Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Air Sedunia, Jurus Anies Baswedan Soal Pasokan Air Bersih

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap rencana membentuk tim untuk melaksanakan putusan Mahkamah Agung agar mengambil alih sepenuhnya pengelolaan air bersih dari operator swasta bertepatan dengan Hari Air Sedunia 2018.

Anies Baswedan mengungkap tim itu adalah untuk melaksanakan putusan yang telah berusia hampir setahun tersebut. “Nanti ada tim yang mengerjakannya,” ujar Anies di Hotel Indonesia Kempinski, Kamis, 22 Maret 2018. Namun dia belum bisa membeberkan tugas dan keanggotaan tim tersebut. Tanggal 22 Maret adalah Hari Air Sedunia.

Anies Baswedan juga menegaskan tak merestui perubahan kontrak kerja sama Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta (PAM Jaya) dengan PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra). Dia membatalkan rencana penandatanganan restrukturisasi kontrak kerja sama PAM Jaya dengan dua mitra swastanya itu, Rabu lalu, 21 Maret 2018.
Baca : Hari Air Sedunia: Ada Gedung Pakai Septic Tank di DKI Jakarta

Kuasa hukum Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta, Arif Maulana, meminta pemerintah DKI dan PAM Jaya melaksanakan putusan Mahkamah dengan mengambil alih pengelolaan air Ibu Kota dari Palyja dan Aetra. Dia menilai restrukturisasi kontrak bukanlah cara melaksanakan putusan Mahkamah.

“Mahkamah Agung bilang hentikan swastanisasi air, bukan malah restrukturisasi kontrak,” ujar Arif.

Mahkamah Agung mengabulkan permohonan kasasi Koalisi pada 10 April 2017. Dalam amar putusannya, Mahkamah menilai kerja sama PAM Jaya dengan Palyja dan Aetra sejak 6 Juni 1997 tidak meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas pelayanan air bersih bagi warga Ibu Kota. Menurut hakim kasasi, PAM Jaya kehilangan kewenangan pengelolaan air minum karena dialihkan kepada pihak swasta.

Arif menuturkan, masyarakat telah banyak dirugikan karena pengelolaan air diserahkan kepada Palyja dan Aetra. Sebab, dua operator air itu tak kunjung mampu mengalirkan air bagi seluruh warga Ibu Kota. Hingga saat ini cakupan pelayanan air bersih oleh perusahaan air itu baru mencapai 60 persen.

Arif berencana mengajukan permintaan pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah tersebut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat jika pemerintah DKI dan PAM Jaya tak kunjung melaksanakan putusan itu. “Kami akan ajukan permohonan eksekusi kalau komitmen Gubernur (melaksanakan putusan) ternyata hanya angin surga,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penggugat citizen lawsuit, Suhendi Nur, kecewa karena pemerintah DKI dan PAM Jaya tak kunjung mengambil alih pengelolaan air dari Palyja dan Aetra. Pria berusia 62 tahun itu menilai dua operator air tersebut tidak akan memikirkan kebutuhan air bersih warga Jakarta, khususnya masyarakat menengah ke bawah.

Nasib lebih buruk dialami oleh Elsa Sari. Perempuan yang tinggal di Rawa Badak, Jakarta Utara, itu terpaksa membeli air dari pedagang air keliling lantaran tak punya uang untuk membayar pembangunan jaringan air pipa. Dalam sehari, ibu dua anak itu membeli 10 jeriken air. Satu jeriken air harganya Rp 5.000 dengan isi 20-25 liter per jeriken.

Simak juga : Hari Air Sedunia: Ini 12 Fakta Mencengangkan Soal Air

“Saya bahkan hanya mandi sehari sekali untuk menghemat air,” tutur Elsa, mengeluh. Dia mengikuti aksi mandi bersama di depan Balai Kota untuk memperingati Hari Air Sedunia kemarin.

Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat belum menanggapi ihwal tuntutan dari Koalisi. “Ini mau rapat,” tuturnya kemarin. Sebelumnya, dia berkukuh bahwa restrukturisasi kontrak merupakan pelaksanaan putusan Mahkamah. "(Peran swasta) di produksi dan distribusi masih boleh," tutur Erlan.

Adapun Direktur Operasional Aetra, Lintong Hutasoit, enggan memberikan pernyataan ihwal tuntutan dari Koalisi. "Saya no comment dulu," tutur Lintong, Kamis, 22 Maret 2018 yang bertepatan dengan Hari Air Sedunia 2018. Adapun Sekretaris Perusahaan Palyja, Lydia Astriningworo, bersikap senada. "Maaf saya lagi meeting," ujar dia.

IRSYAN HASYIM

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

17 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.


Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

3 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bertemu dengan Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, 20 April 2017. Humas Pemprov DKI
Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?


Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

3 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 27 Desember 2017. Tempo/Hendartyo Hanggi
Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.


Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Ganjar Pranowo memberikan keterangan pers usai acara halalbihalal dan pembubaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.


Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

3 hari lalu

Mantan paslon nomor urut 01 di pilpres 2024, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (tengah), usai halal bihalal dan pembubaran Timnas AMIN di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Selasa, 30 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.


Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

3 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.


Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

3 hari lalu

Anies Baswedan saat ditemui di acara ulang tahunnya yang ke-55 di kediamannya Rumah Pendopo Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.


Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

3 hari lalu

Anies Baswedan meladeni warga yang mau berfoto bersama saat acara ulang tahun Anies yang ke-55 di Pendopo Anies Baswedan, Jakata Selatan, Selasa, 7 Mei 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.


Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

4 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.


Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

5 hari lalu

Anna (kanan), seorang pendukung mantan calon presiden Anies Baswedan, mendatangi rumah Anies di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Ahad, 5 Mei 2024. Anna datang dari Sukabumi untuk memenuhi undangan halalbihalal yang ternyata hoaks. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks