Karena itu, meskipun sulit, ia berharap Satgas Pangan Polri memperkuat pengawasan terhadap proses distribusi beras milik negara. Apabila memang betul ada indikasi pengoplosan maupun pengemasan beras Bulog, ia mendorong Satgas Pangan melakukan penyelidikan lebih jauh.
Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori menilai sengkarut mafia beras ini merupakan masalah yang lebih sistemik. Menurutnya, sistem Bulog menggelontoran beras Bulog dalam operasi pasar atau program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) memang sangat rapuh, alhasil tidak efektif dalam menurunkan harga beras.
Khudori menjelaskan operasi pasar merupakan subsidi umum. Sehingga tidak jelas siapa sasarannya dalam program ini karena orang miskin maupun kaya boleh membeli beras Bulog. Ditambah ada keterlibatan pedagang atau pengecer yang sebetulnya, menurut Khudori, menjadi titik masalah.
"Karena dia jadi bagian pelaku. Apa yang kita baca beberapa hari ini, yang katanya ada mafia dan seterusnya, itu adalah salah satu efek dari keterlibatan pedagang atau pengecer," tutur Khudori kepada Tempo pada Senin, 13 Februari 2023.
Menurut Khudori penyimpangan itu didorong oleh keinginan mendapatkan margin untung yang besar. Pasalnya, potensi untung dengan memanfaatkan operasi pasar Bulog amat besar. Khudori pun membeberkan perhitungan potensi penyelewengan tersebut.
Pedagang besar membeli beras operasi pasar di Bulog Rp 8.300 per kilogram. Pedagang tersebut dibatasi menjual ke pengecer atau downline dengan harga maksimal Rp 8.900 per kilogram, sehingga ada margin Rp 600 per kilogram. Sementara itu, pengecer dilarang menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp 9.450 sampai Rp 10.250 per kilogram, tergantung wilayah.
Padahal, beras Bulog dalam operasi pasar ini berkualitas premium, sehingga ada potensi pedagang menjualnya dengan harga premium yang berkisar Rp 12.800 sampai Rp 13.600 per kilogram. Artinya, keuntungan yang bisa didapat berkisar Rp 3.900 hingga Rp 5.300 per kilogram. Hal itu membuat pedagang tergiur melakukan penyelewengan beras Bulog dan menjualnya di kemasan premium dengan harga lebih tinggi.
Selanjutnya: Dengan penjelasan ini....