Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Cairkan Rp 985 Miliar untuk Korban Gempa Lombok

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersalaman dengan anak korban gempa di posko pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 14 Agustus 2018. Pemerintah akan memberi bantuan perbaikan rumah rusak ringan sebesar Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk rumah rusak berat. ANTARA
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersalaman dengan anak korban gempa di posko pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Selasa, 14 Agustus 2018. Pemerintah akan memberi bantuan perbaikan rumah rusak ringan sebesar Rp 25 juta dan Rp 50 juta untuk rumah rusak berat. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah mencairkan dana Rp 985,8 miliar untuk penanganan korban gempa Lombok. Dari jumlah tersebut, Rp 557,7 miliar di antaranya disalurkan melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan sisanya Rp 428,1 miliar berasal dari kementerian/lembaga.

Baca juga: Kurang Koordinasi, Penyebab Bantuan Gempa Lombok Tidak Merata

Dana itu, kata Sri Mulyani, akan digunakan untuk membangun kembali atau melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi agar kehidupan masyarakat Lombok dapat kembali normal. "Sejak terjadinya gempa, pemerintah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk kebutuhan dasar yang diperlukan masyarakat melalui belanja APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2018, yang dialokasikan pada beberapa kementerian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Agustus 2018.

Menurut Sri Mulyani, BNPB telah menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun dalam Program Penanggulangan Bencana. Dari jumlah itu, dana yang sudah dicairkan Rp 557,7 miliar dan digunakan untuk operasional logistik, seperti makanan, family kit, sandang, dan tenda.

Selain itu, beberapa kementerian dan lembaga lain telah menyumbangkan dana hingga Rp 428,1 miliar. Dana tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 230 miliar untuk bantuan guru, tenda darurat pembelajaran, serta peralatan mobile dan school kit.

Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencairkan Rp 176,2 miliar untuk memobilisasi bantuan berupa mobil tangki air, mobil sanitasi, dump truck, toilet cabin, genset, dan tenda hunian darurat.

Kementerian Sosial, kata Sri Mulyani, menggelontorkan Rp 12,6 miliar untuk bantuan logistik, santunan ahli waris, paket sembako, dan pendirian dapur umum. Selanjutnya, Kementerian Kesehatan mengalokasikan Rp 7,8 miliar untuk logistik kesehatan lingkungan, obat-obatan, logistik gizi, orthopedic set, tenda pos kesehatan, logistik persalinan, dan peralatan kesehatan lain.

Baca juga: Pengungsi Anak Gempa Lombok Keluhkan Sejumlah Penyakit

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan Rp 1,5 miliar untuk pembuatan sumur tanggap darurat di lokasi pengungsian. "TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan Polri (Kepolisian RI) juga telah memobilisasi pasukan dan peralatan untuk membantu pencarian dan penyelamatan korban," tutur Sri Mulyani.

RS Lapang (Darurat) Tanjung, Kabupaten Lombok Utara dibangun dari tenda peleton setelah gempa 5 Agustus 2018 merusak bangunan RS Tanjung [Dok: Dokter Agus Supriyadi]

Selain dari pemerintah pusat, bantuan datang dari pemerintah daerah, antara lain dari Jawa Barat. Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan sudah mengirimkan bantuan berupa uang, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat, jauh sebelum Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat edaran bernomor 977 soal rincian payung hukum daerah agar membantu pemerintah Nusa Tenggara Barat menangani bencana akibat gempa Lombok.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Provinsi sudah merespons duluan. Sesuai dengan apa yang menjadi edaran, kami sudah melakukan duluan,” kata Iwa di Bandung, Kamis, 23 Agustus 2018.

Bantuan yang dikirimkan berupa uang tunai Rp 3,6 miliar. Sebesar Rp 2 miliar di antaranya berasal dari Pos Dana Bantuan Tidak Terduga APBD Jawa Barat 2018 serta sisanya sumbangan aparatur sipil negara dan perbankan.

Rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-gempa juga dipercepat. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan memulai rekonstruksi bangunan pasca-gempa di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada awal September 2018.

"September sudah dimulai. Persiapannya berarti tinggal dua minggu," ujarnya setelah memberikan orasi ilmiah berjudul Pembangunan Infrastruktur Berbasis Lingkungan di Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture, yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.

"Pembangunan rumah-rumah dipercepat. Enam bulan akan diupayakan selesai dengan cara swakelola masyarakat. Masyarakat yang akan membangun sendiri dengan pendampingan, mereka harus bekerja," ucapnya.

Dana pembangunannya berasal dari APBN. Sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, bantuan pembangunan rumah yang mengalami rusak berat Rp 50 juta, sedangkan yang rusak ringan Rp 25 juta.

Untuk pembangunan fasilitas umum, Basuki melanjutkan, akan dilakukan kementeriannya. Sudah ada delapan badan usaha milik negara yang mulai bekerja di Lombok, membangun fasilitas rumah sakit, pasar, dan sekolah.

"Sejumlah peralatan masih kami datangkan ke Lombok untuk rekonstruksi. Targetnya Desember nanti rekonstruksi harus sudah clear," tutur Basuki.

ANTARA | CHITRA PARAMAESTI | AHMAD FIKRI

Baca berita lain tentang gempa Lombok di Tempo.co.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sri Mulyani Jadi Pembicara Konferensi Bank Dunia dan IMF di Amerika, Bahas Apa Saja?

5 jam lalu

Sri Mulyani berbicara di Fiscal Forum, Spring Meeting IMF, Washington DC, Minggu, 21 April 2024. Foto: Instagram/@smindrawati.
Sri Mulyani Jadi Pembicara Konferensi Bank Dunia dan IMF di Amerika, Bahas Apa Saja?

Sri Mulyani hadir bersama dengan beberapa pemangku kepentingan global untuk membahas bentuk ekonomi dunia dalam 20-30 tahun mendatang.


Klaim Jokowi Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Berikut Serba-serbi Masalah IKN

3 hari lalu

Presiden Joko Widodo (depan) bersama Menteri PUPR yang juga Plt Kepala Ototiratas IKN Basuki Hadimuljono (kedua kanan) dan Wakil Menteri ATR yang juga Wakil Kepala Otoritas IKN Raja Juli Antoni (kanan) serta sejumlah influencer media sosial mengendarai motor melewati Jalan Tol IKN di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu 28 Juli 2024. Presiden Joko Widodo menyusuri Tol IKN seksi 3A hingga 5A menggunakan sepeda motor sebelum meresmikan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur yang merupakan bagian dari Tol IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Klaim Jokowi Pemindahan IKN Kehendak Rakyat, Berikut Serba-serbi Masalah IKN

Jokowi klaim bahwa pemindahan ibu kota negara dan pembangunan IKN merupakan kehendak rakyat. Apa saja masalah yang melingkupi IKN?


Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  menyampaikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa Edisi Agustus 2024 di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024. Menteri Keuangan mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Juli 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Dunia Sebut RI Butuh Keajaiban Agar Keluar dari Middle Income Trap, Respons Sri Mulyani?

Sri Mulyani Indrawati membeberkan sejumlah strategi agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap selama Jokowi menjabat. Apa saja?


5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono (kedua kanan) bersiap menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024. Thomas merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Presiden RI terpilih hasil Pilpres 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
5 Figur Berikut Santer Diisukan Bakal Menjadi Menteri Keuangan Gantikan Sri Mulyani

Pertemuan itu memicu spekulasi, terutama karena setelahnya Prabowo membagikan foto-foto, di mana Sri Mulyani juga didampingi oleh Thomas Djiwandono.


Viral Pernyataan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin 300 Persen Diklarifikasi Stafsus, Ini Besarannya

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat tiba di acara peluncuran buku Authorized Biography Sri Mulyani Indrawati berjudul NO LIMITS: Reformasi dengan Hati, di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan, Jumat, 20 September 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Viral Pernyataan Sri Mulyani Soal Kenaikan Tukin 300 Persen Diklarifikasi Stafsus, Ini Besarannya

Sempat viral di media sosial kabar tentang Sri Mulyani menaikkan tunjangan kinerja (tukin) pegawai Kementerian Keuangan hingga 300 persen.


Thomas Djiwandono Puji Kepemimpinan dan Keterbukaan Sri Mulyani

5 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) dan Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono (kedua kanan) bersiap menyampaikan keterangan kepada wartawan di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024. Thomas merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Presiden RI terpilih hasil Pilpres 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Thomas Djiwandono Puji Kepemimpinan dan Keterbukaan Sri Mulyani

Wamenkeu II Thomas Djiwandono berkata Menteri Keuangan Sri Mulyani transparan soal program-program presiden terpilih Prabowo Subianto yang perlu ditampung untuk kepemimpinan selanjutnya


Thomas Dijwandono soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen: Biarkan Prabowo jadi Presiden Dulu

5 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono saat menghadiri acara media gathering Kementerian Keuangan 2024 bertema
Thomas Dijwandono soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen: Biarkan Prabowo jadi Presiden Dulu

Wamenkeu II Thomas Djiwandono mengatakan kejelasan lebih lanjut tentang kenaikan PPN akan muncul ketika kabinet Prabowo Subianto telah terbentuk.


Sri Mulyani Sebut Middle Income Trap atau Perangkap Negara Berpendapatan Menengah, Apa Itu?

6 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersiap memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta, Senin 23 September 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN pada Agustus 2024 defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun defisit tersebut masih sesuai dengan Rancangan Undang-Undang APBN 2024 yakni 2,29 persen dari PDB. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Sebut Middle Income Trap atau Perangkap Negara Berpendapatan Menengah, Apa Itu?

Sri Mulyani Indrawati mengatakan peningkatan produktivitas menjadi cara yang ditempuh Indonesia dalam upaya keluar dari middle income trap.


Per Agustus 2024, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 347 Triliun

7 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Per Agustus 2024, Pemerintah Tarik Utang Baru Rp 347 Triliun

Pemerintah telah menarik utang baru Rp 347 triliun hingga Agustus 2024. Pembiayaan utang tahun ini ditargetkan Rp 648,1 tirliun.


Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas 5 Persen

7 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berserta jajarannya memberikan pemaparan pada konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Jakarta, Senin 23 September 2024. Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan APBN pada Agustus 2024 defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) namun defisit tersebut masih sesuai dengan Rancangan Undang-Undang APBN 2024 yakni 2,29 persen dari PDB. TEMPO/Tony Hartawan
Sri Mulyani Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas 5 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 tetap stabil di atas 5 persen, tepatnya 5,06 persen (yoy).