Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Libya Konsolidasi Kekuatan Hadapi Serangan ke Tripoli

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Anggota militer Misrata, di bawah perlindungan pasukan Tripoli mempersiapkan kendaraan militernya saat bersiap-siap menuju garis depan di Tripoli, Libya, 8 April 2019. REUTERS/Hani Amara
Anggota militer Misrata, di bawah perlindungan pasukan Tripoli mempersiapkan kendaraan militernya saat bersiap-siap menuju garis depan di Tripoli, Libya, 8 April 2019. REUTERS/Hani Amara
Iklan

TEMPO.CO, Tripoli – Pemerintahan Perdana Menteri Libya, Fayez al-Serraj, 59 tahun, yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa, melakukan konsolidasi kekuatan militer dengan milisi aliansi untuk menghadang laju pasukan Libyan National Army, yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar.

Baca:

Pasukan Pemerintah Libya Siapkan Serangan Balik

Anggota Tentara Nasional Libya (LNA), diperintahkan oleh Khalifa Haftar, keluar dari Benghazi untuk memperkuat pasukan yang maju ke Tripoli, di Benghazi, Libya 7 April 2019. [REUTERS / Esam Omran Al-Fetori]

Sejumlah milisi dari daerah Misrata mulai berdatangan ke ibu kota Tripoli untuk memperkuat pertahanan.

“Mereka datang menggunakan mobil pick-up yang dilengkapi dengan senapan mesin,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 8 April 2019.

Kawasan Misrata berada di sebelah timur dari Tripoli dengan jarak sekitar 200 kilometer. Kota itu terletak di tepi pantai dan memiliki sebuah bandara, yang masih beroperasi.

Bandara ini menjadi andalan dari warga Tripoli yang hendak berpergian setelah Bandara Internasional Tripoli, yang terletak di sebelah selatan ibu kota sudah lama tidak lagi berfungsi. Bandara Tripoli ini juga sempat dikuasai pasukan Libyan National Army pimpinan Jenderal Haftar pada akhir pekan lalu sebelum dipukul mundur oleh pasukan pemerintah Tripoli pada Senin kemarin.

Baca:

Amerika Menolak Serangan Terhadap Tripoli Libya

 

Pasukan LNA sempat mendekati Tripoli hingga jarak sekitar 11 kilometer dar pusat kota sehelum dipukul mundur oleh pasukan pemerintah atau Government National Accord, yang didukung PBB.

PM Serraj telah berkuasa di Tripoli sejak 2016 sebagai bagian dari kesepakatan pembentukan pemerintahan sementara yang disponsori PBB. Namun, Haftar menolak kesepakatan ini. Pada awal tahun ini, Haftar, 75 tahun, yang pernah menjadi anak buah diktator Libya Muammar Gaddafi, mengambil alih kota di Selatan Libya, yang kaya akan minyak.

Dari sini, pasukan LNA bergerak maju melintasi padang pasir untuk menguasai Tripoli.

Utusan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, mengecam serangan militer pasukan Haftar. Apalagi, serangan ini sengaja dilakukan menjelang digelarnya konferensi persiapan pemilu di Libya oleh PBB untuk membentuk pemerintahan yang legitimasi dan mengakhiri semua konflik berkepanjangan pasca jatuhnya Gaddafi pada 2011.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salame telah bertemu dengan Serraj di Tripoli pada Senin, 8 April 2019, untuk mendiskusikan berbagai cara yang bisa dilakukan PBB untuk mengatasi situasi kritis dan sulit ini.

Kendaraan militer Misrata, di bawah perlindungan pasukan Tripoli saat bersiap-siap menuju garis depan di Tripoli, Libya, 8 April 2019. REUTERS/Hani Amara

Baca:

Menurut juru bicara PBB di New York, Stephane Dujarric, serangan pasukan LNA menyebabkan 3.400 orang terpaksa mengungsi dari sekitar Tripoli. Aksi sepihak pasukan Haftar itu juga telah menimbulkan pemblokiran terhadap layanan darurat untuk bisa mencapai korban sipil. Agresi militer itu juga merusak sejumlah jaringan listrik.

“Kami meminta gencatan senjata sementara untuk kemanusiaan untuk mengizinkan masuknya layanan darurat dan bantuan bagi warga sipil termasuk untuk mereka yang terluka di sekitar area konflik,” kata Dujarric.

Selain PBB, AS, Uni Eropa dan negara G7 telah mendesak agar serangan terhadap Tripoli dihentikan. Haftar diminta kembali ke meja perundingan.

Selama ini, Haftar mencitrakan dirinya sebagai musuh kelompok ektrimis. Namun, musuh-musuhnya menilai dia adalah diktator baru mengikuti gaya Gaddafi, yang bekas bosnya. Gaddafi dikenal sebagai diktator yang sering menyiksa, menghilangkan paksa orang, dan melakukan pembunuhan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, misalnya, telah meminta pasukan LNA untuk mundur.

Baca:

“Serangan militer sepihak terhadap Tripoli membahayakan warga sipil dan melemahkan prospek untuk masa depan lebih baik bagi semua warga Libya,” kata Pompeo seperti dilansir Al Jazzera pada Senin, 8 April 2019.

Pompeo mendesak semua pihak untuk melakukan deeskalasi konflik dengan mengatakan tidak ada solusi militer terhadap kondisi di Libya. Semua pihak agar kembali ke meja perundingan.

“Kami telah menegaskan bahwa kami menolak serangan militer oleh pasukan Khalifa Haftar dan mendesak serangan militer terhadap Tripoli Libya segera diakhiri,” kata Pompeo.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB: Konvoi Vaksinasi Polio di Gaza Dilindas Buldoser dan Ditembaki Tentara Israel Berjam-jam

3 jam lalu

Seorang bocah Palestina divaksinasi polio di pusat layanan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 1 September 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB: Konvoi Vaksinasi Polio di Gaza Dilindas Buldoser dan Ditembaki Tentara Israel Berjam-jam

Sebuah konvoi kendaraan lapis baja PBB di Gaza dikepung dan ditahan di bawah todongan senjata pada Senin oleh pasukan Israel


Utusan PBB Kutuk Serangan Israel di Zona Aman Kemanusiaan Gaza

5 jam lalu

Utusan PBB Kutuk Serangan Israel di Zona Aman Kemanusiaan Gaza

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland mengutuk serangan udara mematikan Israel pada Selasa pagi di zona aman kemanusiaan di Gaza


PBB akan Voting untuk Mendorong Berakhirnya Pendudukan Israel di Palestina

1 hari lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
PBB akan Voting untuk Mendorong Berakhirnya Pendudukan Israel di Palestina

Kelompok Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan Gerakan Non-Blok meminta Majelis Umum PBB melakukan pemungutan suara pada 18 September 2024


PBB: Penolakan Israel atas Misi Kemanusiaan ke Gaza Naik 2 Kali Lipat

10 hari lalu

Sebuah truk membawa bantuan kemanusiaan melintasi Dermaga Trident, dermaga sementara untuk mengirimkan bantuan, di lepas pantai Jalur Gaza, dekat pantai Gaza, 19 Mei 2024. A.S. Army Central/Handout via REUTERS
PBB: Penolakan Israel atas Misi Kemanusiaan ke Gaza Naik 2 Kali Lipat

Jumlah misi kemanusiaan yang ditolak aksesnya ke Gaza oleh otoritas Israel meningkat hampir dua kali lipat pada Agustus 2024.


PBB Kucurkan Rp1,5 T untuk Atasi Krisis Kemanusiaan di 10 Negara

10 hari lalu

Logo PBB terlihat di jendela di lorong kosong di markas besar PBB selama debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB ke-75 di New York, AS, 21 September 2020. REUTERS/Mike Segar
PBB Kucurkan Rp1,5 T untuk Atasi Krisis Kemanusiaan di 10 Negara

Dana Tanggap Darurat Pusat ini untuk mengatasi kekurangan dana yang kritis dalam penanganan keadaan darurat kemanusiaan di beberapa negara.


PBB Kecam Usulan Israel Bangun Sinagoga di Dalam Masjid Al Aqsa: Kobarkan Ketegangan!

15 hari lalu

Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengunjungi kompleks Al-Aqsa yang juga dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem pada 13 Agustus 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran. (Temple Mount Administration/Handout via REUTERS)
PBB Kecam Usulan Israel Bangun Sinagoga di Dalam Masjid Al Aqsa: Kobarkan Ketegangan!

PBB mengecam pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir tentang pembangunan sinagoga di dalam Masjid Al Aqsa


PBB Hentikan Operasi Bantuan di Gaza akibat Perintah Evakuasi Israel

15 hari lalu

Bayi-bayi prematur Palestina dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Aqsa ke Rumah Sakit Nasser Khan Younis, menyusul perintah evakuasi untuk wilayah sekitar Rumah Sakit Al-Aqsa di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, 26 Agustus 2024. REUTERS/Abd elhkeem Khaled
PBB Hentikan Operasi Bantuan di Gaza akibat Perintah Evakuasi Israel

Operasi bantuan PBB di Gaza terhenti pada Senin setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru pada Ahad untuk Deir Al-Balah di Jalur Gaza


Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

15 hari lalu

Orang-orang berkumpul untuk merehabilitasi saluran air yang rusak setelah mengalami kerusakan air di rumah mereka selama banjir di wilayah Al-Managil di Negara Bagian Jazeera, Sudan 23 Agustus 2022. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah
Hujan Deras Tak Biasa di Sudan Tewaskan Lebih dari 130 Orang

Sudan mengalami musim hujan lebat sejak bulan lalu, dengan banjir besar yang terjadi secara berkala terutama di bagian utara dan timur


Temui Zelensky, PM India Narendra Modi Berjanji Bantu Akhiri Perang Rusia Ukraina

18 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri pertemuan di kediaman negara Novo-Ogaryovo dekat Moskow, Rusia 8 Juli 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Temui Zelensky, PM India Narendra Modi Berjanji Bantu Akhiri Perang Rusia Ukraina

Narendra Modi menjadi perdana menteri India pertama dalam sejarah yang mengunjungi Ukraina.


Israel Terus Bombardir Gaza, PBB: Kematian Satu-satunya Kepastian bagi Warga Palestina

21 hari lalu

Warga Palestina yang mengungsi, melarikan diri dari kamp pengungsi Maghazi menyusul perintah evakuasi Israel, di tengah konflik Israel-Hamas, di Jalur Gaza tengah, 17 Agustus 2024. Warga Palestina mulai meninggalkan kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza tengah sebagai bagian dari evakuasi massal yang diperintahkan oleh militer Israel menjelang operasi. REUTERS/Ramadan Abed
Israel Terus Bombardir Gaza, PBB: Kematian Satu-satunya Kepastian bagi Warga Palestina

"Kematian tampaknya menjadi satu-satunya kepastian di Gaza dalam situasi ini," kata Louise Wateridge, juru bicara UNRWA