TEMPO.CO, Jakarta - Presidium Penyelamat Partai Golkar pimpinan Agung Laksono, Sabtu malam, 6 Desember 2014, memulai perhelatan musyawarah nasional (munas) yang bakal digelar tiga hari di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Munas yang semula dijadwalkan digelar pada Januari ini dipercepat untuk menandingi hasil Munas Golkar versi Aburizal Bakrie di Bali, pekan lalu.
“Ada 384 yang terdaftar, mereka unsur pimpinan dari Dewan Pimpinan Daerah,” kata Yorrys Raweyai, Ketua Panitia Munas Golkar versi presidium, Sabtu malam. Anggaran Dasar Golkar mengatur munas sah jika dihadiri separuh lebih pemegang hak suara yang total berjumlah 534 orang, mayoritas merupakan unsur pimpinan pengurus daerah tingkat provinsi dan kabupaten atau kota. (Baca juga: JK Kepada Priyo: Munas Tandingan Golkar Mendesak)
Baca Juga:
Dari pantauan Tempo, sampai munas dibuka, dari sekitar 400 kursi, hanya separuh terisi. Itu pun banyak diisi organisasi sayap Golkar, seperti Angkatan Muda Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia, dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong. (Baca juga: Yorrys: Lama Munas Tandingan Golkar Bisa Ditambah)
Dari catatan bagian registrasi, jumlah peserta unsur pimpinan dewan provinsi, kabupaten, atau kota, tidak sampai 100 orang. Itu pun yang hadir wakil ketua atau sekretaris beserta pengurus di bawahnya. (Baca: Agun Tantang Ical Hadiri Munas Golkar di Ancol)
Mantan Ketua Umum Jusuf Kalla, yang diklaim bakal hadir, juga tidak tampak. Sejumlah undangan, seperti Ketua Umum Partai Demokrat, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki, pun absen. Yang tampak adalah Ainur Rofiq, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan versi Romahurmuziy. (Baca: Munas Golkar Ancol Diklaim Penuhi Kuorum)
Anggota presidium, Priyo Budi Santoso, optimistis munas bakal mencapai kuorum dan sah seperti diatur AD/ART Golkar. Menurut Priyo, sebagian peserta masih di perjalanan. “Nanti pesertanya 300-an,” ujarnya. (Baca juga: Kubu Ical Pertanyakan Landasan Hukum Munas Ancol)
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Heri Nugroho mengatakan tidak mau hadir. Menurut dia, yang sah adalah munas di Bali. Dia memastikan tidak datang bukan karena diancam kubu Aburizal. “Tidak ada ancaman,” tuturnya.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Golkar Kota Pekalongan, Basyir Ahmad, dan Ketua DPD Partai Golkar Depok Babay Suhaimi, menyatakan tak hadir. “Ini soal komitmen. Kami tak akan terbujuk meski ada iming-iming duit atau fasilitas dari Agung cs,” ujar Babay.
ISTMAN MP |PRIBADI WICAKSONO | PERSIANA GALIH | DINDA LEO LISTY | ANTON A
Berita lain:
Mengapa Australia Kejam ke Pencuri Ikan?
Hadang Miras Oplosan, Ahok Ingat Al Capone
Survei: Golkar Khianati Rakyat