Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hong Kong di Ambang Resesi, Demonstrasi Berlanjut

image-gnews
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) menggelar aksi protes di Hong Kong, Cina, 2 Agustus 2019. Ribuan PNS ikut turun ke jalan untuk memprotes RUU Ekstradisi. REUTERS/Tyrone Siu
Ribuan pegawai negeri sipil (PNS) menggelar aksi protes di Hong Kong, Cina, 2 Agustus 2019. Ribuan PNS ikut turun ke jalan untuk memprotes RUU Ekstradisi. REUTERS/Tyrone Siu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala keuangan Hong Kong, Paul Chan Mo-po risau menyaksikan tanda-tanda kota semi-otonomi Cina itu akan terperosok ke dalam resesi jika demonstrasi dan tindak kekerasan, termasuk vandalisme terus berlanjut.

Aksi unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong sudah sekitar 3 bulan lamanya. Demonstrasi yang awalnya damai, sejak akhir Juli lalu berubah menjadi anarkis bahkan pekan lalu diwarnai dengan aksi robek dan buang bendera nasional Cina ke laut.

Perekonomian Hong Kong paling menderita dari aksi unjuk rasa yang dipicu dengan pembahasan Rancangan Undang-Undang ekstradisi Cina. Kota ini di ambang lumpuh.

Lebih dari 200 penerbangan membatalkan penerbangan mereka, komuter kacau, jalan-jalan macet, dan pelayanan publik terganggu akibat ribuan orang berunjuk rasa. Inilah unjuk rasa terbesar yang pernah terjadi di Hong Kong dalam beberapa dekade untuk memprotes pemerintah tentang RUU Ekstradisi.

Menurut catatan Chan, biaya atau kerugian yang timbul dari unjuk rasa ini meningkat tajam, dari awalnya berkisar 300 juta dollar Hong Kong atau setara Rp 542,5 miliar, maka sekarang mencapai 2,6 miliar dollar Hong Kong atau setara Rp 4,7 triliun.

"Perekonomian Hong Kong menghadapi situasi yang sangat sulit," kata Chan, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, 5 Agustus 2019.

Situasi Hong Kong sangat sulit karena, menurut Chan, Cina berhadapan dengan Amerika Serikat dalam perang dagang, dan bersamaan itu menghadapi tantangan dari dalam, yakni unjuk rasa besar-besaran di Hong Kong.

Hanya dalam tempo 2 bulan unjuk rasa secara besar-besaran membuat Hong Kong kacau balau. Sejumlah toko dan pedagang ritel menderita parah dan terpaksa secepatnya menutup toko mereka.

Pertumbuhan ekonomi Hong Kong pun tercatat 0.6 persen year-on-year di kuartal kedua tahun 2019. Namun pada perbandingan kuartal ke kuartal yang disesuaikan, GDP Hong Kong sebenarnya telah menurun sebesar 0,3 persen.

"Dalam kata lain, perekonomian Hong Kong kehilangan momentumnya. Hal itu secara teknis akan jatuh ke dalam resesi ekonomi jika pertumbuhan negatif berlanjut dalam kuartal ketiga," ujar Chan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Atas data-data perekonomian itu, Chan mendesak warga Hong Kong untuk mempertimbangkan dampak dari unjuk rasa mereka.

"Saya berharap masyarakat akan berpikir dua kali atas aksi yang mereka lakukan," kata Chan.

Menurut Direktur ACE Centre for Business and Economic Research, Andy Kwan Cheuk-chiu, jika pemerintah bertekad menyelesaikan krisis politik saat ini dengan mengatasi keluhan dan tuntutan pengunjuk rasa, maka perekonomian Hong Kong dengan mudah pulih.

"Kelambanan pemerintah telah memperburuk krisis kepercayaan investor yang boleh jadi mulai memindahkan investasi mereka ke tempat lain. Ini akan menjadi pukulan bagi Hong Kong sebagai pusat keuangan internasional," kata Andy.

Suara lebih keras disuarakan Iris Pang, ahli ekonomi ING Greater kepada para pengunjuk rasa bahwa demonstrasi mereka telah berdampak pada sektor penjualan ritel, sehingga mereka menderita akibat krisis ini.

Pang meminta para demonstran mempertimbangkan konsekwensi ekonomi sebelum mengambil tindakan drastis.

Dia pun menyarankan pengunjuk rasa menjawab 2 hal ini sebelum berunjuk rasa: apakah gerakan ini berakar dari pola pikir yang benar, dan apakah unjuk rasa itu mempengaruhi mata pencarian orang."

"Di Hong Kong, memecahkan mangkok nasi orang tidak akan dimaafkan," kata Pang.

Pengunjuk rasa di Hong Kong belum memberikan sinyal mengakhiri aksinya. Selain itu, tantangan mereka tidak hanya ancaman resesi ekonomi, tapi juga munculnya warga Hong Kong pro Cina__ pelajar, pebisni, dan selebritas__ yang secara terang-terangan menunjukkan semangat patriotismenya setelah pengunjuk rasa merobek dan membuang bendera ke laut akhir pekan lalu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

18 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.


Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 14 Pro Titanium Special Edition. Foto : Xiaomi
Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.


Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Ekonom senior Faisal Basri menghadiri diskusi film Bloody Nickel yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada Sabtu, 4 Mei 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia


Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis Cina Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, Minggu 5 Mei 2024.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri (kanan) dan Bagas Maulana (kiri). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.


Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.


Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis China Liang Wei Keng dan Wang Chang dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu 5 Mei 2024. Fajar/Rian kalah 18-21, 21-17, 17-21, Indonesia kalah 0-2 atas China. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.


Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Pengunjung mengamati tulisan tradisional China di Pasar Malam Chengdu, Sichuan, Cina, Selasa (30/4/2024). Pasar malam tersebut menjadi salah satu destinasi wisata untuk para atlet dan delegasi tim Thomas dan Uber 2024 yang menampilkan berbagai budaya China. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.


Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

2 hari lalu

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Kredit: Tim Humas PBSI
Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.


Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

2 hari lalu

Anthony Sinisuka Ginting. Kredit: Tim Humas PBSI.
Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.