Memotret Citayam Fashion Week di Dukuh Atas
Tempo datang ke Dukuh Atas pada Kamis, 14 Juli 2022, pukul 15.45 WIB, puluhan remaja berkumpul dengan kelompoknya masing-masing di wilayah itu. Ada kesamaan di antara mereka, yaitu pakaian street style. Ada yang pakai hoodie gombrong, ikat kepala, topi, jaket jeans dengan bordiran besar, celana jeans yang dilipat sebelah, atau cukup dengan kacamata hitam di atas kening.
Tampilan street fashion mereka memang menarik perhatian. Bahkan beberapa fotografer baik profesional maupun amatir berlomba memotret gaya mereka. Mereka tak segan meminta remaja SCBD itu untuk bergaya, seperti menyeberangi zebra cross dengan latar belakang gedung tinggi, atau cukup memintanya berjalan di trotoar, dan bergaya ekspresif. Dan para remaja sebagai model juga tak malu untuk bergaya.
Selain beradu gaya, para remaja dari berbagai wilayah itu juga ada yang datang hanya untuk bermain dan bertemu teman-temannya. Mereka ada yang nongkrong di sekitar taman yang berada di belakang pintu masuk Stasiun MRT BNI Dukuh Atas. Ada juga yang duduk ngemper di pinggiran trotoar sambil menyantap gorengan dan minum es. Beberapa kreator juga tak ketinggalan membuat konten tentang fenomena itu.
Tak ada tempat seperti Dukuh Atas di Depok
Seorang remaja bernama Muhammad Fajar asal Depok mengatakan bahwa dirinya baru dua kali datang ke tempat yang ramai di media sosial itu. Remaja kelas VIII SMP itu mengaku datang ke Dukuh Atas karena tempatnya bagus. “Enggak ada di Depok tempat kayak gini. Mau main saja,” ujar dia pada Kamis, 14 Juli 2022.
Teman Fajar, Muhammad Fandi mengatakan datang ke Dukuh Atas dengan menggunakan KRL. Siswa kelas satu SMK itu hanya ingin bermain ke Dukuh Atas dan sudah keempat kalinya. “Jajan saja paling beli es doang, sama pengen main saja,” katanya.
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Kawasan tersebut tengah viral lantaran banyak dikunjungi pemuda-pemudi yang berasal dari Citayam dan Bojonggede. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Di lokasi tempat Fajar dan Fandi nongkrong juga terlihat ada kedai kopi, booth yang menjual makanan ringan, hingga pakaian. Selain itu, ada juga penjual kopi keliling, siomay, dan warung nasi bebek di gang sekitaran Jalan Jenderal Sudirman. Beberapa remaja juga terlihat membeli jajanan itu.
Selain itu ada beberapa tenda tim pengamanan juga dididirikan di beberapa sudut. Mereka dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kebersihan, Dinas Perhubungan, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta. Sesekali para petugas berseragam dinas itu juga berkeliling untuk memberikan peringatan kepada para remaja SCBD agar tidak membuang sampah sembarangan.
Petugas kebersihan berseragam oranye juga kerap hilir mudik membersihkan sampah di lokasi. "Kasih jalan untuk kendaraan yang lewat ya," kata salah satu petugas Satpol PP dengan toa putih memberikan peringatan kepada fotografer yang menghalangi jalan kendaraan.
Pasangan muda-mudi memilih ke Dukuh Atas...