TEMPO.CO, Jakarta - Hanya dalam waktu dua bulan, wabah cacar monyet di negara-negara non-endemik telah menyebabkan lebih dari 16.000 kasus di 75 negara, dengan lebih dari dua pertiga dilaporkan di wilayah Eropa.
Pada 23 Juli 2022, Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa wabah multinegara ini merupakan Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional. Ini merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi di bawah Peraturan Kesehatan Internasional.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah cacar monyet telah menyebar dengan sangat cepat dan dia memutuskan bahwa hal ini menjadi kekhawatiran dunia.
Penetapan darurat kesehatan global, menurut Tedros, akan membantu percepatan pengembangan vaksin serta berbagai penerapan langkah guna membatasi penyebaran virus.
WHO juga merilis sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat mendorong negara-negara untuk menghentikan penyebaran virus serta melindungi kalangan paling rentan. “Ini adalah wabah yang bisa dihentikan dengan strategi-strategi tepat dalam kelompok-kelompok yang tepat,” ujar Dr Tedros.
Penyakit cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet, anggota genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae, berdasarkan keterangan WHO. Cacar monyet adalah penyakit zoonosis (dapat ditularkan hewan ke manusia) yang terjadi terutama di daerah hutan hujan tropis Afrika tengah dan wilayah barat, serta kadang-kadang dibawa ke daerah lain.
Masa inkubasi atau interval dari infeksi hingga munculnya gejala cacar monyet biasanya antara enam hingga 13 hari, tetapi juga dapat berkisar antara lima hingga 21 hari.
Ada dua jenis virus utama, yang berasal dari Afrika barat dan Afrika tengah. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, mengatakan cacar monyet bisa menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia.
Namun, beberapa ilmuwan yang telah memantau banyak wabah di Afrika mengaku bingung dengan penyebaran penyakit ini di negara-negara maju. Kasus penyakit terkait cacar sebelumnya tidak pernah terlihat di antara orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan Afrika Tengah dan Barat.
Prancis, Jerman, Belgia dan Australia mengkonfirmasi kasus cacar monyet pertama mereka pada Mei. Beberapa hari kemudian, Inggris, Spanyol, Portugal, Italia, AS, Swedia, dan Kanada semuanya melaporkan infeksi, sebagian besar pada pria muda yang sebelumnya tidak pernah bepergian ke Afrika.