Putin berada di Vladivostok pada hari Selasa untuk menghadiri Forum Ekonomi Timur. Di forum itu ia akan mempresentasikan peluang perdagangan Rusia dengan negara-negara di Asia Pasifik.
Kedatangan Kim Jong Un di Rusia menandai perjalanan luar negeri yang jarang dilakukannya. Ini adalah kunjungan pertama sejak pandemi Covid-19.
Kim terakhir kali mengunjungi Rusia pada April 2019 dalam perjalanan ke Vladivostok di mana ia bertemu Putin untuk pertama kalinya di tengah krisis yang sedang berlangsung dan belum terselesaikan mengenai program nuklir Korea Utara dan kegagalan dialog antara Pyongyang dan Washington.
Pertemuan Kim Jong Un dan Putin membuat Amerika gusar. Selasa lalu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan Korea Utara akan menanggung konsekuensi jika mereka mencapai kesepakatan senjata dengan Rusia. Gedung Putih juga mendesak Korea Utara untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia.
Rusia Pasok Teknologi untuk Korea Utara
Sementara itu para pengamat mengatakan, jika Kim Jong Un mendapat pasokan teknologi dari Rusia, maka negara-negara Barat harus waspada. Leif-Eric Easley, profesor studi internasional di Universitas Ewha Womans di Seoul mengatakan pertemuan itu akan menjadi perkembangan yang sangat signifikan.
“Rusia memiliki teknologi militer yang diinginkan Kim untuk peluncuran satelit ilegal dan program pengiriman senjata nuklirnya,” kata Easley.
Moskow, sebaliknya, sangat membutuhkan amunisi dan senjata ringan, yang diperkirakan bisa dipasok Korea Utara. Amunisi ini untuk berperang di Ukraina.
“Korea Utara menghasilkan apa yang saya sebut sebagai senjata industri berat,” kata Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS. “Artileri dan amunisinya sangat bagus. Ini sangat mirip dengan desain Rusia.”
Namun, analis lain mengatakan amunisi Korea Utara tidak akan membawa perubahan besar bagi Rusia di Ukraina.
“(Senjata) ini dapat membantu mengisi kembali persediaan yang habis dan memperpanjang konflik namun tidak akan mengubah arahnya,” kata Joseph Dempsey, rekan peneliti analisis pertahanan dan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis.
REUTERS | CNN | CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Kunjungan Melonjak, Jepang Bakal Kendalikan Wisatawan ke Gunung Fuji