Amerika Serikat kemudian mengubah empat SSBN kelas Ohio menjadi SSG atau SSGN, yaitu kapal selam yang membawa rudal jelajah dipandu.Huruf N pada SSGN menunjukan rudal jelajah yang dibawa berhulu ledak nuklir. USS Michigan adalah salah satu kapal yang diubah, selain USS Ohio, USS Florida, dan USS Georgia. AFP Yonhap
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan anak buahnya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken berkukuh menolak desakan gencatan senjata yang dilontarkan pemimpin dunia dan demonstran di seluruh dunia.
Sikap serupa juga ditunjukkan pemimpin negara-negara Barat lain seperti Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden Prancis Emmanuele Macron hingga Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen.
Amerika Serikat bahkan mengerahkan kapal selam nuklirnya ke Timur Tengah. Sejumlah laporan juga menunjukkan Washington mengirim sejumlah rudal presisi agar Israel dapat tetap melanjutkan pengemboman ke Gaza yang sudah luluh lantak. Bahkan, Kongres AS mengirimkan dana bantuan hingga belasan miliar dollar bagi Israel untuk melanjutkan serangan brutalnya di Gaza.
Mereka hanya mendukung jeda kemanusiaan sementara dan lokal, untuk kemudian kembali menyaksikan pengeboman Israel hingga sandera dibebaskan oleh Hamas. Padahal Hamas telah berulang kali menawarkan pertukaran sandera dengan ribuan tawanan Palestina yang ditahan selama bertahun-tahun tanpa pengadilan oleh Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak hanya menolak tawaran itu. Ia berkukuh akan melancarkan serangan yang akan melumatkan Gaza.