Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah DKI Kewalahan Tangani Sampah di Teluk Jakarta

Reporter

Editor

Suseno

image-gnews
Para Petugas Kebersihan menggunakan alat berat untuk membersihkan sampah di kawasan Teluk Jakarta, 18 Maret 2018. Pencemaran menyebabkan air laut menjadi tercemar dan berdampak buruk bagi ekosistem. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Para Petugas Kebersihan menggunakan alat berat untuk membersihkan sampah di kawasan Teluk Jakarta, 18 Maret 2018. Pencemaran menyebabkan air laut menjadi tercemar dan berdampak buruk bagi ekosistem. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI kerepotan mengatasi masalah sampah laut yang mengendap di kawasan Teluk Jakarta. "Meskipun jumlahnya kecil dibandingkan sampah di darat, tapi sampah laut susah diambil," kata Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Ali Maulana Hakim kepada Tempo, Kamis, 23 Agustus 2018.

Baca: Sampah di Pesisir Jakarta, Pejabat KKP Sebut Penyebabnya

Ali membeberkan data bahwa sampah yang diambil dari laut 20-25 ton per hari. Sedangkan sampah yang diambil dari muara sungai mencapai 200-400 ton per hari. Jumlah itu tak sebanding dengan sampah di daratan yang begitu banyak, yakni 7.000 ton tiap hari. Masalahnya, sampah di sungai dan laut sulit diambil karena berada di kedalaman dan terombang-ambing ombak.

Jenis sampah di laut dan sungai, menurut Ali, menambah derajat kesulitan pengambilannya. "Sampahnya tidak hanya kantong plastik, tapi (juga) kasur bekas, televisi, bangkai motor, bangkai kambing, dan lain sebagainya,” ujarnya. Apalagi pemerintah DKI punya hambatan dalam mengerahkan petugas kebersihan. Dinas Lingkungan DKI hanya memiliki enam kapal tongkang sampah, yang setiap hari harus berkeliling mencari sampah di laut, termasuk sampah dari permukiman di Kepulauan Seribu.

Menurut Ali, berdasarkan tren setiap tahun, jumlah sampah di Jakarta meningkat mengikuti pertumbuhan penduduk. Data Dinas Lingkungan Hidup DKI menunjukkan setiap orang Jakarta menghasilkan rata-rata 0,67 kilogram sampah per hari. Sebagian besar berupa sampah plastik. Dalam setahun, produksi sampah di Jakarta mencapai 2,5 juta ton.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia DKI Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi mewanti-wanti bahwa sampah dapat merusak ekosistem, khususnya keanekaragaman hayati di dalam laut Teluk Jakarta. Sampah laut dapat mencemari biota dan lingkungan di pulau-pulau kecil kawasan Kepulauan Seribu. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun pernah memperingatkan bahaya sampah laut di dunia, yang diperkirakan mencapai 8 juta ton per tahun.

Menurut dia, masalah sampah Jakarta tak pernah usai karena buruknya sistem pengelolaan. Seharusnya, pemerintah DKI membatasi sampah di tingkat produsen, yang harus bertanggung jawab menangani sampah plastik yang dihasilkan. DKI pun dianggap inkonsisten terhadap program pemilahan sampah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menjelaskan, di sejumlah tempat, masyarakat telah menjalankan program pemilahan sampah. Namun, ketika diangkut ke dalam truk sampah, yang sudah dipilah justru dicampur.

Ali menambahkan, pemerintah DKI telah mengidentifikasi sampah laut dari jenis dan sumbernya. Mulai sampah kiriman ketika pasang ombak, kiriman dari muara 13 sungai Jakarta, permukiman pesisir Jakarta, hingga sampah dari kawasan permukiman di Kepulauan Seribu. Tiap sumber tersebut ditangani dengan metode yang berbeda-beda.

Baca: Emil Salim Usulkan Tiga Solusi Atasi Sampah di Teluk Jakarta

Pemerintah DKI, kata Ali, bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menangani sampah melalui Program Menghadap ke Laut. DKI beberapa waktu lalu membuat gerakan bersih sampah di Ancol untuk menciptakan kesadaran masyarakat. Tanpa peran serta masyarakat, pemerintah kewalahan menangani sampah di Teluk Jakarta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

36 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.


Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

22 Januari 2024

Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyampaikan pandangannya saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu, 21 Januari 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
Debat Cawapres: Cak Imin Sebut Proyek Giant Sea Wall, Ini Proyek yang Ditargetkan Selesai 2030

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebut proyek Giant Sea Wall, proyek itu menurutnya bukan satu-satunya mengatasi masalah banjir air rob.


Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Seorang penambang membawa 2 jerigen minyak solar yang telah diolah di penambangan tradisional desa Wonocolo, Kecamatan Kadewan, Bojonegoro, Kamis 11 September 2014. TEMPO/Fully Syafi
Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.


Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

1 Januari 2024

Petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membersihkan sampah di Bundaran HI setelah perayaan malam tahun baru berakhir pada Senin dini hari, 1 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi

Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.


RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

20 November 2023

Penampakan Refuse Derived Fuel atau RDF yang merupakan hasil pengolahan sampah di fasilitas Landfill Mining dan Refused Derived Fuel (RDF) Plant di Bantargebang, Bekasi, Selasa, 27 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
RDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta

Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.


Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Ilustrasi pembalut. Freepik.com
Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan


Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumut Abyadi Siregar memberi keterangan terkait pencemaran lingkungan yang dilakukan PT GSA pada Senin, 9 Oktober 2023. Foto: Istimewa
Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.


Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Pandawara Group. Instagram/PandawaraGroup
Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi


Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.