TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memundurkan jadwal pendaftaran calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2018. Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Mudzakir mengatakan pendaftaran CPNS 2018 melalui situs sscn.bkn.go.id paling cepat baru bisa dilaksanakan pada 26 September mendatang, mundur dari jadwal semula 19 September 2018.
Baca: CPNS 2018, Kejaksaan Agung Buka Lowongan untuk 896 Formasi
Menurut dia, pengumuman penerimaan CPNS di setiap instansi baru dilaksanakan pada 19 September 2018. "Untuk pendaftarannya akan dilakukan secara online terintegrasi melalui sscn.bkn.go.id. Waktunya paling cepat tanggal 26 September 2018,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 September 2018.
Penundaan waktu pendaftaran diduga lantaran belum semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah menginput jumlah formasi dan persyaratan CPNS 2018 ke portal sscn.bkn.go.id.
Menurut Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan, hingga saat ini, baru ada 29 kementerian/lembaga dan 43 pemerintah daerah yang memasukkan data ke situs BKN. "Nah, kami harap agar sisanya itu segera," ujarnya di kantor BKN, Kamis, 20 September 2018.
Setidaknya ada 76 kementerian/lembaga dan 525 pemerintah daerah yang membuka lowongan pekerjaan. Namun baru sekitar 30 persen kementerian/lembaga dan 10 persen pemerintah daerah yang memasukkan data lowongan.
BKN berharap para instansi pemerintah tersebut dapat menyelesaikan input data sebelum tanggal 26 September. Ridwan berujar, jika mereka telat memasukkan data, potensi mendapatkan pekerja terbaik akan berkurang. "Kalau terlambat, bisa jadi kita tinggal. Tapi kami coba dulu, kan masih ada waktu 5-6 hari lagi, ya, sebelum tanggal 26 September," tuturnya.
Tahun ini, total formasi CPNS 2018 yang tersedia untuk diperebutkan pelamar adalah 238.015. Dari jumlah itu, 51.271 formasi untuk 76 kementerian/lembaga dan 186.744 formasi tersebar di 525 instansi daerah.
Ada tiga kementerian yang paling diminati pendaftar CPNS. Tiga kementerian itu adalah Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Luar Negeri. "Tahun lalu, Kementerian Keuangan, Kementerian PU, Kementerian Luar Negeri. Itu yang paling banyak," ujar Ridwan sebelumnya.
Tiga kementerian itu paling banyak disasar CPNS karena tunjangan kinerja yang berbeda. Kementerian Keuangan memberikan gaji paling tinggi di antara kementerian lain. "Kedua, Kemenlu karena suatu saat digaji dengan dolar," kata Ridwan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat memberi sambutan dalam acara open house Balai Kota kepada bakal calon CPNS DKI, di Ruang Balai Agung, Jakarta Pusat, Selasa, 18 September 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Lembaga yang paling sedikit disasar CPNS adalah PNS di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, yang berada di bawah Badan Intelijen Negara. "Karena persepsinya menakutkan, padahal itu bisa. Kalau yang tahun ini belum keliatan," ucap Ridwan.
Tahun ini, Kementerian Keuangan membuka lowongan untuk 542 formasi dan 55 formasi khusus CPNS 2018. Pelamar dapat memilih unit penempatan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan non-DJBC.
Untuk non-DJBC terdapat sembilan unit penempatan, antara lain Sekretariat Jenderal (Sekjen), Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Direktorat Jenderal Anggaran (DJA), Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPBN), dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Selain itu ada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Badan Kebijakan Fiskal (BKF), serta Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
Tabel unit penempatan CPNS 2018 sesuai dengan formasi jabatan dan kualifikasi pendidikan dapat dilihat melalui https://rekrutmen.kemenkeu.go.id. Pelamar dapat melakukan pendaftaran dengan membuat akun melalui https://sscn.bkn.go.id, yang akan ditutup pada 10 Oktober mendatang.
Di Kementerian Luar Negeri, tersedia 125 formasi dengan kualifikasi 11 bidang studi. Sebelas kualifikasi bidang studi tersebut terdiri atas ilmu hubungan internasional (S-1 dan S-2), ilmu hukum (S-1 dan S-2), ilmu politik (S-1), dan ilmu ekonomi (S-1). Lalu ilmu budaya (S-1) dengan lulusan yang dicari adalah sastra Jepang, sastra Tiongkok, sastra Arab, sastra Prancis, sastra Inggris, dan sastra Jerman.
Kemudian, ilmu komunikasi (S-1), ilmu akuntansi (S-1), ilmu manajemen (S-1), ilmu administrasi negara/administrasi negara/manajemen dan kebijakan publik (S-1), ilmu perpustakaan (S-1), dan ilmu teknik informatika (-S1). Pendaftaran seleksi CPNS 2018 di Kementerian Luar Negeri dibuka mulai 26 September hingga 10 Oktober 2018.
Sebelum mendaftar CPNS 2018, Mudzakir berpesan kepada calon pelamar agar benar-benar mencermati langkah dan syarat yang diperlukan. Salah satu yang paling penting adalah nomor induk kependudukan (NIK), yang harus dimiliki setiap pelamar. “Pastikan pelamar memiliki NIK yang benar. Kalau perlu, dicek lagi ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat,” tuturnya.
CHITRA PARAMAESTI | HENDARTYO HANGGI | BISNIS