Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPK: Dana Saksi Parpol Rawan Korupsi

image-gnews
Ilustrasi Pemilu 2014. ANTARA/Zabur Karuru
Ilustrasi Pemilu 2014. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan dana saksi partai politik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara rawan dikorupsi. Musababnya, kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, dana itu tiba-tiba saja muncul meskipun belum dianggarkan. “Bila tak dianggarkan dan tiba-tiba muncul, potensi pelanggarannya besar sekali,” kata Bambang melalui pesan pendek kemarin.

Pemerintah akan mengucurkan Rp 660 miliar untuk honor saksi 12 partai di lebih dari 540 ribu tempat pemungutan suara. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan duit itu termasuk dalam gelontoran Rp 1,5 triliun  yang diberikan melalui Badan Pengawas Pemilu. Rencananya, tiap saksi mendapat Rp 100 ribu, sehingga besaran dana untuk tiap partai sebesar Rp 54,57 miliar.

Nyatanya, sejumlah partai ngotot meminta pemerintah mengucurkan duit itu. Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa, mengatakan kehadiran saksi dari partai penting untuk menjamin proses pemungutan dan penghitungan suara berjalan jujur dan adil. “Apakah akan terus membiarkan adanya kecurangan dalam proses itu?” katanya.

Sebelumnya, Agun meminta dana saksi tak dipolitisasi. Dia pun siap pasang badan jika dana itu dipermasalahkan. Wakil Ketua Komisi Pemerintahan dari Demokrat, Khatibul Umam Wiranu, mengatakan pemerintah bisa tetap membagikan duit itu meskipun ada partai tak setuju. Menurut Umam, penyediaan saksi di semua tempat pemungutan menguntungkan semua partai.

Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy juga mendukung duit saksi dari negara. “Tak ada pasal dalam undang-undang mana pun yang menyatakan dana itu melanggar,” kata Romahurmuziy.

Wakil Ketua Komisi Pemerintahan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Arif Wibowo, memastikan partainya akan mengembalikan duit saksi karena dana itu tak lebih dari politik uang yang dilegalkan. “Dilakukan kolektif oleh partai yang menerima,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khatibul Umam Wiranu mengatakan Demokrat, Golkar, dan PDIP menjadi pengusul pertama dana saksi pada pertengahan 2013. Saat itu, kata Umam, Kementerian Keuangan menyatakan tak ada alokasi anggaran. Agun membenarkan usulan itu, tapi Arif Wibowo membantah partainya ikut mengusulkan duit saksi.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad mengatakan dana saksi merupakan usulan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto. Dalam rapat di kantor Djoko pada 15 Januari lalu, kata Muhammad, Djoko mengaku mendapat keluhan satu partai soal kesulitan menghadirkan saksi. Djoko pada Ahad lalu enggan berkomentar banyak soal dana saksi. “Sampai sekarang belum ada produk legal untuk dana saksi,” katanya.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi membantah Djoko yang mengusulkan dana itu. Tapi dia lupa siapa inisiator awal ide itu.

BUNGA MANGGIASIH | WAYAN AGUS | MUHAMMAD MUHYIDDIN | PRIHANDOKO | PRAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.