TEMPO.CO, Jakarta- Hingga Rabu, 22 Oktober 2014, Presiden Joko Widodo belum juga mengumumkan nama-nama menterinya. Padahal Jokowi sempat menyatakan akan mengumumkan daftar pengisi kabinetnya pada siang hari. “Kalau tak di Pluit, Tanah Abang, mungkin di Tanjung Priok, mungkin di tempat lain. Ini serius, bisa sore atau siang,” kata Jokowi saat meninggalkan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, Rabu pagi. (Baca juga: kowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini )
Di Tanjung Priok, pengumuman kabinet semula direncanakan di Pos Bitung, Terminal Peti Kemas III. Pasukan Pengamanan Presiden telah mensterilkan tempat itu sejak pagi. Seorang panitia penyelenggara mengatakan Jokowi-Kalla akan menyerahkan helm proyek berwarna oranye kepada seluruh menteri baru sebagai tanda mulai bekerja. (Baca juga: 3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet )
Panggung sudah didirikan, karpet abu-abu digelar, 33 helm oranye berjejer rapi. Tenda putih berukuran 50 x 20 meter ditegakkan dengan 27 penyejuk udara di dalamnya. Tapi semua itu, yang disebutkan seorang panitia memakan biaya Rp 500 juta, diangkut kembali karena pengumuman batal.
Sejumlah sumber yang mengetahui proses penyusunan kabinet mengatakan pembatalan itu karena pembahasan calon menteri berlangsung alot. Salah satunya terkait dengan hasil penilaian Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan serta Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap 43 calon menteri. Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengatakan lembaganya memberi catatan merah dan kuning atas sejumlah calon menteri karena diduga terkait dengan kasus korupsi.
Siang yang direncanakan datang. Namun, setelah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Kepolisian Jenderal Sutarman, Jokowi menyatakan pengumuman kabinet akan dilakukan secepatnya. Adapun Kalla mengatakan, “Kami akan mengumumkan satu-dua hari ke depan.” (Baca juga: Rahasia Dokumen di Tangan Jusuf Kalla )
Rabu malam, Jokowi dan Tim Transisi menggelar rapat di rumah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan penundaan itu karena Jokowi berhati-hati memilih calon menteri. Menurut dia, konstitusi memberi waktu kepada presiden untuk mengumumkan kabinet paling lama 14 hari setelah dilantik. “Tak ada istilah ditunda atau dibatalkan,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengkritik pemerintah yang tak kunjung mengumumkan nama-nama menteri. Sofjan menilai penundaan pengumuman itu bisa berdampak buruk, termasuk bagi kalangan pengusaha. Sedangkan ekonom dari Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan penundaan pengumuman kabinet bisa menimbulkan spekulasi buruk di masyarakat.
SUNDARI | DEWI SUCI | ANANDA TERESIA | TRI SUHARMAN | RAYMUNDUS RIKANG | PRIO HARI KRISTANTO | DINI PRAMITA
Berita lain:
3 Alasan Jokowi Batal Umumkan Kabinet
Jokowi Umumkan Kabinet Siang atau Sore Ini
Benarkah Istana Negara dan Merdeka Berhantu?