Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengebom Alam Sutera Kelompok Baru  

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Polisi menangkap terduga pelaku pengeboman di toilet kantin karyawan lantai lower ground Mal Alam Sutera, Serpong, Tangerang, kemarin. Polisi juga menggerebek sebuah rumah di Kompleks Bumi Indah Permai, Serang, Banten, dan menemukan sebuah bom siap ledak.

 “Sedang kami buktikan keterlibatannya,” kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti. Meski menolak menyebutkan identitas pria yang ditangkap itu, Badrodin meyakini dari sini penyidik bisa lebih mudah menelisik jaringannya.

 Ini merupakan bom kedua yang meledak di Mal Alam Sutera. Pada 9 Juli lalu, mal tersebut juga diguncang bom. Dalam peristiwa kedua, ledakan melukai seorang karyawan kantin bernama Fian alias Michael, 24 tahun. Ia mengalami luka bakar di kaki kiri karena terkena serpihan bom dan kaca toilet.

 Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan ada kesamaan di antara dua ledakan itu. Kesamaan itu terlihat dari tempat menaruh bom di lokasi sepi, bom berdaya ledak rendah, dan jenis rakitan. “Serpihan ledakan masih diselidiki,” ujarnya. Dalam kasus ini, petugas juga telah mengorek keterangan enam saksi di kantor Kepolisian Resor Tangerang. Mereka adalah karyawan dan pengunjung kantin.

Pengamat terorisme Al-Chaidar menduga ledakan bom di Mal Alam Sutera dilakukan oleh kelompok yang relatif baru. Kelompok ini ditengarai berkaitan dengan jaringan Abu Umar, yang hingga kini masih aktif dan menamakan diri Mujahidin Indonesia Barat.

 Jaringan tersebut satu lini dengan kelompok teroris lainnya, seperti Santoso di Sulawesi Tengah dan Abu Roban di Purwakarta. “Mereka pernah belajar merakit bom bersama di Cibiru,” kata Al-Chaidar saat dihubungi Tempo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Al-Chaidar mengatakan, sel dari kelompok Abu Umar patut diwaspadai karena sedang menjajal bom rakitan mereka. “Mereka ini pendukung ISIS yang sedang belajar membuat bom,” kata mantan aktivis Negara Islam Indonesia ini.

 “Mereka mau membuktikan masih eksis,” katanya. Selama ini, kelompok Abu Umar diduga kuat berada di balik penembakan anggota kepolisian dan pengeboman Wihara Ekayana di Jakarta Barat, Agustus 2013.

Beberapa jam setelah ledakan di Serpong, tim Densus 88 menggerebek rumah di Kompleks Bumi Indah Permai, Kota Serang. Sejumlah warga kompleks mengaku tak terlalu mengenal siapa yang tinggal di rumah itu. “Kami biasa memanggil penghuninya dengan sebutan 'Mama Elke',” ujar Silvi, yang tinggal tak jauh dari rumah itu. “Suaminya jarang pulang.”

 Agus, tetangga yang lain, mengatakan sang suami ia kenal bernama Leo. “Selama setahun dia tinggal di sini, saya hanya sekali bertemu. Katanya dia bekerja di Depok,” kata Agus, yang rumahnya berjarak 20 meter dari rumah Leo.

 
INDRI MAULIDAR | LARISSA HUDA | ANGELINA ANJAR SAWITRI | JONIANSYAH | EGI ADYATMA | WASI'UL ULUM | M. KURNIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

16 Desember 2023

13 Bom di Jakarta. Foto: Visinema Pictures
Film 13 Bom di Jakarta Terinspirasi Peristiwa Bom Tangerang 2015, Begini Kejadiannya

Angga Dwimas Sasongko, sutradara film 13 Bom di Jakarta, mengaku terinspirasi dari tragedi pengeboman di Tangerang 2015. Bagaimana kejadiannya?


Ini 4 Rencana Pengeboman Leopard di Mal Alam Sutera  

1 November 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Ini 4 Rencana Pengeboman Leopard di Mal Alam Sutera  

Bom rakitan pertama dan ketiga tidak meledak. Tujuannya untuk memeras pengelola mal.


Pengakuan Lengkap Leopard, Empat Kali Ngebom Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Pengakuan Lengkap Leopard, Empat Kali Ngebom Mal Alam Sutera

Di hadapan Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Polisi Khrisna Murti, pelaku pengebom Mal Alam Sutera
mengakui perbuatannya.


Pengebom Mal Alam Sutera Tangerang Terinspirasi ISIS

30 Oktober 2015

Petugas menunjukkan seorang tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Pengebom Mal Alam Sutera Tangerang Terinspirasi ISIS

Dia mencoba merakit bom setelah mempelajari bom ITC Depok.


Stres Istri Minta Mobil, Leopard Ledakkan Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Stres Istri Minta Mobil, Leopard Ledakkan Mal Alam Sutera

Leopard mengebom Mal Alam Sutera karena terlilit utang Rp 20
juta dan pelbagai cicilan.


Penyebab Leopard Nekad Mengebom Mal Alam Sutera

30 Oktober 2015

Petugas menunjukkan seorang tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Penyebab Leopard Nekad Mengebom Mal Alam Sutera

Leopard sengaja menebar teror dan membuat pihak pengeloa mal
tersebut resah.


Kerap Dapat Teror Bom, Izin Mal Alam Sutera Terancam Dicabut

30 Oktober 2015

Tersangka pemboman di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Leopard Wisnu kumara, diperlihaatkan saat rilis di Polda Metro Jaya, 29 Oktober 2015. Dalam rilis ini ditunjukan pelaku pengeboman, barang bukti, dan motif pelaku yakni pemerasan. TEMPO/ M IQBAL ICHSAN
Kerap Dapat Teror Bom, Izin Mal Alam Sutera Terancam Dicabut

Leopard merupakan ahli IT yang bekerja di Synergi Building, satu gedung dengan pengembang Alam Sutera.


Rumah Pengebom Mal Alam Sutera Masih Dijaga Ketat  

29 Oktober 2015

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyaksikan hasil rekaman cctv terkait pengungkapan kasus bom yang meledak di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, kemarin di Polda Metro Jaya, Jakarta, 29 Oktober 2015. Polisi berhasil menangkap tersangka Leopard dan berbagai barang bukti rakitan bom hasil penggeledahan di rumah tersangka. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Rumah Pengebom Mal Alam Sutera Masih Dijaga Ketat  

Polisi masih menjaga rumah Leo, tersangka pengebom di Mal
Alam Sutera.


Polisi Sebut Pengeboman Mal Alam Sutera Bermotif Pemerasan  

29 Oktober 2015

Petugas kepolisian menyisir tempat kejadian perkara ledakan bom di mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 28 Oktober 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Polisi Sebut Pengeboman Mal Alam Sutera Bermotif Pemerasan  

Apa sebenarnya motif Leopard Wisnu Kumala, tersangka
pengeboman Mal Alam Sutera, melancarkan terornya?


Bom Mal Alam Sutera, Pelaku Belajar Rakit Bom dari Internet  

29 Oktober 2015

Petugas kepolisian membawa kotak usai menyisir tempat kejadian perkara ledakan bom di mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 28 Oktober 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Bom Mal Alam Sutera, Pelaku Belajar Rakit Bom dari Internet  

Tersangka peledakan bom di Mal Alam Sutera mengaku belajar



merakit bom secara otodidak lewat Internet.