan Indonesia saja tapi negara-negara lainnya juga terdampak,” ucapnya.
Dia menjelaskan kondisi eksternal yang menantang itu juga memukul kinerja ekspor Indonesia, yang kemudian berdampak pada defisit neraca perdagangan. “Tahun 2019 bukan tahun yang mudah, pelemahan ekonomi global mulai merembes ke domestik, namun daya tahan ekonomi kita tetap remarkable,” ujar Sri Mulyani.