Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konsultan Jokowi-Ahok: Persaingan Pilgub Jakarta Sama Seperti 2012

image-gnews
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat menjalani pemeriksaan tes narkoba di Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, 25 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat saat menjalani pemeriksaan tes narkoba di Badan Nasional Narkotika (BNN) di Jakarta, 25 September 2016. M Iqbal Ichsan/Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat keterpilihan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terus anjlok. Dalam survei terbaru Polmark Indonesia, elektabilitas Gubernur Jakarta itu pada 28 September-4 Oktober 2016 tinggal 31,9 persen. Padahal, dalam survei Polmark pada Juli, elektabilitasnya masih 42,7 persen.

Polmark menyigi 1.100 responden di Jakarta secara acak lewat wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan 2,9 persen. Hasil survei Polmark ini tak jauh dari hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia yang dirilis dua hari lalu, yang menunjukkan tingkat keterpilihan Basuki alias Ahok hanya 31,4 persen.

Menurut Direktur Utama Polmark Indonesia Eep Syaifullah Fatah, elektabilitas Ahok anjlok karena pemilih loyalnya beralih ke dua pasangan penantangnya: Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti-Sylviana Murni. Dari 28,7 persen dalam survei Juli lalu, pemilih mantap Ahok kini tinggal 23,2 persen.

Atas hasil survei ini, Eep memperkirakan pemilihan Gubernur Jakarta berlangsung dua putaran. “Pasangan Anies-Sandiaga berpotensi meraih suara terbanyak,” katanya. Dalam survei ini, elektabilitas Anies-Sandiaga sebesar 23,2 persen, sementara Agus-Sylviana 16,7 persen. Responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 28,2 persen.

Anjloknya elektabilitas ini, kata Eep, juga seiring dengan turunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Basuki. Dalam survei Juli, tingkat kepuasan responden masih 69,8 persen. Dalam survei September-Oktober, angka itu turun menjadi 61,8 persen.

Meski begitu, Basuki merupakan calon gubernur yang paling dikenal responden. Popularitasnya mencapai 97,1 persen. Masalahnya, meski terkenal, ia hanya disukai 58,3 persen responden. Bandingkan dengan Anies, yang popularitasnya 82,8 persen tapi disukai 63,1 persen responden.

Eep mengatakan penurunan tingkat kepuasan terjadi karena Ahok dianggap gagal dalam mengatasi banjir, kemacetan, pedagang kaki lima, dan permukiman liar. Secara umum, responden menilai Basuki-Djarot Saiful Hidayat berhasil dalam hal penyediaan transportasi umum yang memadai, pembersihan sungai-sungai di Jakarta, perbaikan fasilitas angkutan dan jalan raya, serta perbaikan kinerja birokrasi.

Dengan angka-angka seperti itu, Eep mengatakan, potensi dua lawan untuk menumbangkan Ahok cukup besar. “Ini seperti mengulang pemilihan gubernur 2012,” kata Eep, merujuk pada kemenangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Ketika itu, Eep adalah konsultan pasangan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, mengaku bingung melihat hasil survei banyak lembaga yang berbeda-beda. "Yang satu bilang Ahok menang, yang satu kalah. Bingung saya," kata Charles.

Untuk mendongkrak elektabilitas Ahok-Djarot, kata Charles, partainya telah menerjunkan semua kader PDI Perjuangan yang bertugas di Dewan Perwakilan Rakyat ke lapangan. "Kami akan menyentuh masyarakat langsung," kata Charles, yang juga kader PDI Perjuangan.

Cara lainnya adalah memasukkan politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, ke tim sukses Ahok-Djarot. “Bisa menambah kekuatan. Pak Ruhut bisa mempengaruhi opini publik," kata Charles. Selain Ruhut, pelakon Sophia Latjuba didapuk sebagai juru bicara tim.

Masuknya Ruhut tak diikuti personel Teman Ahok. Menurut Basuki, Teman Ahok enggan masuk struktur tim kampanye karena organisasi itu sudah menjadi yayasan. “Mereka mau kerja sendiri," katanya. Teman Ahok akan bertugas menggalang donasi dalam pelbagai acara.

Ketua DPD Gerindra Jakarta Muhammad Taufik kian yakin pasangan calon yang diusung partainya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, bakal menang. "Kami jadi semangat. Ahok akan kalah karena dirinya sendiri," kata Taufik.

DEVY ERNIS | AVIT HIDAYAT

Berita lainnya:
Terjawab, Siapa yang Hentikan Acara 'Mario Teguh Golden Ways'

Saat Marwah Daud Mundur dari MUI Demi Bentengi Dimas Kanjeng

Jessica Dituntut 20 Tahun, Jaksa: Pembuktian Mantap, Cuma...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

2 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

31 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

31 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

49 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

50 hari lalu

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar
Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?


69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

50 hari lalu

Wakil Gubernur Deddy Mizwar memeriksa barisan saat upacara Resimen Mahasiswa Mahawarman di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Januari 2017. TEMPO/Prima Mulia
69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.


Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

54 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.


Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri, Puput Nastiti Devi dan putranya, Sean, menggunakan hak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. Ketiganya tampak kompak mengenakan baju berwarna gelap. TEMPO/Yuni Rahmawati
Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.