"Sebagai pedagang kecil seperti kami kalau jualan ya mestinya ingin mendapat untung kan ya. Karena harga waktu kulakan harganya sudah tinggi, kami tentu menyesuaikan untuk harga jualnya supaya bisa dapat keuntungan paling tidak seribu atau dua ribu rupiah, otomatis harga jualnya lebih tinggi dari HET," tuturnya.
Begitu juga pedagang lainnya seperti Indriyani yang bahkan sejak bulan Desember tak dikirimi pasokan Minyakita. Ia lalu beralih menjual minyak goreng nonsubsidi seperti Fortune, Bimoli, dan Fitri.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD Frans Marganda Tambunan mengakui harga minyak goreng bersubsidi Minyakita masih melambung belakangan ini. "Harganya masih Rp 15.000 ke atas, seharusnya kan Rp 14.000 per liter sesuai HET," tuturnya.
Adapun penetapan batas harga tertinggi Minyakita diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 49 Tahun 2022, yakni sebesar Rp 14.000 per liter.
"Pasti kalau lagi berkurang begini, kemungkinan tidak terdistribusi secara merata. Kemungkinan itu besar sekali," kata Frans saat ditemui Tempo pada 31 Januari 2023.
KPPU endus akal-akalan pedagang
Soal kelangkaan minyak goreng, sebelumnya Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah membeberkan temuannya pada akhir Januari lalu. Tak hanya Minyakita, minyak goreng curah pun langka. Menurut hasil investigasi awal KPPU, harga minyak goreng curah dan Minyakita naik sekitar 5 sampai 14 persen.
Ada sejumlah dugaan penyebab kelangkaan Minyakita. Masalah di level distribusi masih menjadi dugaan kuat penyebab sengkarut komoditas ini. ID FOOD sebagai BUMN yang bertugas mendistribusikan Minyakita pun mengakui masalah distribusi masih menjadi kendala dalam menyebarkan minyak goreng bersubsidi itu.
Kantor Wilayah IV KPPU, misalnya, menemukan berbagai fakta lapangan soal potensi pelanggaran hukum persaingan usaha. Hal itu didasarkan hasil observasi pasar selama tiga bulan dari November 2022 hingga Januari 2023 terkait penjualan dan distribusi minyak goreng curah dan Minyakita di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timut, dan Nusa Tenggara Barat.
Dalam observasi lapangan tersebut, KPPU menemukan keberadaan berbagai pedagang yang telah membeli Minyakita dari distributor dengan syarat harus membeli produk lain dari distributor tersebut.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas membeberkan kemungkinan lain akar permasalahan minyak goreng di Tanah Air saat ini. Pada 30 Januari lalu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut program Mandatory Biodiesel B35 menjadi biang kerok menipisnya stok Minyakita.
Menurut dia, langkah pemerintah mengubah B20 menjadi B35 membuat pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk kebutuhan pangan melemah ketimbang untuk energi. Pasalnya, program B20 itu menyedot CPO sebesar 9 juta kiloliter. Sedangkan biodiesel B35 membuat CPO tersedot 13 juta kiloliter.
Selanjutnya: Dugaan tersebut juga diungkapkan oleh...