Tujuh orang tersangka mengenakan baju tahanan berwarna oranye juga ditampilkan di depan ruangan dengan posisi berdiri memunggungi awak media. Namun, hingga konferensi pers berakhir, tak diungkap siapa tujuh tersangka itu dan dari mana mereka berasal. Saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Buwas maupun Kapolda Banten Heriyanto enggan menjawab latar belakang tersangka. Heriyanto hanya menjawab bahwa para tersangka itu ditangkap di daerah Lebak, Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Serang, dan Pandeglang. "Tanya yang umum-umum saja," kata Kapolda Banten Heriyanto.
Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara soal tujuh tersangka pengoplosan dan pengemasan ulang beras Bulog. Melalui keterangan tertulis, Arief mengatakan pelakunya adalah distributor atau pedagang yang memanfaatkan beras milik negara itu demi keuntungan pribadi atau kelompok tertentu.
Namun, Arief pun tak menjelaskan distributor mana yang melakukan penyelewengan beras milik negara ini. Tetapi ia mengatakan distribusi beras Bulog kini mayoritas terpusat melalui Badan Usaha Milik Daerah, PT Food Station Tjipinang Jaya.
Tidak transparannya pengungkapan kasus mafia beras ini menjadi sorotan Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan (KRKP) Said Abdullah. Said tak menampik adanya faktor penguasaan beras oleh pedagang atau yang kerap disebut sebagai mafia beras. Tapi dia menilai seharusnya Satgas Pangan Polri mengusut ke bagian hulu industri, yakni ke penggilingan atau perusahaan besar.
"Tentu saja yang harus dicari adalah aktor besarnya," tutur Said kepada Tempo, Senin, 13 Februari 2023.
Said menuturkan jumlah penggilingan atau perusahaan beras yang besar di Jawa hanya sedikit, sehingga otoritas tak akan sulit untuk melakukan inspeksi. Terlebih di beberapa tempat, menurutnya, memang mudah ditemukan modus pengoplosan dan pengemasan ulang.
Said menilai kecurigaan atas adanya mafia beras sebagai penyebab harga komoditas ini tak kunjung melandai adalah hal yang wajar. Sebab, pedagang memiliki stok beras Bulog yang laku dijual dengan harga di atas ketentuan atau dengan harga beras premium.
Selanjutnya: Karena itu, meskipun sulit....