TEMPO.CO, Nusa Dua - Mengakhiri konferensi pers penutupan KTT G20 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Presiden Joko Widodo alias Jokowi bergegas kembali ke The Apurva Kempinsky pada Rabu sore, 16 November 2022, sekitar pukul 17.00 WITA. Kepala Negara terburu-buru agar bisa tepat waktu untuk hadir pada acara uji dinamis kereta cepat Jakarta-Bandung.
Setelah bicara sekitar 15 menit di depan ratusan wartawan media lokal dan asing, Jokowi langsung berpindah ke agenda kenegaraannya selanjutnya, yakni pertemuan bilateral dengan Presiden Cina Xi Jinping. Pertemuan kedua kepala negara diawali dengan acara nonton bareng uji dinamis Kereta Cepat Jakarta Bandung.
Bukan hanya Jokowi yang tampak buru-buru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Airlangga Hartarto juga demikian. Bersama Jokowi memberikan keterangan di konferensi pers, Airlangga mengaku harus segera berlekas-lekas bersamuh dengan Xi.
Baca juga: 5 Kerja Sama Bilateral RI-Cina Diteken, Ada Momen Jokowi Sapa Xi Jinping 'Kakak Besar'
Ketua Umum Partai Golkar itu berbicara pada seorang wartawan media asing bahwa jadwalnya padat. "Kalau saya cepat selesai di sini, saya bisa segera menemui Presiden Anda," katanya sembari berkelakar.
Di area nonton bareng uji dinamis kereta cepat di Apurva, Xi hadir lebih dulu. Setelah Jokowi dan rombongan tiba, keduanya segera menuju sebuah ruangan yang diujungnya terdapat layar sangat lebar. Di sanalah mereka menonton sepur hasil kerja sama kedua negara menjalani uji coba untuk yang pertama kalinya.
"Semua ini adalah hasil nyata yang memberikan manfaat bagi Indonesia maupun Cina," kata Xi.
Keduanya menyaksikan uji dinamis tersebut setelah rangkaian KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali rampung digelar. “Laksanakan,” ujar Jokowi disusul Xi Jinping. Usai menerima perintah itu, masinis dari Indonesia dan Cina masuk ke dalam kereta cepat dan menjalankannya perlahan.
Kereta cepat itu bermoncong oranye itu berjalan membelah sawah. Dalam uji dinamis kali ini, rangkaian kereta cepat (EMU) hanya dijalankan di atas rel sepanjang 20 kilometer dari Tegalluar sampai ke Cikopo, dari total panjang rel 142,3 kilometer.
Target operasional kereta cepat
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap kereta cepat garapan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) itu rampung pada tahun depan. Keinginan itu ia sampaikan langsung di depan Jokowi dan Xi Jinping. Luhut mengaku sudah berkoordinasi dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Cina (NDRC).
"Saya dan NDRC berkoordinasi menyelesaikan project pada pertengahan tahun depan. Ini harus jadi dan tidak boleh mundur,” kata Luhut.
Luhut juga mengajak Xi Jinping untuk menghadiri peresmian Kereta Cepat Jakarta Bandung tahun depan. Dia pun menjelaskan bahwa proyek sepur kilat berkecepatan 350 kilometer per jam itu bisa menjadi batu loncatan proyek kerja sama lainnya antara Indonesia dan Cina.
Selanjutnya: “Seperti Kawasan Industri Morowali, Wedabe, ..."