Tumpukan rambut terlihat setelah para demonstran memotong rambut mereka selama protes menyusul kematian Mahsa Amini, di depan Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman, 23 September 2022. REUTERS/Christian Mang
Kepala peradilan Iran di ibukota, Teheran, mengatakan bahwa pengadilan khusus akan dibentuk untuk mengadili para demonstran. Kantor berita Tasnim mengutip Ali Alghasi Mehr yang menjanjikan hukuman berat terhadap "para pemimpin pembuat onar yang disewa dari luar negeri."
Mehr mengatakan terdakwa seperti itu akan diperlakukan seperti pemerkosa dan penjahat serius lainnya, yang dapat menghadapi hukuman mati di bawah sistem peradilan yang terkenal rahasia di Iran.
Pemerintah juga menangkap para aktivis, tokoh politik oposisi hingga jurnalis karena terlibat dalam unjuk rasa. Komite Perlindungan Jurnalis CPJ) yang berbasis di Washington mencatat 20 wartawan telah dipenjara sejak protes meletus 16 September lalu.
Di antara 20 jurnalis yang ditahan, menurut CPJ, adalah jurnalis foto Yalda Moaiery, yang memenangkan pengakuan internasional untuk foto ikonik protes 2019, dan reporter Nilufar Hamedi -- yang mengungkap kasus Amini dengan pergi ke rumah sakit tempat dia dirawat saat koma.
Suami Hamedi menulis di Twitter bahwa Hamedi telah mengatakan dalam telepon dari penjara bahwa dia berada di sel isolasi, dan tidak mengetahui tuduhan terhadapnya.
Sedangkan Moaiery ditahan di penjara wanita Qarchak yang terkenal di luar Teheran, di mana dia mengatakan kepada situs berita Iran Wire bahwa "kami tidak aman di sini" dan "situasinya sangat buruk".
Penangkapan itu dilakukan di atas pembatasan internet yang ketat dan pemblokiran situs-situs termasuk Instagram dan WhatsApp, yang menurut para aktivis bertujuan untuk mencegah rincian protes mencapai dunia luar.
"Dengan menargetkan wartawan di tengah banyak kekerasan setelah membatasi akses ke WhatsApp dan Instagram, pihak berwenang Iran mengirimkan pesan yang jelas bahwa tidak boleh ada liputan protes," kata Reporters Without Borders dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: 76 Demonstran Tewas, Iran Siapkan Pengadilan Khusus untuk Pengunjuk Rasa
FRANCE24 | NEWSWEEK | IRAN WIRE | REUTERS