TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan ada 14,9 juta pemudik dari kawasan Jabodetabek yang akan memanfaatkan jalur darat pada musim Lebaran 2019. "Sekitar 40 persennya akan memanfaatkan jalur tol," ujar Budi saat ditemui Tempo di kantornya, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu, 10 Mei 2019.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo, ada beberapa persiapan Kementerian untuk menjamin arus mudik dan balik tahun ini berlangsung lancar. Yakni, pertama pemberlakuan jalur satu arah atau one way di jalur Cikarang Utama KM 29 hingga Brebes Barat KM 262.
Menurut Budi sistem searah ini akan diterapkan selama 24 jam penuh saat puncak mudik dan arus balik. “Untuk masa mudik, one way akan diterapkan tanggal 30 Mei hingga 2 Juni 2019,” ujar Budi Setiyadi. Sedangkan untuk arus balik, pemerintah akan menerapkan sistem yang sama di Jalan Tol KM 1 hingga KM 29 Palimanan. One way pada masa arus balik ini akan diberlakukan pada 8 hingga 9 Juni.
BACA: Musim Mudik Lebaran, KAI Kebut Perbaikan Lokomotif dan Gerbong
Kedua, pemindahan gerbang tol Cikarang Utama. Selama beberapa tahun belankangan, gerbang Jalan Tol Cikarang Utama menjadi salah satu penyumbang macet saat mudik. Tahun ini, PT Jasa Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT berencana memindahkan gerbang tol tersebut ke KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama dan KM 67 Gerbang Tol Kalihurip Utama. Dengan begitu, pemerintah tengah menyusun penyesuaian tarif anyar.
Foto udara Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 16 Mei 2019. PT Jasa Marga akan merelokasi Gerbang Tol Cikarang Utama yang mengalami penyempitan akibat proyek jalan tol layang ke Gerbang Tol Cikampek Utama di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek untuk meminimalkan kemacetan saat arus mudik. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Dan ketiga, memecah konsentrasi macet di rest area
Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri akan mendorong pengendaraa kendaraan pribadi tak hanya beristirahat di rest area jalan tol selama mudik Lebaran 2019. Sebab, penumpukan pemudik di rest area acap menjadi biang kemacetan.
Kementerian Perhubungan dan Korp Lalu Lintas Polri akan bekerja sama dengan pemerinrah daerah di sekitar jalan tol yang merentang antara Jabodetabek hingga Jawa Timur untuk menyediakan kantong-kantong peristirahatan. Misalnya di kota-kota sekitar exit tol. Selain mengurai kemacetan, upaya ini disebut bakal mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Selama masa angkutan Lebaran 2019 pun, rencananya diberlakukan diskon tarif. Keputusan diskon akan dirilis pada sepuluh hari sebelum Lebaran. "Pak Menteri PUPR arahannya agar ATI (Asosiasi Tol Indonesia) mengajukan usulan. Kita masih mau komunikasikan kepada BUJT, jadi belum ada keputusan final," ujar Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Dessi di Walini, Bandung Barat, Selasa, 14 Mei 2019, seperti dikutip dari Bisnis.com.
Hingga kini, kata Dessi, kalangan operator yang tergabung dalam ATI masih melakukan diskusi terkait pemberian diskon. Hasil dari pembahasan ini akan menjadi usulan operator kepada Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR).
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuk Hadimuljono berharap kalangan operator memberikan potongan tarif kepada pengguna jalan tol saat masa angkutan lebaran nanti. "Saya appeal mereka untuk kasih diskon, nanti mereka bicarakan. Mudah-mudahan bisa," ujarnya pekan lalu.