TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Presiden Joko Widodo kemungkinan mengumumkan nama Jaksa Agung baru, pekan ini. Sampai kemarin, kata dia, jumlah calon sudah mengerucut menjadi tiga sampai empat nama.
“Bisa Selasa, bisa Rabu, atau Kamis. Itu terserah Pak Jokowi," ujar mantan Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan Partai NasDem itu ketika dihubungi, Ahad 2 November 2014. Tedjo menepis kabar yang dilansir sejumlah media bahwa Jaksa Agung baru akan dilantik hari ini. “Senin ini hanya pelantikan Sekretaris Kabinet (Andi Widjajanto).”
Menurut Tedjo, ada sejumlah kriteria Jaksa Agung pilihan Jokowi. “Tegas, independen, bisa menegakkan hukum,” kata dia. “Integritasnya teruji dan kapabilitasnya juga terjaga.”
Pekan lalu, Andi Widjajanto menyebutkan ada lima calon Jaksa Agung, yakni Mas Achmad Santosa (mantan komisioner KPK), Muhammad Yusuf (Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan), Hamid Awaluddin (mantan Menteri Hukum dan HAM), Widyo Pramono (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus), serta Andhi Nirwanto (Wakil Jaksa Agung).
Belakangan, muncul nama M. Prasetyo—mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum—yang kini anggota DPR dari Partai NasDem. Nama Prasetyo disorongkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Jumat lalu, Surya Paloh menemui Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan. “Itu hak ketua umum untuk mengajukan kadernya. Kita lihat saja nanti," kata Tedjo. Menurut seorang pejabat di Istana, Prasetyo masuk daftar empat calon kuat Jaksa Agung. Selain dia, ada Yusuf, Andhi, dan Widyo.
Mantan Staf Ahli Jaksa Agung, Andi Hamzah, menilai, dari empat kandidat itu, Yusuf dan Widyo paling pantas menjadi Jaksa Agung. Keduanya, kata Andi, memiliki prestasi yang baik dan melek hukum internasional. Dia tidak merekomendasikan kandidat dengan rekam jejak buruk, apalagi usulan partai. “Kalau dari politik juga susah independen,” katanya.
Hal senada diungkapkan Chairul Imam, mantan Direktur Penyidikan Khusus Kejaksaan Agung. Dia menilai Yusuf dan Widyo sebagai kandidat bersih dan berprestasi. Chairul menentang kandidat dari partai politik karena rawan intervensi.
Kepada Tempo, sejumlah jaksa senior di KPK memilih Yusuf dari empat nama itu. Ketika menjadi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Yusuf dianggap berprestasi karena berani menuntut hukuman berat buat Adrian Waworuntu cs, yang merupakan terdakwa kasus pembobolan Bank BNI. “Dia muda, rekam jejaknya oke, dan bukan dari parpol,” kata mereka.
Yusuf mengaku belum tahu dirinya masuk bursa calon Jaksa Agung. Tapi, jika benar dicalonkan dan terpilih, Yusuf berjanji membenahi sejumlah hal.”(Pembenahan) Semua sisi. ”Adapun Widyo dan Andhi tak mau menanggapi berita yang berembus kencang.
PRIHANDOKO | ROBBY IRFANY | ANANDA TERESIA | URSULA FLORENE SONIA | ISTMAN MP | ANTON A
Topik terhangat:
Penghinaan Presiden | Susi Pudjiastuti | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD
Berita terpopuler lainnya:
Kata Jokowi Soal Menteri Susi yang Nyentrik
Fasilitas Kamar Kos Raden Nuh
Yani: Muktamar PPP Kubu SDA Lebih Buruk daripada Romi
Fakta Seputar Penyakit Ebola
Menteri Energi: Petral Tak Harus Dibubarkan