Eva juga menuturkan kunjungan ini memberi dorongan dan motivasi bagi KCIC untuk menyediakan layanan kereta cepat yang optimal dan paripurna kepada masyarakat Indonesia. “Ke depan, kami harap kereta cepat ini bisa disambut baik oleh masyarakat dan menjadi pilihan moda transportasi untuk perjalanan dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya," kata dia.
Target Penumpang Dipangkas
Sumber Tempo yang mengetahui proyek sepur kilat itu mengatakan perseroan mengusulkan perubahan asumsi penumpang harian untuk rencana kerja dan anggaran perusahaan 2023 dari target awal 31 ribu penumpang per hari menjadi 10 ribu penumpang. Penurunan itu mempertimbangkan konektivitas stasiun (akses stasiun), operasional, informasi dan tiketing, serta perspektif penumpang dan pemangku kepentingan.
Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi tidak membantah soal penurunan target penumpang itu. Dia mengatakan perusahaan terus melakukan evaluasi target penumpang dari empat stasiun yang ditargetkan akan beroperasi pada 1 Oktober 2023.
"Kami akan evaluasi terus dengan kondisi yang se-riil mungkin yang ada dan yang kita hadapi sekarang," ujar Edo.
Langkah tersebut menjadi yang kedua kalinya KCIC merevisi target penumpang harian kereta cepat itu. Dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat pada akhir Desember 2022, Edo sempat menyampaikan bahwa target penumpang harian turun menjadi 30 ribu penumpang dari semula 60 ribu penumpang per hari.
Selain target penumpang harian, target perjalan harian juga ikut diturunkan. Dari yang sebelumnya 68 perjalanan per hari, di awal operasional nanti hanya 28-40 perjalanan saja. Dengan pola operasi pada Oktober-November 2023 hanya 28 perjalanan, lalu Desember naik menjadi 40 perjalanan, serta Januari 2024 menjadi 68 perjalanan.
Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia Sutanto Soehodho mengatakan penurunkan target penumpang harian itu bisa berdampak kepada revenue yang ada dan bisa menurun cukup drastis. Menurut dia, KCIC tentu harus berupaya keras untuk keberlangsungan operasi melalui non-farebox (pendapatan nontiket).
“Terlebih jika memang tidak ada ruang untuk subsidi,” ucap Sutanto.
Menurut Sutanto, target 31 ribu penumpang per hari sebenarnya terlalu tinggi. Bahkan dia membandingkan jumlah penumpang harian Kereta Api Parahyangan sebagai alternatif sepetinya hanya 12 ribu per hari.
Untuk operasional pada Oktober 2023, Sutanto meminta KCIC menjamin izin operasi terutama soal isu keselamatan atau keamanan dan kelancaran baik di sisi kereta maupun stasiunnya. Khususnya untuk arus penumpang keluar dan masuk kereta, serta di stasiun.
“Bahkan lebih jauh antar moda sebagai angkutan lanjutan mengatar penumpang ke titik awal dan akhir perjalanan atau first/last miles-nya,” ucap dia.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR | AHMAD FIKRI (BANDUNG)