Sementara itu, kenaikan tarif ojol yang diberlakukan oleh Kemenhub juga belum dirasakan manfaatnya oleh para pengemudi. Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan menilai jika pemerintah meregulasi ojek online untuk menambah pendapatan para mitra pengemudi, maka langkah tersebut keliru. Sebab justru perusahaan penyedia aplikasi ojek online yang mendapatkan keuntungan paling besar.
"Karena pemilik platform prinsip pemotongannya persentase. Semakin tinggi angka, semakin nggak dapat besar persentasenya," tutur Azas.
Ia menilai cara terbaik untuk menaikkan penghasil para mitra memang memangkas presentase biaya jasa yang diberlakukan oleh pemilik platform. Namun pelaksanaan akan sulit karena ojek online dimiliki perusahaan swasta, sehingga aturan tetap di tangan perusahaan.
Selain itu, ojek online belum diakui sebagai transportasi publik. Padahal pengakuan akan ojek online sebagai transportasi publik dan perubahan status mitra menjadi karyawan adalah hal penting.
Oleh karena itu, menurut Azas, harus didorong agar hak-hak mitra pengemudi bisa betul-betul dilindungi oleh negara. Hal tersebut semakin mendesak karena mitra pengemudi ojek online sudah berjumlah jutaan orang dan tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi mencatat kini tarif ojek online atau ojol sudah di atas tarif ojek pangkalan. Namun persoalannya, semua pendapatan ojek pangkalan bisa masuk ke kantong pengemudi, sedangkan para pengemudi ojol harus membaginya dengan aplikator berupa biaya komisi.
"Selain komisinya yang besar, yakni sekitar 20 persen, ojol juga mengambil biaya penggunaan aplikasi ke konsumen. Jadi 20 persen yang didapat itu bersih," tuturnya saat dihubungi Tempo pada Senin, 19 September 2022.
Yang terjadi sekarang, kata Heru, masalah terkait ojol mulai dari aset, risiko, dan tenaga kerja ditanggung mitra pengemudi ojol. Sehingga dengan kenaikan harga BBM, ongkos produksi pun naik.
Kenaikan tarif ini juga tidak otomatis meningkatkan pendapatan pengemudi karena besarnya ongkos produksi tersebut. Sementara bagi aplikator, kenaikan tarif langsung meningkatkan pemasukannya.