Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Marsekal Hadi Tjahjanto, Calon Panglima TNI di Tahun Politik

image-gnews
Presiden Joko Widodo resmi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun. Dok.TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Presiden Joko Widodo resmi mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun. Dok.TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo mengajukan nama Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) sebagai calon Panglima TNI yang baru. Marsekal Hadi, dianggap layak memimpin TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang memasuki masa pensiun pada 1 April 2018 mendatang.

Surat pengajuan itu diteken Presiden Jokowi 3 Desember lalu dan diantar Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke DPR. DPR pada hari itu juga, Senin 4 Desember 2017 lantas mengelar rapat Badan Musyawarah untuk membahas surat tersebut, Senin sore kemarin. Selanjutnya, Marsekal Hadi akan mengikuti uji kelayakan di DPR, seperti ketentuan UU TNI.

BACA: Isi Surat Jokowi Soal Pemberhentian Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya menunjuk Hadi merupakan sosok tepat pengganti Gatot. “Beliau memiliki kemampuan dan kepemimpinan yang teruji,” ujarnya di sela peresmian jalan tol Soreang-Pasir Koja, di Soreang, Kabupaten Bandung, kemarin. Karena itu, ia yakin Hadi bisa membawa TNI menjadi lebih baik. “Bisa membawa TNI ke arah yang lebih profesional, sesuai dengan jati dirinya, yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.”

KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memeriksa pasukan dalam acara HUT TNI AU ke-71 di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 9 April 2017. TEMPO/Maria Fransisca

BACA: Jokowi: Marsekal Hadi Bisa Jadikan TNI Tentara Rakyat

Menjadi pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo, tugas Marsekal Hadi bakal tidak mudah. Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Asril Hamzah Tanjung, mengatakan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto bakal memiliki tugas berat jika disetujui Dewan dan dilantik menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu tugas beratnya nanti adalah menjaga stabilitas politik menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2018 dan Pemilihan Umum 2019. “Karena akan timbul gejolak luar biasa,” ujarnya, kemarin.

Baca juga: DPR: Menjelang Pilpres, Tantangan Panglima TNI Lebih Berat

Asril memprediksi gejolak politik pada 2018 dan 2019 akan lebih besar dibanding dalam pilkada dan pemilu sebelumnya. “Itu prediksi kami,” ucap dia. Karena itu, kesiapan Hadi untuk mengamankan tahun politik tersebut bakal menjadi poin penting yang bakal ditanyakan anggota Dewan dalam uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Pertahanan. Hingga kemarin, belum ada jadwal penyelenggaraan tes tersebut. Hari ini, DPR akan menggelar rapat paripurna untuk membacakan surat dari Presiden ihwal penunjukan Hadi.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1439 H/2017 M di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11). ANTARA FOTO

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

BACA: Gatot Nurmantyo: Hadi Tjahjanto Hadapi Tahun Politik yang Ganas

Anggota Komisi Pertahanan dari Fraksi Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan pilkada 2018 dan Pemilu 2019 merupakan tantangan terbesar bagi siapa pun yang akan menjadi Panglima TNI nanti. “Karena menyangkut keutuhan Indonesia, dan bagaimana strateginya ke depan,” katanya.

Jenderal Gatot Nurmantyo membenarkan tahun politik menjadi tantangan berat Panglima TNI Baru. Namun ia percaya, Marsekal Hadi bisa melakukan yang terbaik, termasuk menjaga TNI dan Negara. "Presiden memilih tentu berdasarkan tantangan tugas ke depan," ujarnya.

Presiden Joko Widodo memberi salam saat tiba di Markas Besar TNI Cilangkap didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kanan), KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), KSAL Laksamana Ade Supandi (keempat kanan), KSAD Jenderal Mulyono (kelima kanan) dalam acara buka puasa bersama, Jakarta, 19 Juni 2017. ANTARA FOTO

Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi, memandang langkah Presiden tersebut merupakan bagian dari upaya pengembalian tradisi rotasi kepemimpinan TNI di setiap matra. Sebagaimana diketahui, dua panglima TNI terdahulu, termasuk Gatot Nurmantyo, berasal dari Angkatan Darat. Kepemimpinan bergilir itu juga merupakan upaya memperkuat solidaritas di tubuh TNI. "Ini harus dilihat sebagai bagian untuk menguatkan konsolidasi internal,” katanya.

Baca juga: Jadi Calon Panglima TNI, Begini Karier Marsekal Hadi Tjahjanto

Karier Hadi di militer terbilang moncer. Ia belum genap satu tahun menjabat Kepala Staf Angkatan Udara, yakni sejak Januari lalu. Pria kelahiran Malang pada 1963 ini juga kerap menduduki jabatan strategis. Misalnya, pada 2015-2016, ia menjabat Sekretaris Militer Presiden. Setelah itu, Hadi Tjahjanto pernah menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan.

Grafis: Gatot Nurmantyo dan Enam Panglima Lain Sejak Reformasi

AHMAD FIKRI | DEWI NURITA | CHITRA | SATRIA DEWI ANJASWARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

2 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Uang Judi Online Tembus Rp 327 Triliun, Alasan Judi Slot Diminati Masyarakat Indonesia

PPATK mencatat ada 3,2 juta pemain judi online di Indonesia


3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

2 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
3,2 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Rp 327 Triliun

Bagaimana langkah pemerintah menyikapi sekitar 3,2 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain judi online?


Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahjanto (kanan), Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) saat menghadiri upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal TNI Fadjar Prasetyo kepada Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pemerintah Godok Satgas Pemberantasan Judi Online

Kemenkopolhukam menggodok pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online bersama sejumlah kementerian dan lembaga


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

5 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

6 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

10 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Pengamat Sebut Bentrok TNI vs Polri di Sorong Tak Boleh Dianggap Hanya karena Salah Paham, Ini Alasannya

Polda Papua Barat akan menyelidiki penyebab terjadinya bentrok TNI vs Polri di Sorong.


Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

10 hari lalu

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (kanan) berangkulan saat ditanya awak media perihal bentrok anggota TNI AL dan Brimob Polda Papua Barat di Sorong. Keduanya juga bersalaman saat ditemui di Kantor Jasa Marga KM 70 Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Senin, 15 April 2024. Foto: ANTARA/Fath Putra Mulya
Rangkulan Kapolri dan Panglima Pascabentrok Anggota Brimob vs TNI AL di Sorong

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merangkul Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto saat ditanya soal bentrok personel Brimob dan TNI AL di Sorong


Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

11 hari lalu

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengecek bantuan usai upacara keberangkatan bantuan kemanusiaan untuk Palestina di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat 29 Maret 2024. Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan payung udara orang dan payung udara barang sebanyak 900 buah ke Yordania untuk disalurkan ke Palestina melalui metode airdrop menggunakan satu pesawat Hercules C-130J TNI AU. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Perubahan Istilah KKB Jadi OPM: Kronologi, Kritikan hingga Langkah Pendekatan TNI di Papua

Berikut kronologi perubahan istilah KKB menjadi OPM yang menuai kritik dari sejumlah pihak, serta pendekatan yang bakal dilakukan TNI di Papua.


TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

12 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
TNI Ubah Penyebutan Istilah KKB Jadi OPM, Apa Konsekuensinya?

Perubahan istilah KST dan KKB menjadi OPM dianggap tidak akan menyelesaikan konflik, bahkan malah meningkatkan kekerasan


Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

14 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Kapuspen Pastikan TNI Utamakan Operasi Teritorial di Papua Meski Ubah Istilah KKB

Operasi teritorial merupakan pendekatan TNI yang dilakukan dengan mengajak semua pihak membangun dan mensejahterahkan masyarakat Papua.