Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPK Malaysia Akhirnya Periksa Bekas PM Najib Razak

Editor

Budi Riza

image-gnews
Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) untuk memenuhi panggilan dalam pemeriksaan kasus skandal 1MDB, Selasa pagi, 22 Mei 2018. NSTP/MOHD FADLI HAMZAH
Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) untuk memenuhi panggilan dalam pemeriksaan kasus skandal 1MDB, Selasa pagi, 22 Mei 2018. NSTP/MOHD FADLI HAMZAH
Iklan

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menjalani pemeriksaan pertama di Komisi Pemberantasan Korupsi (MACC) negara itu pada Selasa pagi, 22 Mei 2018, terkait dugaan korupsi pada skandal 1MDB.

Najib akan dimintai penjelasan soal aliran dana sebesar US$10,6 juta atau sekitar Rp150 miliar ke rekening bank pribadi miliknya dari perusahaan SRC International, yang merupakan anak perusahaan dari 1MDB.

1MDB merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhard, yang merupakan perusahaan investasi pelat merah bentukan Najib ketika mulai menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia pada 2009. Sebelumnya, dia sempat tercatat sebagai menteri besar di negara bagian Pahang selama empat tahun. 

Baca: KPK Malaysia Panggil Najib Razak Soal Skandal 1MDB Hari Ini

“Saya berjuang untuk mendapatkan uang yang dicuri dari rakyat Malaysia tetapi dituduh sebagai pembelot. Isu 1MDB bukan cerita rekaan. Ini kasus besar,” kata Shukri Abdull, kepala KPK Malaysia atau Malaysia Anti-Corruption Commission, dalam jumpa pers seusai Najib Razak mulai menjalani pemeriksaan, Selasa, 22 Mei 2018.

Dalam jumpa pers itu, seperti dilansir New Straits Times dengan mengutip Reuters, Shukri mengatakan Najib Razak datang untuk dimintai keterangannya dan bukan untuk ditangkap atau dikenakan dakwaan resmi.

Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo

Shukri juga menjelaskan, dia ikut menginvestigasi kasus ini pada 2015 namun kemudian diberi peringatan akan diberhentikan jika melanjutkan penyelidikan.

Baca: KPK Malaysia Punya Bukti Aliran Dana 1MDB ke Rekening Najib Razak

“Saya diperingatkan akan kehilangan pekerjaan jika saya berpartisipasi dalam investigasi ini, maka saya memilih pensiun dini pada saat awal penyelidikan kasus ini pada 2015,” begitu kata Shukri.

Soal dugaan terlibat kasus korupsi 1MDB ini, Najib Razak telah membantahnya. Dalam pernyataan pertamanya kepada publik di negara bagian Pahang, yang menjadi basisnya, pada akhir pekan lalu, Najib mengatakan,”Saya tidak mencuri dari rakyat.”

Najib menyatakan semua tuduhan kepada dirinya merupakan upaya untuk mencemarkan nama baiknya dan mengalahkan Partai United Malays National Organisation. UMNO, yang pernah memimpin Malaysia selama 61 tahun dengan koalisi Barisan Nasional, kalah dari koalisi Pakatan Harapan, yang dipimpin Mahathir Mohammad pada pemilu 9 Mei 2018.

Mahathir merupakan bekas mentor Najib yang kemudian menjadi rival berat politik pada 2016 karena perbedaan pandangan politik dan mulai mencuatnya skandal 1MDB.

Reuters melansir MACC atau Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia sengaja memulai investigasi kasus 1MDB ini dengan menelisik aliran dana dari SRC International.

Bekas PM Malaysia Najib Razak dan Rosmah Mansor terlihat tertidur di kursi di rumahnya di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur, saat polisi menggelar penggeledahan pada Rabu malam, 16 Mei 2018. Malaysia Kini

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MACC akan lebih mudah menelusuri transaksi transfer uang ini karena melibatkan perusahaan Malaysia. “Sedangkan transfer lainnya dana 1MDB menggunakan bank dan perusahaan asing,” begitu dilansir Reuters.

Pemerintah Malaysia juga membentuk gugus tugas pada Senin, 21 Mei 2018, untuk membongkar kasus ini. Tim ini terdiri dari MACC, polisi, bank sentral, dan bekas petinggi Kejaksaan Agung. Mereka diminta untuk menjalin kerja sama dengan lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Swiss, Singapura, Kanada, dan negara lainnya, yang sistem keuangannya dilewati aliran dana ini.

Mengenai ini, secara terpisah, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyatakan akan meneruskan investigasi 1 Malaysia Development Berhad, 1MDB. Kementerian juga berjanji akan bekerja sama dengan otoritas penegak hukum Malaysia untuk membongkar kasus dugaan mega skandal korupsi ini.

“Kementerian Kehakiman berkomitmen untuk memastikan Amerika Serikat dan sistem keuangannya tidak terancam oleh individu korup dan kleptokrat, yang mencoba menyembunyikan harta yang diperoleh dengan cara bermasalah,” begitu pernyataan dari kementerian Kehakiman AS seperti diterima Reuters, Selasa, 22 Mei 2018.

Pernyataan itu juga mengatakan aset yang diselamatkan akan digunakan,”Untuk kepentingan rakyat yang terdampak oleh tindakan-tindakan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan.”

Pemerintah AS, lewat kementerian Kehakiman, telah menggelar upaya resmi pada 2016 dan 2017 untuk menyelamatkan aset senilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp24 triliun dari dana 1MDB, yang diduga disalahgunakan.

Polisi membawa sejumlah kotak berisi tas mewah milik istri Najib Razak, Rosmah Mansor yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Pavilion Residences Apartment, Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selama ini, Najib Razak selalu membantah tudingan bahwa dia dan pemerintahan yang dipimpinnya terlibat dalam praktik korupsi. AP Photo

Dokumen yang dirilis otoritas penegak hukum AS menduga ada uang senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp63,7 triliun dialihkan dari 1MDB dan mengalami proses pencucian uang lewat jaringan perusahaan kedok (shell companies) dan sejumlah rekening bank di AS dan negara lainnya.

Polisi Diraja Malaysia juga telah menggelar sejumlah penggeledahan maraton terhadap rumah dinas PM, rumah pribadi Najib Razak, dan tiga unit apartemen di Pavilion Residences Appartment.

Polisi membongkar satu brankas besar di rumah pribadi Najib, yang disebut belum pernah dibuka selama 20 tahun. Dengan dibantu tukang kunci, polisi juga membongkar 8 brankas besi yang ada di rumah dinas PM yaitu Seri Perdana, yang terletak di kawasan pusat pemerintahan Putrajaya.

Polisi juga menggeledah tiga unit apartemen tadi dan menyita 72 tas koper berisi uang dan perhiasan. Hingga kemarin, polisi baru menyelesaikan penghitungan 11 tas dengan jumlah uang mencapai puluhan juta ringgit Malaysia atau sekitar puluhan hingga ratusan miliar rupiah.

Polisi juga menyita 284 kotak berisi tas mewah, yang diduga milik istri Najib, yaitu Rosmah Mansor, yang dikenal gemar berbelanja barang mewah. Penggerebekan di unit apartemen ini terjadi setelah ada laporan dari petinggi Partai Pribumi Malaysia Bersatu, yang dibentuk Mahathir Mohamad, bahwa ada upaya pemindahan 50 tas tangan bermerek mewah.

Uniknya, 2 pengacara Najib Razak malah mengundurkan diri pada malam menjelang pemeriksaan oleh MACC. Keduanya yaitu Harpal Singh Grewal dan M. Athimulan, mengundurkan diri seusai bertemu Najib pada Senin malam. “Kami tidak ditendang keluar. Kami mundur karena ada tim pengacara lain masuk,” kata Harpal seperti dilansir Straits Times.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

45 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dikawal oleh petugas penjara saat politisi yang dipenjara meninggalkan pengadilan setelah proses pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia 19 Januari 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun


Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Tangkapan layar mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak yang mempromosikan kota Pekan ditayangkan di RTM TV1. FOTO/RTMKlik/channelnewsasia.com
Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak


Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Tangkapan layar mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak yang mempromosikan kota Pekan ditayangkan di RTM TV1. FOTO/RTMKlik/channelnewsasia.com
Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).


Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB


Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng keluar dari Gedung Pengadilan Federal Brooklyn (EDNY) setelah dijatuhi hukuman karena membantu penggelapan dana kekayaan negara 1MDB Malaysia, di Brooklyn, New York, AS pada 9 Maret 2023. Reuters/Brendan McDermid
Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB


Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

18 April 2023

Kalung berlian berwarna merah jambu milik Rosmah Mansor senilai US$27.3 million atau Rp 408 miliar diduga adalah kado dari Low Taek Jho atau Jho Low, pengusaha asal Malaysia, yang sekarang berstatus buronan. Sumber: thecoverage.my
Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

Global Royalty menuntut pengembalian 43 perhiasan yang dipinjamkan pada Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor.


Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

31 Maret 2023

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berbicara kepada wartawan di luar Pengadilan Federal di Putrajaya, Malaysia, 23 Agustus 2022. REUTERS/Lai Seng Sin
Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

Eks PM Malaysia Najib Razak menghadapi tiga persidangan lain terkait gratifikasi di 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintah lain.


Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

3 Maret 2023

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berbicara kepada wartawan di luar Pengadilan Federal di Putrajaya, Malaysia, 23 Agustus 2022. REUTERS/Lai Seng Sin
Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Najib Razak dibebaskan dari dakwaan terkait audit pemerintah dalam skandal 1MDB


Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

11 Desember 2022

Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat Anwar Ibrahim berdoa setelah mengambil sumpah dalam upacara di Istana Nasional di Kuala Lumpur Malaysia, 24 November 2022. Dipilihnya Anwar Ibrahim setelah raja menggelar pertemuan khusus di antara para penguasa tentang kebuntuan politik pada Kamis pagi, 24 November 2022. Mohd Rasfan/Pool via REUTERS
Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

Pemerintahan Anwar Ibrahim akan menyelidiki kasus pengadaan kapal perang yang hingga kini molor.


Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

14 November 2022

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berbicara kepada wartawan di luar Pengadilan Federal di Putrajaya, Malaysia, 23 Agustus 2022. REUTERS/Lai Seng Sin
Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

Pengacara Najib Razak mengatakan pengadilan tak menemukan cukup bukti yang menghubungkan aset Najib dengan kegiatan melanggar hukum.