“Kalimantan-Sulawesi Mr. W dengan keuangan sendiri dan narkoba sendiri. Di bagian barat itu Sumatra-Jawa itu adalah Mr. K,” kata Mukti saat dihubungi, Kamis, 14 September 2023.
Mukti mengatakan proses penyaluran narkoba dilakukan Fredy bersama para distributornya melalui saluran aplikasi khusus seperti BBM Enterprise, Threema dan Wire. Penggunaan aplikasi komunikasi itu yang menyulitkan petugas untuk membongkar sindikat Fredy di Indonesia.
"Dia menggunakan Blackberry Messenger Enterprise yang sulit dilacak, jadi kami kumpulkan semua modus operandi dari BBM baru kita kaji ulang," ujar Mukti.
Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Mr. K yang dimaksud Mukti adalah Kif, nama alias Muhammad Rivaldo Miliandri G Silondae. Kif merupakan pengendali operasi yang bertanggung jawab mengirim ratusan kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi untuk wilayah Sumatra-Jawa.
Kif ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung bersama tim gabungan Bareskrim Polri pada 3 Juli 2023. Ia ditangkap di apartemen mewah miliknya di Johor Bahru, Malaysia, sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Komisaris Besar Erlin Tangjaya mengatakan Kif bertugas mengawal distribusi narkoba sampai gudang hingga ke tangan bandar.
“Mereka punya kuda atau biasa disebut kurir sangat banyak,” kata Erlin kepada Tempo, Jumat, 15 September 2023.
Erlin mengatakan komplotan Kif bisa memasukkan 100-500 kilogram narkoba ke daerah wilayah Sumatra-Jawa. Untuk memudahkan distribusi, Kif memecah barang menjadi mulai dari 5 kilogram, 100 kg, bahkan 20 kg atau 60 kg.
“Tergantung keberanian kuda yang mereka tugaskan untuk bawa barang tersebut beraninya berapa banyak,” kata Erlin.
Erlin mengatakan modus yang dilakukan Kif ini beragam, mulai dari disimpan di AC hingga dimasukkan ke mesin cuci. Melalui jaringan distribusi ini, Erlin mengatakan jaringan internasional Fredy Pratama memanjakan para bandar. Bandar di wilayah, kata dia, tinggal duduk diam dan menerima narkoba tersebut.
“Karena yang bergerak dan mengantar semua, jaringan Fredy Pratama,” ujar Erlin. “(Uang hasil penjualan) mereka setor ke rekening penampung atas nama Ecca (nama samaran).”
Kuda-kuda Mengirim Sampai Bandar
Para bandar di Tanah Air hanya duduk tenang menunggu pesanan mereka sampai. Kuda, atau kurir narkoba Fredy, memiliki sistem distribusi yang rapih dan sesuai SOP sehingga menjamin barang sampai tujuan.
Erlin Tangjaya mengatakan jaringan Fredy memanjakan para bandar dengan sistem distribusi yang rapih. Pasalnya, bandar tinggal diam duduk dan menerima barang mereka melalui jaringan Fredy.