Xi Jinping menyampaikan pidato penting dalam upacara peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) di Beijing, ibu kota China, pada 1 Juli 2021. (Xinhua/Ju Peng)
Ketika Xi berkuasa pada 2012, Cai Xi percaya bahwa partainya akan memulai jalur reformasi. Tetapi Xi segera mulai mengejar jurnalis, pengacara, pengusaha, dan organisasi non-pemerintah.
Empat tahun kemudian, Cai Xi mengalami terobosan besar pertamanya dengan partai. Dia marah karena aparat propaganda telah meluncurkan kampanye ganas melawan Ren Zhiqiang, pensiunan taipan real estat dan anggota partai, yang mencemooh tuntutan Xi untuk kesetiaan mutlak dari media berita China.
“Menindak pendapat yang berbeda akan membawa bahaya besar bagi partai,” tulisnya dalam sebuah esai yang dikutip secara luas dalam laporan berita. Cai Xi dipanggil untuk berbicara dan diminta untuk menulis surat pengakuan bersalah.
Ketika Xi mengubah Konstitusi China pada 2018 sehingga ia dapat menjabat lebih dari dua periode sebagai presiden, Cai kehilangan harapan. “Saya menyadari bahwa partai tidak dapat berubah,” kata pria yang kini eksil ke Amerika Serikat. “Jika partai tidak bisa berubah, negara tidak akan bisa berubah.”