TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memperingatkan para pemudik, yang diperkirakan akan mulai memadati jalan menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah mulai malam nanti, untuk berhati-hati di beberapa ruas jalan rawan kecelakaan.
Ribuan polisi disiagakan di banyak titik di Jawa Barat. "Kami menempatkan personel setiap 200 meter," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Agus Rianto, di Jakarta kemarin.
Pemudik harus waspada di ruas yang kerap disebut sebagai “jalur tengkorak” dari Ciasem hingga Patokbeusi, Subang. Jalur ini lurus dan panjang dan bisa menyebabkan pengemudi mengantuk. Setelah itu, Sukaratu, Kabupaten Subang, menuju Indramayu sebelum pertigaan Lohbener. Lalu ke daerah Tegalkarang, Cirebon. Jalannya sebagian besar lurus namun bergelombang. “Ini kerap melenakan pengendara,” kata Kepala Satlantas Polres Subang Ajun Komisaris Nicko Taruna.
Memasuki Jawa Tengah, ada lima titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Brebes. Empat titik ini tersebar dari ruas Losari, keluar tol Pejagan, depan Pasar Bulakamba, hingga Jembatan Pemali. Satu titik rawan kecelakaan berada di jalur alternatif Ketanggungan, di depan Pasar Dermoleng.
”Selain rawan kecelakaan, kelima titik itu rawan macet saat puncak arus mudik,” kata Kepala Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Besar Ferdy Sambo.
Menurut Ferdy, jalur Pantai Utara ruas Losari dan exit tol Pejagan adalah dua gerbang utama menuju Brebes dari Jawa Barat. “Meski jalan di dua titik rawan itu cukup mulus, kecelakaan bisa terjadi jika pemudik saling serobot,” ujarnya.
Jalur selatan juga rawan kecelakaan, terutama selepas tol Cileunyi menuju Nagreg hingga Malangbong, yang berkelok tajam dan naik-turun.
Kepolisian Daerah Jawa Timur telah memetakan 94 titik rawan kecelakaan yang tersebar di seluruh daerah. Di antaranya adalah jalan Tuban-Widang, hutan jati Mantingan, Ngawi, hingga Madiun.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan langkah antisipasinya adalah dengan black spot therapy melalui patroli dan penjagaan oleh anggota satuan lalu lintas di daerah rawan tersebut.
"Termasuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan membuat tanda peringatan rawan kecelakaan berupa tulisan, gambar peringatan, termasuk memasang bendera merah di daerah rawan tersebut," kata Awi.
IVANSYAH | FAIZ NASHRILLAH | DINDA LEO LISTY | SOHIRIN | DAVID PRIYASIDHARTA