Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Apa dengan Rizal Ramli dan Kegaduhan di Istana

image-gnews
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjawab pertanyaan dalam acara temu wicara bersama wartawan di rumah dinas, Jakarta, 25 November 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjawab pertanyaan dalam acara temu wicara bersama wartawan di rumah dinas, Jakarta, 25 November 2015. Tempo/ Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta- Kegaduhan di internal Kabinet Kerja memasuki babak baru. Tokohnya masih sama: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Pangkal soalnya, Rizal disebut-sebut mengubah nama kementeriannya menjadi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya tapa persetujuan Presiden Joko Widodo.

Setelah sehari sebelumnya menyindir Rizal dengan mengatakan ada menteri yang seenaknya menambah nomenklatur kementerian, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tidak akan ada perubahan nomenklatur. "Pokoknya tidak ada perubahan sampai sekarang, tetap Menko Maritim. Tidak ada itu 'Sumber Daya'," kata dia di kantornya, kemarin.

Saat baru dilantik menjadi menteri pada 12 Agustus 2015 menggantikan Indroyono Soesilo, Rizal Ramli berencana menyematkan kata "Sumber Daya" pada instansi yang dipimpinnya. Dia mengklaim usulan tersebut telah disetujui Presiden Jokowi. "Perubahan nama itu akan diikuti dengan perubahan nomenklatur," ujarnya ketika itu.

Dengan pergantian nama itu, menurut Rizal, kewenangan instansinya bisa merambah lebih jauh ke sektor riil. Alasannya, sektor riil dianggap mampu menciptakan nilai tambah. Perubahan nama, dia mengimbuhkan, juga akan diikuti dengan penambahan dua kementerian di bawah koordinasinya. Ketika ditanya kementerian apa saja, Rizal mengelak. "Ya, itu nanti tanya Presiden saja."

Rupanya, perubahan nama itu hanya klaim sepihak Rizal. Hingga kini belum ada peraturan presiden perihal perubahan tersebut. Juru bicara Kementerian Koordinator Kemaritiman, Efrimal Bachri, mengakui perubahan nama yang disodorkan Rizal Rami masih dibahas di Sekretariat Negara. "Masih dibahas," ujar dia ketika dihubungi.

Meski belum ada keputusan resmi dari Presiden, Rizal Ramli tetap "pede" menggunakan nama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya. Seperti yang tertera dalam situs resmi Maritim.go.id., Rizal juga menggunakan nama itu pada kop surat untuk mengirim siaran pers.

Pengamat hukum tata negara Refly Harun menilai langkah Rizal Ramli ini menerabas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara. "Tidak boleh main ubah sendiri. Itu hak Presiden," ujar Refly. Aturan mainnya, sebelum ada keputusan presiden untuk mengubah suatu kementerian, perlu pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Refly, perubahan nomenklatur berkaitan dengan koordinasi antar-kementerian dan besar-kecilnya anggaran. Langkah Rizal ini, katanya, bakal mengacaukan koordinasi antar-kementerian. Hingga kemarin malam, Rizal Ramli belum bisa dimintai tanggapannya atas perubahan nama ini. Telepon dan pesan pendek yang dikirim Tempo tidak dijawab.

DEVY ERNIS | ADITYA BUDIMAN | EFRI R




Cita-cita Jokowi-JK 

Saat kampanye pemilu presiden 2014, Joko Widodo dan Jusuf Kalla gencar mengusung penguatan pembangunan di sektor maritim. Pasangan ini ingin Indonesia menjadi negara yang mandiri, maju, dan kuat dalam mengelola sumber daya laut. Mereka berjanji membangun tol laut, yaitu membuat 10 pelabuhan baru dan merenovasi yang lama.

Kementerian Koordinator 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bidang Maritim:


  • Terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada 23 Januari 2015.


  • Kementerian ini membawahkan Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.


    Perombakan Menteri


  • Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dicopot dan digantikan oleh Rizal Ramli pada 12 Agustus 2015.


  • Rizal Ramli mengklaim dirinya dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai menteri karena memiliki jiwa petarung.


    Mengubah Nomenklatur


  • Setelah dilantik, Rizal Ramli menganggap nama kementeriannya tidak cocok. "Sebetulnya istilah yang lebih cocok bukan maritim, tetapi Menko Maritim dan Sumber Daya, karena di bawahnya ada ESDM dan Maritim Perikanan, Pariwisata, dan Perumahan." 


  • Pada 13 Agustus 2015, Rizal Ramli mengklaim Presiden sudah setuju mengubah nama kementerian. Perubahan nomenklatur ini akan diikuti dengan penambahan dua kementerian lagi di bawah koordinasinya.


  • Rizal Ramli mulai menggunakan nama Kemenko Maritim dan Sumber Daya di berbagai ranah, seperti situs resmi Kementerian dan kop surat.


    DIBAHAS DI SEKRETARIAT NEGARA 

    Pada 3 Maret 2016, juru bicara Kemenko Maritim, Efrimal Bachri, mengakui surat usulan pergantian nomenklatur masih dibahas di Sekretariat Negara. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan tidak ada perubahan nama Kemenko Maritim.  SINGGIH SOARES


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya sesama menteri Jokowi, Susi Pudjiastuti, di akun Instagram, Sabtu, 26 Oktober 2019. instagram.com/ignasius.jonan
Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.


5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.


Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir. (ANTARA News/Martha Herlinawati Simanjuntak)
Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.


Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menunjukkan tiket perjalanan kereta bandara disela peresmian layanannya di Stasiun KA Bandara Manggarai, Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019. Kereta pertama dari Manggarai yaitu pada pukul 05.10 WIB, sedangkan dari Soekarno Hatta kereta pertama berangkat pukul 06.20 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.


Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.


Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Menteri Ketenagakerjaan M.Hanif Dhakiri saat memberikan arahan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program Ketenagakerjaan Tahun 2020 dengan tema
Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.


Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.


Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla bersiap untuk foto bersama dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja Periode 2014-2019 saat acara perpisahan di Istana Negara, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell


Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Menteri Kabinet Kerja mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara, Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019. Menurut Jokowi, dalam lima tahun ini banyak yang telah dilakukan para menteri dalam memajukan serta membangun Indonesia. TEMPO/Subekti.
Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.


Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) memasuki ruang pelantikan anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selasa, 1 Oktober 2019. ANTARA
Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.