Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiket Pulau Komodo Resmi Naik jadi Rp 3,75 Juta: Konservasi atau Komersialisasi?

image-gnews
Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf
Seekor komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dok. Kemenparekraf
Iklan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Presiden Jokowi juga telah katakan kalau tidak ingin ke Pulau Komodo dan Pulau Padar, maka juga bisa ke Pulau Rinca karena komodo di sana juga sama dengan di dua pulau tersebut. Tak ada bedanya,” kata Vikor Laiskodat melalui keterangan tertulis pada Selasa, 2 Agustus 2022. 

Namun Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai ada masalah yang lebih besar dari langkah pemerintah yang seperti menawarkan alternatif ke wisatawan untuk melihat komodo dengan harga lebih murah ke daerah lain. Sebab, dari awal pemerintah salah dalam menerjemahkan konsep konservasi daerah wisata.

Tulus menyebutkan kenaikan harga tiket sama sekali tidak berhubungan dengan upaya konservasi. Jika pemerintah bertujuan menjaga kelestarian dan konservasi, cukup dengan membatasi jumlah pengunjung yang datang ke destinasi wisata. "Bukan dengan menaikkan tarif yang tidak rasional itu," tuturnya ketika dihubungi.

Yang saat ini terjadi, kata Tulus, pemerintah menggunakan kedok konservasi dalam menaikkan tarif tiket masuk ke TN Komodo. Pemerintah disarankan mencontoh sejumlah negara yang berhasil mengkonservasi daerah wisatanya.

Salah satunya adalah wisata bangunan peninggalan Suku Maya di Meksiko. Saat konservasi dilakukan, menurut Tulus, pemerintah Meksiko menutup area tertentu. Sehingga wisatawan hanya melihat dari jarak tertentu untuk mengambil foto. 

Peneliti Sunspirit for Justice and Peace Venan Haryanto juga mengutarakan pendapat senada. Bila tujuan utamanya untuk konservasi, menurut dia, seharusnya berdasarkan kasus nyata yang terjadi di lapangan seperti kebakaran yang beberapa kali terjadi, pencurian rantai makanan satwa komodo, pengelolaan sampah, dan lainnya.

Bagaimana penanganan kasus-kasus itu, menurut Venan, seharusnya dijelaskan secara terang-terangan kepada warga dan dibicarakan bersama. "Ini kan semua itu tidak dibicarakan. Ujug-ujug menaikkan tiket. Itu yang membuat kita sangat marah dan akhirnya ada protes besar."

Protes besar itu juga digelar karena warga daerah khawatir kenaikan harga tiket akan langsung berimbas ke bisnis pariwisata. "Jadi memang kita pertanyakan upaya konservasinya seperti apa, karena secara ekonomi pariwisatanya juga jelas merugikan warga setempat," ujar Venan. 

Warga Pulau Komodo, tuturnya, sudah sekian lama kehilangan hak agraria karena menjadi bagian dari kawasan taman nasional. Lalu kini mereka bergantung sepenuhnya pada industri pariwisata.

Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia atau ICPI Azril Azahari juga tak setuju bila biaya konservasi dibebankan pada pengunjung. Sebab, menurut dia, biaya konservasi sudah masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Selanjutnya: Sejumlah pengamat menyatakan tak ada kaitan kenaikan harga tiket dengan konservasi.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

6 menit lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam agenda peluncuran buku biografi R. Suyoso Karsono
Polemik Penolakan Chattra di Stupa Induk Candi Borobudur, Sandiaga: Semua Pihak Harus Didengar

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan semua aspirasi soal pemasangan chattra di Candi Borobudur harus didengar.


Ikut Lari di Desa Wisata Kukuh Tabanan, Sandiaga Uno Kagum pada Keindahan Alas Kedaton

1 hari lalu

Alas Kedaton Fun Run 2024 (Kemenparekraf.go.id)
Ikut Lari di Desa Wisata Kukuh Tabanan, Sandiaga Uno Kagum pada Keindahan Alas Kedaton

Alas Kedaton merupakan kawasan hutan lindung yang terkenal sebagai tempat tinggal kera ekor panjang.


KLHK Deklarasikan Taman Nasional Mutis Timau NTT, Rumah Ampupu dan 88 Spesies Burung

2 hari lalu

Deklarasi Taman Nasional Muntis Timau, Nusa Tenggara Timur, Minggu, 8 September 2024. (KLHK)
KLHK Deklarasikan Taman Nasional Mutis Timau NTT, Rumah Ampupu dan 88 Spesies Burung

Taman Nasional Mutis Timau menjadi taman nasional ke-56 di Indonesia.


Bali Sesak Infrastruktur, Menparekraf Godok Moratorium Pembangunan Hotel dan Kelab

2 hari lalu

Pekerja menyiapkan kamar yang akan dihuni tamu hotel di Swiss-Belhotel Rainforest, Kuta, Badung, Bali, Kamis, 9 April. 2020. ANTARA
Bali Sesak Infrastruktur, Menparekraf Godok Moratorium Pembangunan Hotel dan Kelab

Beleid menyetop konversi lahan pertanian menjadi komersial guna menjaga kualitas pariwisata di beberapa destinasi wisata termasuk di Bali Selatan.


Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

2 hari lalu

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Aris Andrianto
Indonesia Dinobatkan Sebagai Destinasi Wisata Petualangan Terbaik Asia di World Travel Awards 2024

Nominator Destinasi Wisata Petualangan Terkemuka di Asia antara lain, Cina, India, Jepang, Malaysia, Nepal, Sri Lanka, dan Thailand.


Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

3 hari lalu

Hotel Preanger Bandung. shutterstock.com
Bandung Great Sale 13-15 September, Puluhan Hotel Pasang Diskon 80 Persen

Puluhan hotel menyiapkan diskon hingga 80 persen selama Bandung Great Sale yang akan berlangsung pada 13-15 September 2024


Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

4 hari lalu

Thessaloniki, Yunani. Unsplash.com/Ayad Hendy
Harga Perumahan Meningkat, Yunani Batasi Akomodasi Sewa Liburan

Yunani berencana untuk membatasi akomodasi sewa liburang jangka pendek di daerah perkotaan padat di daratan utama


Menparekraf Sandiaga Uno dan Olly Dondokambey Resmikan Discover North Sulawesi 2024

4 hari lalu

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey saat memberi sambutan di acara Pameran Discover North Sulawesi di Hotel Borobudur,  Jumat, 6 September 2024. Dok. Pemrov Sulawesi Utara
Menparekraf Sandiaga Uno dan Olly Dondokambey Resmikan Discover North Sulawesi 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno, secara resmi membuka Pameran "Discover North Sulawesi 2024".


Sandiaga Bersiap Tinggal Rumah Dinas Menteri Pariwisata

4 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Sandiaga Bersiap Tinggal Rumah Dinas Menteri Pariwisata

Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno sudah siap-siap untuk meninggalkan rumah dinas menteri bulan ini.


Sandiaga Uno Hadiri Mice to Meet You 2024

6 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, diwawancarai pewarta dalam acara Mice to Meet You 2024 di Black Stone Yacht Club  Marina Bali, Senin 2 September 2024. Dok. MPR
Sandiaga Uno Hadiri Mice to Meet You 2024

Acara tahunan 'Mice to Meet You 2024' yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berlangsung dengan sukses di Black Stone Yacht Club Bali