Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Gelora, Kerja Berat Mengeruk Suara PKS

image-gnews
Syukuran Partai Gelora di Upnormal Coffee Roaster Kemang, Jakarta, Ahad 10 November 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
Syukuran Partai Gelora di Upnormal Coffee Roaster Kemang, Jakarta, Ahad 10 November 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gelora (Gelombang Rakyat) Indonesia (Gelora) resmi dideklarasikan. Partai sempalan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) tersebut dihela sejumlah mantan tokoh muda berpengaruh di PKS.

Di jajaran elite Partai Gelora berdiri antara lain Anis Matta yang didapuk menjadi ketua umum, Fahri Hamzah (wakil ketua umum), dan Mahfudz Siddiq (sekjen). Anis mantan Sekjen PKS, sedangkan Fahri adalah Wakil Ketua DPR 2014-2019 dan Mahfudz pernah menjabat Ketua Komisi I DPR.

"Ini pertama kalinya, sempalan PKS bikin partai baru karena konflik internal," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada Tempo hari ini, Senin, 11 November 2019.

Menurut Adi Prayitno, Partai Gelora menjadi judi luar biasa bagi para punggawanya untuk bisa eksis di tengah persaingan ketat partai politik di Tanah Air.

Setidaknya ada empat modal penting yang diperlukan Partai Gelora untuk bisa berkembang. Pertama, kata Adi, figur kunci yang bisa menjadi magnet politik untuk menjangkau simpati seluruh lapisan masyarakat.

Kedua, Partai Gelora juga memerlukan logistik alias pendanaan yang memadai. Publik mengerti bahwa potret pemilih di Indonesia masih pragmatis dalam menentukan pilihan di bilik suara.

"Dalam tanda kutip, mata duitan."

Modal berikutnya adalah Partai Gelora harus memiliki jaringan pendukung yang tersebar di lapisan masyarakat bawah. Sedangkan modal keempat, Adi melanjutkan, Partai Gelora mesti mencitrakan dan memposisikan (branding dan positioning) diri sebagai partai yang epik.

Apa tujuannya? Adi menuturkan bahwa modal heroisme itu membuat sebuah partai mudah diterima oleh publik dan pemilih.

Lalu, apakah Partai Gelora dan PKS bakal berebut pemilih yang sama?

Baik Anis Matta maupun Fahri Hamzah mengklaim partainya tak hanya akan menyasar massa pemilih Islam seperti PKS. Di sisi lain, mereka menolak pengkategorian genre partai Islam atau nasionalis.

"Ini partai Islam dan nasional, dan kami membuka diri untuk seluruh komponen masyarakat," tutur Anis Matta.

Adi sepakat bahwa Partai Gelora harus memperluas ceruk pemilihnya. Tak bisa melulu mengandalkan segmen pemilih Islam dan massa sempalan PKS.

Menurut diam Amis Matta cs sulit merebut pendukung militan PKS yang relatif sudah solid sejak berdiri pada 1999.

"Buktinya, suara PKS naik signifikan (di Pemilu 2019 dibanding 2014)," kata dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tersebut.

Terkesan percaya diri, Partai Gelora menargetkan bisa ikut dalam perhelatan Pemilihan Kepala (Pilkada) 2020.

Fahri Hamzah mengklaim ada lebih dari 20 kader partainya yang akan mengikuti pilkada tahun depan. Namun dia belum membocorkan siapa saja yang akan maju.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami punya pengurus yang juga inkumben yang ingin atau akan maju pilkada 2020," kata Fahri.

Selain Anis Matta,  Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq, ada pula bekas politikus PKS yang hengkang ke Partai Gelora. Ahmad Liyaldi, salah satunya. Dia didapuk menjadi Bendahara Umum Partai Gelora.

Ada pula mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang oernah didukung PKS. Aktor tersebut menyatakan siap bergabung.

Fahri mengungkapkan bahwa Deddy Mizwar menyatakan ingin ikut bekerja mengurus partai. Tapi, Deddy belum menyampaikan agenda politiknya ke depan, misalnya akan bertarung di Pilkada 2020.

"Saya, kan bisa menjadi apa saja. Jadi menteri bisa, jadi presiden bisa. Tinggal bikin saja filmnya," ucap aktor utama film kondang Nagabonar itu berkelakar.

Adi Prayitno melihat Partai Gelora berpeluang untuk berkembang mengingat masih rendahnya tingkat afiliasi masyarakat Indonesia terhadap partai politik. Hanya sekitar 30 persen masyarakat yang merasa menjadi bagian dari partai.

"Itu artinya, ada 70 persen pemilih yang tak berafiliasi dengan parpol tertentu. Inilah ceruk pemilih yang mesti direbut Gelora."

Calon rival Partai Gelora, PKS terlihat percaya diri. 

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyampaikan pandangan senada dengan Adi Prayitno ihwal soliditas pemilih PKS.

Beberapa waktu lalu, Mardani telah menanggapi rencana Anis Matta dan Fahri Hamzah membentuk partai baru.

"Kalau mau bikin partai, ya, welcome to the jungle," ujar Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan pada Kamis, 11 Juli 2019.

Kemudian, dia berpesan kepada teman-temannya yang menyempal itu bahwa membuat dan membesarkan partai itu kerja berat.

"Biar kami aja, dah," ujar Mardani lalu terbahak.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | FIKRI ARIGI | DEWI NURITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

32 menit lalu

Pengamat Sarankan PKS Tak Gabung ke Kubu Prabowo

Pengamat sarankan PKS tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo.


Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

1 jam lalu

Deklarasi dari Partai Gelora yang mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 September 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Tolak PKS Gabung ke Prabowo-Gibran, Berikut Rekam Jejak Partai Gelora

Partai Gelora menolak PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Berikut alasan dan profil partai yang didirikan oleh eks petinggi PKS itu.


Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan Partai Gelora Tolak PKS Gabung ke Kubu Prabowo-Gibran

Partai Gelora menolak Partai Keadilan Sejahtera atau PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.


Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

3 jam lalu

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Demokrat soal Peluang PKS Gabung ke Kubu Prabowo: Enggak Masalah Buat Kami

Demokrat tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.


Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi memberikan keterangan pers usai menggelar rapat Partai Koalisi Perubahan di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 18 September 2023.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Peluang PKS Merapat ke Prabowo, Gerindra-Golkar-PAN Respons Begini

Peluang PKS merapat ke kubu Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra, Golkar, dan PAN. Apa responsnya?


5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

7 jam lalu

Ilustrasi Pemilu. ANTARA
5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

Pasca Putusan MK, Sekjen PKS menyebut, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.


PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

16 jam lalu

(Dari kiri) Mantan calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan bersama Presiden PKS Ahmad Syaikhu, mantan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi ketika memberikan keterangan pers di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Defara
PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.


Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ketika ditemui usai Salat Idulfitri 1445 H di Masjid Ainul Hikmah, DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta pada Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Defara
Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.


Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

1 hari lalu

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar halalbihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Sejumlah pimpinan partai politik hadir dan lembaga negara hadir dalam acara ini. Tempo/Yohanes Maharso
Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.


Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

1 hari lalu

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kedua kanan), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) dan mantan capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri)  berfoto bersama saat milad ke-22 PKS di kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu 27 April 2024. Tasyakuran milad ke-22 PKS tersebut dihadiri sejumlah kader dan ketua umum partai politik. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.