Kalaupun terjadi demikian, Sutrisno juga tidak punya strategi untuk menyebar pemerataan tamu, sehingga turut menginap di hotel yang jauh dari kawasan GBK. “Tamu enggak bisa dipaksa. Mereka punya pilihan sendiri."
Lebih jauh, Sutrisno mengaku enggan heboh menyambut event singkat ini. Ketika konser digelar sehari, menurut dia, dampak ke hotel hanya terjadi hingga tiga hari. Dia menilai hal tersebut tidak terlalu signifikan. Terlebih, pada hari-hari biasa, okupansi hotel rata-rata mencapai 60 persen.
“Setinggi-tingginya kan 100 persen. Cuma tambah 40 persen. Itu pun paling Cuma sekitar tiga hari,” kata dia. “Jadi, jangan lebaylah.”
Kendati demikian, Sutrisno mengapresiasi keberhasilan pihak yang menggaet Colplay untuk manggung di Indonesia. Sebab biar bagaimanapun, akan memberi dampak perekonomian. Hanya saja, Sutrisno mengingatkan bahwa ada hal lain yang mesti menjadi perhatian untuk kebangkitan sektor perhotelan. Terlebih, setelah terguncang pandemi Covid-19.
“Kami berterima kasih sudah ada event ini. Tapi yang perlu diingat, kemarin kita agak krisis ekonomi. Itu yang harus dipikirkan,” ucap Sutrisno. Menurutnya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah keberlanjutan usaha di sektor perhotelan untuk jangka panjang. “Jadi, bukan cuma heboh dari event 3 harian saja.”
RIRI RAHAYU | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Sebut Kopi Lampung Paling Diminati di Mesir, Mendag: Peluang Harus Dimanfaatkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini