Kerugian Kebakaran Depo Plumpang
Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tengah melakukan investigasi ihwal penyebab kebakaran di Depo Plumpang Pertamina, Jakarta Utara. Direktur Bahan Bakar Minyak BPH Migas Alfon Simanjuntak mengatakan akan menghitung jumlah kerugian akibat kejadian tersebut.
"Sanksi ini nanti dari Ditjen Migas. Tergantung hasil investigasi penyebab terjadinya kebakaran,” kata dia.
Sementara itu, menurut Alfon, kondisi pendistribusian BBM di Jakarta, Bogor, Depok Tangerang, dan Bekasi saat ini masih dalam kondisi aman. Alfon berjanji segera mengungkapkan hasil investigasi dan sanksi yang akan diberikan pada pihak terkait.
Pengamat ekonomi energi UGM Fahmy Radhi mengungkapkan kerugian insiden tersebut. “Kerugian itu terutama adalah lenyapnya persediaan BBM yang ada di Depo Plumpang itu,” tutur dia.
Fahmy menilai Depo Plumpang termasuk memiliki pasokan yang cukup besar. Bahkan, kata dia, sekitar 20 persen kebutuhan nasional berasal dari tempat itu. Untuk nilai kerugiannya, menurut dia, perlu dihitung. “Saya enggak bisa menghitung karena enggak tahu berapa sesungguhnya minyak yang terbakar,” ucap Fahmy.
Kerugian lainnya yang ditanggung Pertamina adalah kerugian material masyarakat setempat. Fahmy menuturkan, Pertamina harus mengganti rumah warga yang terbakar dan memberikan santunan bagi yang meninggal atau bagi yang sakit.
MOH KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI | M ROSSENO AJI | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Dua Menteri Jokowi: Sri Mulyani dan Mahfud MD Beda Pendapat Soal Transaksi Janggal Rp 300 T
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini