Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Antikorupsi Buat Yogyakarta

image-gnews
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuono X dan Wakil Gubernur Pakualam IX di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung di Yoguakarta, DIY, Rabu (10/10). ANTARA/Setpres-Abror
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuono X dan Wakil Gubernur Pakualam IX di Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Agung di Yoguakarta, DIY, Rabu (10/10). ANTARA/Setpres-Abror
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Istana Gedung Agung Daerah Istimewa Yogyakarta diserbu banyak orang Rabu, 10 Oktober 2012. Mereka datang bukan untuk berorasi, melainkan menonton pelantikan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dan Paku Alam IX menjadi wakilnya. Tidak seperti kepala daerah di provinsi lain, pelantik pasangan gubernur serta wakilnya ini dilakukan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Di sana, Presiden Yudhoyono tak cuma mengesahkan jabatan kedua pemimpin Yogyakarta itu saja. Ia juga memberikan wejangan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yakni giat memerangi kejahatan korupsi dan penyimpangan anggaran daerah menggunakan Undang-Undang Keistimewaan yang telah disahkan.

Dalam UU Keistimewaan Nomor 13 Tahun 2012, Yogyakarta memiliki kewenangan menata daerah secara khusus dengan dana keistimewaan. “Jangan sampai ada kebocoran anggaran. Karena setiap rupiah dana negara merupakan uang rakyat dan harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.” kata SBY. (Baca: Pidato Pelantikan SBY Ajak Sultan Hapus Korupsi)

Harapan pemberantasan korupsi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak hanya diungkapkan Presiden. Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta juga menaruh asa agar Sultan mampu menjadikan Yogyakarta beristimewa dalam menghapus korupsi. Kata peneliti Pukat UGM Hifdzil Alim, Gubernur DIY harus menjamin bila tidak ada usaha penyulitan dalam pengusutan kasus korupsi yang melibatkan pejabat lokal maupun eks-pejabat.

Kata dia, selama ini banyak perkara korupsi yang dilaporkan warga ke kejaksaan atau berinformasi dari media massa. Tapi semua itu lenyap begitu saja. “Selepas pelantikan ini, Gubernur mestinya menginstruksikan transparansi itu," kata Hifdzil.

Di pihak lain, Direktur Indonesian Court Monitoring Yogyakarta Tri Wahyu meminta Sultan membuka ruang partisipasi publik. Gunanya untuk menyampaikan kritik dan pendapat. Tak hanya itu, dengan adanya UU Keistimewaan DIY, pemerintah DIY dan kabupaten/kota juga harus siap menerima suara masyarakat."Termasuk mengkritisi kinerja pemerintah agar lebih baik, transparan, dan bersih," kata Tri Wahyu. (Baca: Pukat UGM: SUltan Harus Istimewa Berantas Korupsi)

Bagi masyarakat Yogyakarta, pelantikan Sultan sebagai Gubernur DIY merupakan hal istimewa. Sampai-sampai pedagang kaki lima sepanjang Jalan Malioboro libur berjualan. Preinya 2.500 PKL di selasar Jalan Malioboro membuat kawasan belanja wisata itu lengang dari aktivitas perdagangan. Pedagang yang ada di sana tidaklah membawa barang jualannya, melainkan memboyong nasi tumpeng ke delapan titik kawasan Malioboro. Yang semuanya merupakan hasil sumbangan para pedagang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Libur dan bertumpeng ria ini sebagai bentuk rasa syukur dan dukungan kepada Sultan dan Paku Alam,” kata Rudianto, Ketua Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro. “Sumbangannya ada yang Rp 5 ribu ada yang Rp 10 ribu per orang.”

Di Istana Gedung Agung, tamu pelantikan tidak hanya datang dari kalangan pejabat saja. Ada juga Sawung Jabo, seniman dan musikus; serta pemeran Sentilan-Sentilun, Slamet Rahardjo dan Butet Kertaredjasa. Mereka turut duduk lesehan di lantai ditemani hidangan pisang, ubi, kacang rebus lengkap dengan teh hangat. Di situ Butet ungkapkan harapannya. Dengan pelantikan Sri Sultan sebagai Gubenur, pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta harus lebih transparan dan akuntable.

“Sikap anti-korupsi mesti menjadi komitmen Sultan dalam menjalankan pemerintahan. Dan rakyat Jogja harus ikut mengontrol fasilitas keistimewaan," kata dia.

MUH SYAIFULLAH | PRIBADI WICAKSONO | ANANG ZAKARIA | PITO AGUSTIN RUDIANA | CORNILA DESYANA

Berita Terkait
Presiden SBY Beri Sambutan dalam Pelantikan Sultan
Sultan Dilantik, Hotel Sekitar Malioboro Penuh 

Pedagang Malioboro Libur di Hari Pelantikan Sultan 

Pukat UGM: Sultan Harus Istimewa Berantas Korupsi

Ratu Hemas Minta Pelantikan Sultan Tak Dikepung  


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

4 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Aeropolis Dekat Bandara YIA, Sultan Hamengku Buwono X Minta agar Tak Ada Kawasan Kumuh

Sultan Hamengku Buwono X meminta agar Kulon Progo memilah investor agar tidak menimbulkan masalah baru seperti kawasan kumuh.


Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

11 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Sultan Hamengku Buwono X Gelar Open House setelah Absen 4 Kali Lebaran, Ada Jamuan Tradisional

Sultan Hamengku Buwono X dan Paku Alam X absen gelar open house selama empat tahun karena pandemi Covid-19.


Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

38 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Sultan Hamengku Buwono X Heran Kasus Antraks di Sleman dan Gunungkidul Muncul Kembali, Karena Tradisi Ini?

Sultan Hamengku Buwono X mengaku heran karena kembali muncul kasus antraks di Sleman dan Gunungkidul Yogyakarta. Diduga karena ini.


60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

43 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
60 Event Meriahkan Hari Jadi DI Yogyakarta sampai April, Ada Gelaran Wayang dan Bazar

Penetapan Hari Jadi DI Yogyakarta merujuk rangkaian histori berdirinya Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat


Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

45 hari lalu

Tarian Beksan Trunajaya membuka Pameran Abhimantrana, Upacara Adat Keraton Yogyakarta yang digelar 9 Maret hingga 25 Agustus 2024. (Dok. Istimewa)
Keraton Yogyakarta Gelar Pameran Abhimantrana, Ungkap Makna di Balik Upacara Adat

Keraton Yogyakarta selama ini masih intens menggelar upacara adat untuk mempertahankan tradisi kebudayaan Jawa.


Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

59 hari lalu

Tradisi Ngapem Ruwahan digelar warga di Yogya sambut Ramadan. (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta untuk Sambut Ramadan

Tradisi Ngapem Ruwahan di Yogyakarta mengajak saling memaafkan dan persiapan mental sebelum ibadah puasa Ramadan.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

26 Februari 2024

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

14 Februari 2024

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

13 Februari 2024

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (kedua kanan) bersama istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas di Keraton Yogyakarta, Senin, 2 Mei 2022. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Setpres/Lukas
Istana Bilang Jokowi Selalu Terbuka untuk Bertemu Megawati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Jokowi terbuka bertemu Megawati untuk kebaikan dan kemajuan bangsa.


Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

12 Februari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Diwarnai Berbagai Aksi Jelang Pemilu, Sultan HB X Dorong Warga Jaga Yogyakarta Tetap Adem

Gerakan menjaga Yogyakarta damai dalam Pemilu 2024 telah dirintis Sultan Hamengku Buwono X sejak Oktober lalu.