Uni Eropa memberikan bantuan kemanusiannya sebsar 1,5 juta euro atau sekitar Rp 26 miliar untuk membantu korban dan pemulihan kerusakan infrastruktur disebabkan gempa dan tsunami di Sulawesi Selatan.
"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Pendanaan kami akan membantu yang paling rentan dan membantu menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta persediaan medis," tulis pernyataan Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, Christos Stylianides, seperti dilansir dari situs European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations, ec.europa.eu, 1 Oktober 2018.
Warga negara asing (WNA), yang merupakan korban selamat gempa dan tsunami Palu-Donggala, tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, setelah dievakuasi menggunakan pesawat Hercules, Senin, 1 Oktober 2018. ANTARA
Baca: Bantuan Bencana Gempa dan Tsunami Palu Dicegat Warga di Donggala
Amerika Serikat, Australia, Prancis, Swiss, Ceko, Norwegia, dan Arab Saudi sudah menghubungi pemerintah untuk menawarkan bantuan kemanusiaan.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam pernyataannya yang disiarkan di televisi Global News menjelaskan bahwa AS telah mengirimkan banyak responden darurat dan pasukan militer untuk membantu Indonesia.
Hingga hari ini, bantuan kemanusiaan untuk pemulihan korban dan perbaikan infrastruktur di provinsi Sulawesi Tengah masih mengalir dari negara-negara yang telah berkomitmen memberikan bantuan.
Presiden Jokowi hari ini, 2 Oktober 2018 menuturkan dirinya menerima telepon dari Raja Salman bin Abdulaziz yang menyampaikan duka dan menawarkan bantuan untuk penanganan pascagempa dan tsunami.
Menurut Jokowi, bantuan kemanusiaan yang mengalir dari berbagai negara menandakan Indonesia tidak sendirian menghadapi bencana.
"Tawaran serupa datang dari para pemimpin dunia. Ini pesan kuat bahwa kita tidak sendirian menghadapi masa-masa sulit ini," kata Jokowi menanggapi bantuan asing yang terus mengalir akibat gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi di provinsi Sulawesi Selatan
REUTERS | STRAITS TIMES |