TEMPO.CO, Dumai - Warga Kelurahan Jaya Mukti dan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau, dikagetkan oleh suara ledakan pada Sabtu malam, 1 April 2023. Ratusan warga sontak berhamburan keluar rumah. Mereka berdesakan di pintu gerbang Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai karena penasaran.
Ledakan yang berujung kebakaran itu memang bersumber dari kilang minyak Dumai. Situasi pun sempat chaos. Arus lalu lintas di Jalan Tujuh Putri macet total karena banyak kendaraan berhenti.
Aparat TNI dan Polri lantas melakukan pengamanan dan memblokir warga yang mendekat. Sementara sejumlah unit kendaraan pemadam dan ambulans mondar-mandir, melaju dengan kecepatan tinggi ke area kilang.
Kronologi Ledakan dan Kebakaran di Kilang Dumai
Konon, ledakan terdengar amat keras dan bikin perabotan rumah warga bergetar. "Plafon rumah warga di belakang kilang minyak juga banyak yang roboh. Dinding retak-retak, kaca rumah pecah," kata warga setempat, Alex, dikutip dari Antara.
Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengatakan insiden tersebut menyebabkan 9 pekerja BUMN migas tersebut dilarikan ke rumah sakit, karena terluka oleh pecahan kaca. "Mereka sudah pulang dan sudah kembali bekerja," ucap Taufik dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa, 4 April 2023.
Insiden juga menyebabkan 418 unit rumah mengalami kerusakan pada plafon dan kaca. Sementara kerusakan lainnya terjadi pada fasilitas umum, yakni sebanyak empat masjid, serta tiga SD dan SMP. Kini, proses perbaikan sedang dikebut.
"Target perbaikan fasilitas umum dan sosial rampung 7 April. Sedangkan perbaikan rumah warga ditargetkan selesai 17 April, sebelum lebaran," kata Taufik.
Ihwal kronologi kejadian, Taufik mengatakan ledakan bermula dari kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di kompresor 212-C-2 pada pukul 22.42. Setelah itu, percikan api muncul dan terjadilah ledakan yang diikuti kebakaran. Api kemudian berhasil dipadamkan pada pukul 22.51.
"Dari evaluasi lebih lanjut, pukul 23.30 kondisi sudah dinyatakan aman," ujar dia.
Namun, investigasi mendalam masih terus dilakukan. Baik oleh Pertamina, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), maupun kepolisian. Sampel material, kata Taufik, juga akan diuji di laboratorium untuk evaluasi.
Selanjutnya: Insiden berulang di kilang Pertamina...