TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pria berbadan tegap tiba-tiba mendatangi dua jurnalis yang tengah meliput di sekitar rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan atau Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.
Pria berambut cepak yang mengendarai sepeda motor itu memepet kedua jurnalis yang tengah mewawancarai seorang petugas kebersihan di kompleks kediaman Sambo.
Tiga pria itu kemudian merampas telepon seluler milik jurnalis dari CNNIndonesia.com dan detik.com tersebut. "Bisa ditanyakan langsung," kata seorang pria berbadan tegap itu saat sang jurnalis bertanya maksud kedatangan mereka.
Ponsel yang dirampas kemudian diperiksa. Sejumlah foto, video, dan rekamanan wawancara langsung dihapus. Seorang di antara pria itu kemudian meminta para jurnalis tak meliput jauh dari kediaman Ferdy Sambo.
Intimidasi tersebut terjadi di tengah upaya para jurnalis mencari kepingan teka-teki atas kematian Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dalam insiden penembakan di rumah singgah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Peristiwa penembakan itu kini tengah diusut lantaran sejumlah kejanggalan dari keterangan yang diberikan pihak kepolisian sebelumnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan membentuk tim khusus untuk mengungkap insiden tersebut.
Intimidasi Jurnalis Bisa Dijerat Pidana
Hanya sehari setelah peristiwa intimidasi terhadap dua jurnalis di dekat kediaman Ferdy Sambo, Polri mengumumkan mereka telah menangkap tiga pelaku yang merupakan anggota kepolisian.
Selanjutnya, Polri minta maaf..