TEMPO.CO, Jakarta - Kereta mewah antipeluru itu tiba di Rusia pada Selasa pagi, 12 September 2023, setelah menempuh perjalan dua hari dari Korea Utara. Ini bukan kereta biasa, melainkan kendaraan yang membawa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Kereta pribadi itu disebut berlapis baja dan mewah. Moda transportasi ini telah lama digunakan oleh pejabat Korea Utara untuk perjalanan diplomatik mereka. Kereta itu sama misteriusnya dengan sosok Korea Utara yang tertutup.
Kuda besi berkelir hijau yang mengangkut Kim Jong Un itu melakukan perjalanan ke utara melalui Primorsky Krai. Di stasiun perbatasan Korea dan Rusia, Kim Jong Un sempat meninggalkan keretanya untuk menemui pejabat lokal. Setelah itu kereta kembali bergerak melintasi jembatan di atas Sungai Razdolnaya di Wilayah Primorsky dan terus ke utara.
Kim Jong Un dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan ini, menurut para analis, akan menjadi perkembangan yang signifikan di tengah kedua negara yang sama-sama terisolasi dari panggung dunia tersebut.
Rusia sangat membutuhkan pasokan amunisi dan peluru baru setelah lebih dari 18 bulan perang di Ukraina. Sebaliknya Korea Utara, yang sedang menghadapi sanksi internasional selama bertahun-tahun atas program senjata nuklirnya, kekurangan uang tunai dan makanan.
Pertemuan tersebut diyakini membuat Pyongyang bisa mendapatkan senjata yang dilarang oleh sanksi PBB selama dua dekade, terutama untuk program rudal balistik berkemampuan nuklir.
Pemerintah AS mengatakan pekan lalu mengatakan bahwa pembicaraan antara Rusia dan Korea Utara berkembang sangat aktif. Kedua negara diyakini akan mengintensifkan pembicaraan soal senjata untuk perang di Ukraina.
Tidak ada yang bisa merinci kapan dan di mana pertemuan antara Putin dan Kim Jong Un akan dilakukan. “Pada titik ini kami tidak mengatakan di Timur Jauh,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa keduanya akan bertemu dalam beberapa hari ke depan.
Wilayah Timur Jauh Rusia adalah wilayah luas yang berbatasan darat dengan Cina, Korea Utara, dan Mongolia. Menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap, kereta yang diyakini membawa Kim tampaknya bergerak menuju tujuan yang lebih utara daripada pelabuhan timur Vladivostok, menuju provinsi Khabarovsk yang berbatasan dengan Cina, mengutip beberapa sumber lokal di Vladivostok.