Adapun Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Agung Wicaksono mengatakan telah mengusulkan penghapusan rute bus Transjakarta yang berimpitan dengan jalur MRT fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) kepada Pemerintah DKI tiga hari lalu.
Menurut Agung, penghapusan rute Transjakarta dari Blok M sampai Dukuh Atas, sepanjang enam kilometer, itu penting untuk memaksimalkan penggunaan MRT oleh masyarakat.
Pertimbangan lainnya, kata dia, bila jalur transportasi umum massal berimpitan di rute yang sama, Pemerintah DKI akan membayar subsidi ganda. “Secara prinsip, itu tidak sehat,” ujar Agung.
Agung juga mengklaim bahwa usul penghapusan rute Transjakarta itu telah melalui kajian khusus. Kajian tersebut menyimpulkan bahwa di jalur yang akan dilalui MRT, perlu dilakukan penataan ulang rute (rerouting) moda transportasi massal lainnya. “Kalau MRT yang harus rerouting, kan enggak bisa,” kata Agung.
Sebagian pengguna Transjakarta menyatakan tidak setuju dengan penghapusan koridor 1 busway. Alasannya, penghapusan rute Transjakarta akan mengurangi pilihan moda transportasi umum di kawasan itu. “Enggak setuju, karena bus Transjakarta punya kelebihan yang MRT enggak punya,” ujar Indah Nur Rita, pegawai swasta yang berkantor di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Baca juga: GP Ansor Perintahkan Anggota Banser Tidak Berkeliaran di Jakarta