TEMPO.CO, Jakarta - Sampah menjadi salah satu masalah di DKI Jakarta yang masih menjadi perhatian Pemerintah Provinsi maupun aktivis lingkungan. Di awal kepemimpinanya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono membuat gebrakan dalam mengawasi warga yang buang sampah sembarangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya akan menerbangkan pesawat nirawak atau drone di lokasi yang warganya masih sering buang sampah sembarangan. Salah satunya saat pelaksanaan hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Jalan Sudirman-Thamrin.
“Drone yang ada di HBKB kemarin adalah bagian dari rencana kami ke depannya. Jadi, kami sedang menginventarisir lokasi mana saja yang memang warganya masih sering melanggar,” kata Asep kepada wartawan di pinggir Kali Ciliwung, Masjid Istiqlal, Kamis, 10 November 2022.
Car free day (CFD) atau HBKB pada Ahad, 6 November 2022 menjadi pencetus diberlakukannya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dibarengi dengan digunakannya drone untuk menangkap warga yang buang sampah sembarangan.
Dalam kesempatan tersebut, ada 11 pesawat nirawak (drone) muncul di sejumlah titik untuk untuk membantu petugas mengawasi pelanggar atau pembuang sampah sembarangan.
Program ini hasil kerja sama Dinas Lingkungan Hidup dengan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi DKI Jakarta. DLH DKI bekerja sama dengan Diskominfotik DKI untuk mengoperasikan drone, sehingga pengawasan kian efektif.
Pemprov DKI menerbangkan drone atau pesawat nirawak untuk memantau pelanggaran kebersihan saat car free day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 6 November 2022. Foto: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Asep Kuswanto mengatakan, pihaknya membuka posko untuk mengawasi pelaksanaan CFD. Petugas menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap pelanggar yang membuang sampah sembarangan. Untuk mengoptimalkan pengawasan,
“Kita juga menggunakan drone untuk menindak pelanggar yang membuang sampah sembarangan. Setelah dilaksanakan OTT pada hari ini, terdapat 15 pelanggar yang dikenakan denda uang paksa dengan total denda Rp 710 ribu dan empat pelanggar yang dijatuhi sanksi sosial melakukan pungut sampah di lokasi," kata Asep.
Dalam kesempatan yang berbeda, Asep menyebutkan bahwa penggunaan drone menjadi salah satu agenda dalam rangka mewujudkan Jakarta tanpa sampah. Selain drone, Dinas Lingkungan Hidup DKI akan melakukan penyisiran di sepanjang kali yang ada secara spontan.
Hal itu dilakukan lantaran masih ada ditemukannya sampah plastik maupun limbah yang dibuang ke kali. Ia menemukan fakta tersebut usai menyusuri kali Ciliwung yang berlokasi di samping Korps Marinir TNI AL di Jakarta Pusat hingga kali Ciliwung di Mesjid Istiqlal.
"Sepanjang sungai yang tadi saya susuri memang, walaupun sampahnya tidak banyak tapi tetap ada, terutama yang plastik itu masih banyak ternyata. Gedung-gedung di Jakarta ini buang limbahnya masih ke kali,” katanya.
Dengan apa yang ditemukannya, Asep menyatakan bahwa masalah limbah dan sampah yang dibuang ke kali akan menjadi perhatian. “Dan tadi sepanjang menyisir itu banyak banget. Ini yang ke depannya juga menjadi concern kami di mana memang pengelolaan limbah itu tidak boleh langsung dibuang ke kali,” ucap dia.
Dia mengatakan bahwa saat ini kondisi kali di Jakarta masih tercemar sedang dan tercemar berat. Dia berharap orang tidak lagi buang sampah sembarangan. "Semoga ke depannya warga baik gedung dan rumah tangga itu juga semakin peduli dengan sampah maupun limbah cair yang dihasilkan oleh masing-masing tempat,” ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup itu.