Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banglades Kewalahan, Pengungsi Rohingya Ditempatkan di Pulau Terpencil

image-gnews
Pengungsi Rohingya melakukan perjalanan dengan kapal saat orang lain berjalan menyusuri jalan berlumpur setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, 6 September 2017. REUTERS/Siddiqui Denmark
Pengungsi Rohingya melakukan perjalanan dengan kapal saat orang lain berjalan menyusuri jalan berlumpur setelah melintasi perbatasan Bangladesh-Myanmar, di Teknaf, Bangladesh, 6 September 2017. REUTERS/Siddiqui Denmark
Iklan

TEMPO.CO, Dhaka -  Bangladesh berencana menempatkan pengungsi warga muslim Rohingya yang terdampar di perbatasan negaranya ke sebuah pulau terpencil di Teluk Benggala. Alasannya, Dhaka sudah tak mungkin bisa menampung mereka karena jumlah imigran Rohingya di kamp di Cox's Bazar, perbatasan Bangladesh-Myanmar, sudah mencapai 400 ribu.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi: Pengungsi Rohingya Butuh Tenda

“Kami sudah meminta badan-badan internasional membantu kami memindahkan sementara warga Rohingya ke suatu tempat agar mereka bisa hidup, yakni di pulau bernama Thengar Char,” ujar H.T. Imam, penasihat politik Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, seperti dilansir Reuters, Rabu. 6 September 2017.

Aksi kekerasan terus meningkat di Negara Bagian Rakhine, Myanmar barat, sejak akhir Agustus 2017 setelah milisi menyerang sekitar 30 pos polisi dan menewaskan 12 aparat. Serangan itu dilakukan Arakan Rohingya Salvation Army, yang menyatakan memperjuangkan hak-hak warga Rohingya. Dalam aksi pemberantasan milisi tersebut, tentara Myanmar mengklaim telah menewaskan hampir 400 orang. Sejak saat itu, pengungsi warga Rohingya terus mengalir ke perbatasan Bangladesh.  

Upaya penyelesaian konflik di Myanmar terus dilakukan. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, setelah menemui para petinggi Myanmar, terbang ke Bangladesh untuk  bertemu dengan Menteri Luar Negeri Abdul Hassan Mahmood Ali dan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Dalam pertemuan itu, masalah pengungsi disebut menjadi beban bagi Bangladesh. Hanya dalam 10 hari, jumlah pengungsi Rohingya mencapai 123 ribu orang. Mereka kabur dari Myanmar karena kekerasan militer terhadap warga Rohingya kembali meningkat di kampung halaman mereka di Rakhine.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bangladesh pun mempertimbangkan kembali rencana membangun Thengar Char yang pernah digaungkan pada 2015, ketika gelombang kekerasan pertama kali melanda Rohingya. Pulau Thengar Char muncul ke permukaan air di lepas pantai Bangladesh sekitar 11 tahun lalu. Pulau ini biasanya terendam air pada Juni hingga September. Namun, saat air tenang, pulau ini kerap digunakan para pembajak untuk menyandera orang guna mendapat tebusan.

Saat ini, tak ada satu pun bangunan maupun akses jalan di Thengar Char. Ketika Reuters berkunjung ke pulau ini pada Februari 2017, hanya terlihat beberapa saung di sepanjang pesisir. “Kami menunggu Thengar Char dikembangkan. Setelah hal itu selesai, kami akan menggeser mereka (para pengungsi),” kata Imam.

Rencana membangun pulau itu sempat dikritik sejumlah pekerja kemanusiaan pada 2015. Menurut mereka, pulau tersebut tidak layak huni. Bahkan rencana itu ditentang pejabat Kementerian Dalam Negeri Bangladesh. Seorang pembantu lain Perdana Menteri Hasina, yang menolak disebutkan namanya, menyatakan Bangladesh berhak memutuskan penempatan dan melindungi pengungsi yang terus bertambah.“Masih banyak tempat tinggal lain seperti orang-orang Bangladesh. Ini negara kami, dan kami putuskan sendiri," ucap dia.

Leonard Doyle, juru bicara Organisasi Migrasi Internasional, mengatakan gagasan memindahkan pengungsi Rohingya  ke pulau itu telah dibicarakan bertahun-tahun. Namun dia belum mendengar kabar terbaru beberapa hari ini.

REUTERS | GULTIMES.COM | SUKMA LOPPIES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

17 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

27 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Komnas HAM Minta Pemerintah Segera Tindak Lanjuti Rekomendasi Komite HAM PBB

Komnas HAM apresiasi kesimpulan dan rekomendasi Komite HAM PBB. Meminta pemerintah implementasi kebijakan dan pelaksanaan di pusat serta daerah


Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

42 hari lalu

Penjelasan Jokowi Soal Presiden Cawe-cawe Jelang Pemilu 2024
Cawe-cawe Jokowi Dipertanyakan dalam Sidang PBB, TPN: Cerminan Citra Jokowi di Mata Dunia

TPN Ganjar-Mahfud menilai sosoran PBB soal cawe-cawe Jokowi, telah membuat citra bekas Wali Kota Solo itu menjadi buruk di mata dunia.


Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Seorang konservasionis dari pusat penelitian perikanan laut melepaskan hiu bambu bergaris coklat ke laut dalam upaya untuk meningkatkan populasi hiu di Rayong, Thailand, 1 Juni 2021. Para peneliti pekan lalu melepaskan 40 hiu bambu berpita coklat, berusia antara 2 dan 3 bulan, di terumbu karang buatan yang dibuat khusus pada kedalaman 18 meter (60 kaki). REUTERS/Kriengkrai Attanartwong
Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.


Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

9 Februari 2024

Pelampung (buoy)  air dangkal dapat mendeteksi gerakan kecil dan perubahan dasar laut yang sering merupakan pertanda bahaya alam seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Kredit: University of South Florida
Negara Pesisir Samudera Hindia Rawan Tsunami, Kepala BMKG: Perkuat Mitigasi dan Peringatan Dini

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengajak negara pesisir Samudera Hindia untuk menggenjot sistem mitigasi tsunami, mencakup kesiagaan masyarakat.


Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

21 September 2023

Presiden Jokowi menunjukkan SK Perhutanan Sosial & Adat dalam puncak Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (Festival LIKE) di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 18 September 2023. Festival LIKE merupakan rangkuman akumulasi kerja Presiden pada bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan, dan Energi, khususnya energi terbarukan.  TEMPO/Subekti
Mengapa Jokowi Tak Pernah Hadir Langsung Di Sidang Umum PBB?

Presiden Jokowi berulangkali tidak hadir secara langsung dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)


Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

20 September 2023

Di PBB, Prakerja Jadi Contoh Kolaborasi Siapkan Tenaga Kerja Tangguh

Pembelajaran sepanjang hayat dan meningkatkan keterampilan menjadi kunci mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG.


Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

26 April 2023

Ketua Umum Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Whasfi Velasufah (kiri) dan Koordinator Hubungan International IPPNU Sururoh Uthman (kanan). Foto: Istimewa
Dua Pelajar Putri NU Wakili Indonesia di ECOSOC Youth Forum PBB

Dua kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mewakili Indonesia di forum diskusi internasional ECOSOC Youth Forum PBBB


Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

5 April 2023

Wanita Afghanistan menghadiri peresmian perpustakaan wanita di Kabul, Afghanistan, 24 Agustus 2022. REUTERS/Ali Khara/File Foto
Taliban Larang Staf Perempuan Bekerja di Kantor PBB

Larangan Taliban mendorong PBB meminta semua staf - pria dan wanita - untuk tidak masuk kerja selama 48 jam.


UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

29 April 2022

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
UGM Tembus 10 Besar Dunia Versi THE University Impact Rankings 2022

Pada tahun ini Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menembus posisi 10 besar dunia untuk SDG 1, yaitu No Poverty atau Tanpa Kemiskinan.